24 - So, What?

2.7K 100 18
                                    

Hari dimana semua siswa-siswi penghuni XI IPA 2 sangat malas untuk bersekolah karena untuk apa juga mereka sekolah kalau ternyata di kelas banyak jamkos. Hanya ada satu pelajaran saja yang masuk yaitu Bu Rena, guru biologi baru dan asik untuk diajak ngobrol.

"Kin!"

Dari ambang pintu Gina berlari dengan kotak yang ia pegang. Dengan ngos-ngosan ia duduk, lalu membelalak mengarah Kinan.

"Gue punya sekotak lolipop untuk lo, gue tau pasti lo abis nangis kan?"

Kinan tersenyum tipis lalu memutar kedua bola mata nya malas. Yang Gina katakan itu benar, Kinan menangis seharian di kamar dan tanpa ia sadari Gina tidak sengaja mendengar isakan tangis Kinan.

"Kemaren gue mau mulangin novel yang gue pinjem satu bulan lalu, trus gue gak sengaja ngedenger lo nangis di kamar."

"Hm. Makasih ya Gin."

Jam terus berlalu, siswa siswi berhamburan kemana-mana sama seperti apa yang harus nya dilakukan kepada siswa siswi yang mendapatkan jamkos.

Kinan lebih memilih untuk ke perpustakaan karena mood nya saat ini kurang baik, ia memutuskan untuk menghilangkan badmood nya dengan cara membaca buku. Devy juga ada disana bersama seseorang yang juga duduk berhadapan dengan seorang cowok. Kinan tidak tahu siapa yang sedang duduk di deoan nya karena cowok itu duduk membelakangi Kinan.

"Kayak kenal tapi, ah bodo! Lagian gue keisini mau baca buku." gumam Kinan.

Tidak sengaja Devy melihat keberadaan Kinan dan langsung melambaikan kedua tangan sembari berteriak.

"Kak Kinan!" Devy tersenyum namun hanya dibalas lirikan datar. "Ada kak Afra juga disini."

"Afra."

Mata gadis itu sedikit melirik kearah cowok yang tidak sedang menatap nya, Kinan menggertakkan gigi nya kesal yang ia rasakan saat ini adalah perasaan yang tidak berarti. Perasaan gadis itu semakin tersulut ia memutuskan untuk mengintip Afra, yang ia dapatkan malah senyuman kecil yang tercetak di wajah Devy.

Kepalan tangan yang ia buat meluncur mulus di rak buku yang cukup tebal dan membuat Kinan sedikit meringis.

"Aw aw!"

Kinan kembali mengintip namun hanya ada Devy yang sedang membaca buku tanpa adanya Afra yang pergi entah kemana. Kinan memutar kedua bola mata nya malas, namun sedikit lega karena Afra memilih pergi daripada duduk bersama Devy.

"Huft." Kinan menghembus nafas panjang lalu lanjut untuk mencari buku.

Dari seberang rak buku terdapat dua pasang mata yang sedang menatap Kinan. Sontak saja Kinan sangat terkejut apalagi ia sangat malu dan membuat pipi nya merah. Namun tetap saja gadis itu bersi kukuh untuk terlihat cool dengan mendongakkan kepala agar terlihat sedikit angkuh.

"Mau makan?" tiba tiba saja cowok itu mengatakan hal yang diluar dugaan Kinan.

"Ha? Tiba tiba dia ngajak makan."

"Hm. Okedeh."

Di kantin tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang saja itupun berada di kursi paling ujung, Afra sengaja memilih kursi di pojok dekat pepohonan dan juga tempat favorit untuk foto aesthetic. Sementara Afra sedang memesan mie ayam kesukaan Kinan yang juga kesukaan cowok bertubuh tinggi itu.

"Oh iya gue kan punya lolipop dari Gina."

Exicted adalah kata yang tepat bagi dia karena lolipop makanan manis yang sangat ia sukai. Afra datang dengan membawa nampan dan menaruh nya diatas meja. Cowok itu melihat sekotak lolipop dan melihat Kinan yang sedang senang karena memakan lolipop itu.

Dalam senyum nya yang tipis sebenarnya Afra menyimpan banyak tawa dan juga ikut merasakan bahagia.

Flashback on

"Tolong kasih ini ke Kinan, dan bilang sama dia jangan sedih lagi."

Afra merogoh saku abu abu milik nya dan mengambil ponsel.

Cekrik!

Sadar akan kamera Kinan memasang mimik wajah cemberut namun semakin terlihat lucu. Tidak lama Kinan akhirnya tersenyum dan tertawa lepas.

"Bukan nya belajar malah asik asikan pacaran disini!"

Kalimat itu sukses membuat Kinan dan Afra tersedak bagaimana tidak ternyata yang memergoki mereka adalah guru BK, mau tidak mau mereka pasti akan dihukum.

"Kalian ibu hukum bersihin koridor 1 sampai 5."

"Apa? Tapi koridor itu kan panjang banget!" keluh Kinan.

"Bersihin sekarang, saya gak mau tahu mau panjang atau apapun itu."

Mereka berdua memohon kepada guru BK itu untuk menghabiskan mie ayam yang belum sempat mereka habiskan.

"Lo pasti kesel ya, gara gara gue lo dihukum."

Kinan menengok dan tersenyum. "Gak sepenuhnya ini salah lo kan? Lagian udah lama ya kita ga dihukum bareng kayak gini. Jujur gue kangen masa masa itu, juga gue jadi deket sama lo karena hukuman. Gue jadi kepengen dihukum terus."

"Dasar aneh!"

"HAHAHHAH."

Rooftop yang kosong dan juga gelap dipenuhi debu yang sangat tebal menmpal keseluruh bagian. Rooftop itu terletak di bagian belakang gedung sekolah yang membuat keberadaan ruang itu tidak diketahui sembarang orang.

Seseorang berdiri disana sembari meniup debu debu yang tebal. Alhasil debu debu itu berterbangan kemana mana. Senyuman smirk membuat seseorang itu semakin terlihat misterius.

Terima kasih untuk 38K reads!

Aku numpang promosi ya

Jadi aku buat cerita baru lagi judulnya 'epiphany' dan genrenya fantasy. Jangan lupa untuk dukung cerita 'epiphany' ya

 Jangan lupa untuk dukung cerita 'epiphany' ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinopsis :

Epiphany.

Karena semua yang kita alami itu terlalu berharga untuk sekedar dilupakan, karena semua terjadi untuk suatu alasan.

"Bukankah ini seperti waktu? Selalu berputar di tempat yang sama namun menciptakan suasana yang berbeda."

https://my.w.tt/g8gyykcCQ6

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cool Boy vs Tomboy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang