"Lo suka sama adek kelas?"
Afra menatap Kinan dengan tatapan bingung.
"Kok diem?"
"Bagi seluruh siswa siswi kelas XI IPA 2 dimohon kehadiran nya untuk mengikuti pelajaran seni musik dikelas musik. Dimohon juga agar Kinan dan Afra untuk menemui saya di ruang musik sekarang juga. Terimakasih."
Kinan menunduk, lalu mendongakkan kepala nya.
"Mending langsung kesana aja." ajak Kinan.
Afra mengikuti Kinan bagaikan seorang pengawal yang menjaga seorang tuan putri. Bagi mereka tatapan yang selalu membuntuti, mulut yang selalu mencibir, semuanya sudah mereka lewati selama dua tahun lebih bersekolah disini.
Hanya saja kini mereka lebih dekat daripada sebelumnya.
Beberapa cowok satu tingkat lebih tinggi dari mereka berdua berdiri dengan menatap Kinan dan Afra.
Tatapan para cowok itu mengisyaratkan sesuatu. Mata tajam yang menyorot mereka, terutama pada Kinan.
Berjalan lurus, tanpa menoleh sedikit pun.
"So, she's the person you like?" ucap kakak kelas yang juga terkenal karena ketampanannya.
'Seseorang' itu mengikuti kearah mana tepatnya mereka berdua pergi.
Sorotan mata tajam, alis tebal, hidung mancung, dan wajah diatas rata-rata. Termasuk orang yang terpandang karena kedua orang tua nya ikut menjadi donatur terbesar di sekolah.
Ckelek!
"Eh, kalian. Cepet sini-sini." panggil Pak Harto sembari merapihkan beberapa lembar kertas.
"Ada apa?" ucap mereka bersama.
Pak Harto menyisihkan lembaran kertas dan memberikannya kepada Kinan.
"Bapak minta tolong. Kamu kasih ini ke ruang TU ya."
Kinan tidak merespon. Dengan sigap ia melaksanakan tigasr yang diberikan oleh Pak Harto.
Dan Afra dia duduk berhadapan dengan Pak Harto. Pak Harto menatap Afra. Memperhatikan setiap gerak-gerik yang dilakukan cowok itu.
Karena terus ditatap tanpa berbicara sepatah kata pun, Afra berdiri membuat pria berkumis abu-abu itu terlonjak kaget.
"Bapak ngeliatin saya terus." ketus Afra.
"Ish. Kamu bikin bapak kaget aja." Pak Harto mengelus dada. "Suara kamu kan bagus. Nah bapak mau kamu untuk-."
"Gak mau."
Singkat, padat, jelas, dan memotong pembicaraan. (dasar Afra)
"Lho kenapa? Kan sayang kalo suara kamu bagus tapi tersembunyi."
"Emang dari mana bapak tau, kalo suara saya bagus?"
"Bapak ngeliat kamu sama pacar kamu si Kinan lagi nyanyi dan ternyata suara kalian bagus banget. Bapak jadi iri liat kalian berdua teh romantis pisan euy." 😔 (Pak Harto's expression)
Afra hanya terdiam. 😓 (Afra's expression)
Pak Harto mendekatkan wajah nya dihadapan Afra yang kembali duduk.
"Ya sudah deh kalo kamu gak mau. Lagian kan ada Kinan, bapak akan cari pengganti cowok yang cocok untuk dia."
Afra membulatkan mata nya.. Ingin rasa nya ia memutar balikkan waktu dan ucapan nya.
"Harus saya isi dimana formulir nya."
Pak Harto terkekeh. "ngga ada formulir. Nanti bapak akan kasih tau informasi nya ke Kinan."
"Ke Kinan?" batin Afra.
"Bapak kasih tau informasi nya ke saya, nanti saya akan kasih tau ke Kinan."
⚫⚫⚫
Di ruang musik yang sangat bising dengan suara alat-alat yang dimainkan secara acak.
Termasuk Gina yang memainkan keyboard hitam putih secara acak dan berantakan.
"Sini-sini biar aku ajarin."
Sambutan tangan yang membuat Gina terlonjak kaget.
"Reno?"
Reno tersenyum dengan tatapan yang membuat siapa saja tersipu malu. Bahkan jika dilihat wajah Gina sudah semerah kepiting rebus.
"Emang nya bisa main keyboard?" tanya Gina yang masih malu-malu.
"Humble." cibir Reno.
Gina tertawa dalam diam. Walau wajah nya tidak bisa membohongi siapa pun yang melihat.
Reno dikenal dengan sebutan, cowok tertampan dan juga orang yang ramah. Selain jago basket, ia sosok orang ya dingin diluar. Jika didalam ia adalah sosok orang yang sangat baik dan harmonis.
"Pertama, kamu harus nyari lagu yang ingin kamu mainkan." ucap Reno menatap keyboard.
Gina memperhatikan dengan seksama. Melihat semua pergerakan yang dilakukan oleh Reno dan sesekali ia dibuat tertawa dan merasa lucu oleh tingkah Reno.
"Gue masih gak yakin." Gina melihat Reno lirih.
"Don't worry."
Beberapa kali membuat kesalahan, tapi tidak membuat cowok tampan itu emosi. Yah mau gimana lagi namanya juga si Gina 🤣
Setelah beberapa membuat kesalahan yang sama. Gina mencoba memperbaiki dimana kesalahan yang ia buat. Dan hasil nya sangat memuaskan.
Nada lembut dan terdengar rapih akhirnya bisa ia dapatkan secara manual.
"Sekarang dah bisa kan?"
Gina tersenyum miring. 😏 (Gina's expression)
"Sebenernya gue emang dah bisa mainin nih keyboard. Dan lo datang dengan ketulusan untuk ngajarin gue, yah kalo gue tolak kan kesian. Hahaha~"
Hey guys! Gak kerasa ya CBTG udah 8.6K readers (terharu dengan apresiasi para pembaca 🤧)
Special 10K readers double up yaaa,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy vs Tomboy Girl
Ficção AdolescenteKinan cewek famous, cantik, segudang prestasi, siapa coba yang gak tertarik sama cewek yang satu ini? Ditambah lagi Kinan adalah sosok cewek yang kuat fisik dan juga menjadi kapten basket kedua Sedangkan, Afra cowok yang juga famous dan sering dijul...