6 - Rencana pak Budi

4.6K 224 3
                                    

Didalam ruangan yang hening, sudah berada dua laki-laki yang tengah membicarakan sesuatu.

"Kinan?" tanya Anton, ayah Afra.

Pak Budi mengeluarkan handphone berukuran kecil nya, dan menunjukkan sebuah bukti yang membuat Anton mengangkat sebelah alis nya.

Anton terus mengedipkan kedua bola mata nya tak percaya, melihat anak nya yang sedang duduk berdua bersama seorang perempuan berkuncir satu ditaman belakang.

"Kinan itu bukan nya yang pernah nabrak saya itu ya? Dan yang tomboy itu kan?" pak Budi menganggukan kepala nya sebagai jawaban dari pertanyaan Anton.

Anton beranjak dari tempatnya nya, menatap jendela luar yang langsung mengarah kearah taman belakang sekolah. Berharap anak nya masih berada disana namun hasil nya tetap nihil, tidak ada seorang pun yang berada disana.

"Saya mau kamu jalanin rencana ini dengan hati-hati." laki-laki itu mendekatkan mulut nya kearah kuping milik pak Budi.

"..."

"Oke siap bos."

🍂🍂🍂

Kelas dalam keadaan yang sepi, kebetulan XI IPA 2 mendapatkan jam kosong. Dan aktivitas didalam kelas cukup tenang walaupun dalam keadaan jamkos.

"Gue rasa, dia emang beneran suka deh sama lo." Gina mengubah posisi duduk nya menghadap kearah Kinan.

Kinan memutar bola mata nya malas, pagi-pagi sudah menggosip aja.

"Ih, Kin?!" Kinan memasang wajah datar nya lalu berdeham.

"Apaan."

Gina menghela nafas panjang, "untung gue tau semua sifat lo." batin Gina.

"Eum, kan lo juga suka sama Afrr..." Kinan membungkam mulut Gina, sehingga gadis berambut cokelat itu membulatkan mata nya terkejut.

"Jangan bahas dia disini, congor lo gede banget anjir." celoteh Kinan melihat keseluruh penjuru ruangan.

Gina mencoba melepaskan bungkaman tangan Kinan yang sempat membuat gadis berambut cokelat itu kehabisan pasokan udara.

Kinan memutar bola mata nya malas. "bitch, dia liat." decih Kinan pelan tapi masih bisa didengar oleh Afra.

Afra memang tidak jauh dengan tempat duduk yang ditempati oleh Kinan dan Gina. Afra yang melihat pipi Kinan tersipu malu itu tersenyum hambar.

Kringg....

Bel istirahat berbunyi, Kinan yang masih memilah milih permen itu akhirnya mengambil pilihannya.

"Satu permen lolipop bewarna pelangi." bisik seseorang dari kejauhan, tetapi suara nya masih bisa didengar oleh Kinan.

Kinan menyelipkan anak rambutnya, sesekali gadis berkuncir satu itu melirik kearah belakang. "seperti ada yang mencurigakan." batin gadis itu.

Gina menyentuh bahu Kinan, lalu mengajak nya untuk mencari bangku kantin. Karena keadaan kantin yang sangat ramai, itu tidak memungkinkan Kinan dan Gina duduki. Kinan memang paling anti sma yang namanya keramain dan pusat perhatian orang-orang. Walaupun dirinya selalu menjadi ousat perhatian banyak orang.

Tidak ada pilihan lain selain kembali ke kelas, sebenarnya mereka memang sudah terbiasa makan di kelas. Tapi kalo masalah kebersihan mereka nomor satu, jarang terlihat ada sampah ataupun debu di wilayah sekitar mereka.

Kinan menyenggol lengan Gina yang sedang memasukan gagang permen kedalam mulutnya.

"Eh, apaan si Kin." Gina memutar bola matanya malas.

Kinan melihat keseluruh penjuru ruangan, hanya terdapat dirinya dan Gina. Keadaan ruang kelas memang sepi karena jam seginilah biasanya siswa-siswi berhamburan keluar kelas.

"Lo denger sesuatu gak?" tanya Kinan yang masih menatap sekeliling nya.

"Kagak, emang apaan?" tanya Gina mulai penasaran.

Kinan menarik lengan Gina mengarahkan pandangan nya kearah semak-semak.

"Liat, kayak nya ada yang gak beres." ucap Kinan lalu berjalan menghampiri semak-semak.

Byurr...

"Aduhhh." ucap seseorang dari semak-semak.

Pfftt. Gina tertawa pecah, sementara Kinan masih memasang wajah datar nya.

"Pak Budi ngapain di semak-semak?" tanya Kinan berdecak pinggang.

"A, anu neng..." jawab Pak Budi terbata-bata.

Kinan mengangkat sebelah alisnya. "anu apa?" ketus Kinan.

Tanpa berfikir panjang Pak Budi melarikan diri tanpa menjawab pertanyaan dari gadis tomboy di hadapan nya.

"Mendingan kita ke kelas, 1 jam setengah lagi kita pulang." ajak Gina mengalihkan topik.

•••

vote dan comment nya...

Cool Boy vs Tomboy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang