Kinan terus mondar-mandir di kamar yang dipadukan oleh warna hijau dan biru itu. Entah apa yang dipikiran oleh gadis yang selalu berkuncir satu itu.
Suara nada bergetar diatas nakas membuat gadis yang sedang memakai piyama unicorn itu dengan cepat mengambil benda tipis diatas nakas.
"Halo lo dimana?" tanya seseorang di sebrang sana.
Kinan menjauhkan handphone nya dari telinga nya. "Gue dikamar, masuk aja ada bunda kok."
"Okeh, gue bentar lagi nyampe didepan rumah lo."
Tut.
Gadis itu menekan tombol bewarna merah di layar handphone nya. Tidak lama kemudian Gina sudah terduduk ditepi kasur bersama Kinan.
"Nih tas lo, lain kali jangan di tinggal." ucap Gina yang menggelengkan kepala nya.
Kinan tersenyum manis menampilkan 4 lesung pipi yang sangat dalam di raut wajah nya.
Gina beranjak dari tempatnya, lalu berdecak pinggang melihat kearah Kinan yang masih menampilkan cengiran nya.
"Gue gak mau tau pokoknya dalam waktu 20 menit lo harus udah siap." cecar Gina membuat gadis yang memakai piyama unicorn itu menepuk jidat nya berkali-kali.
"Gue mandi dulu, lo tunggu dibawah." dengan sigap Kinan menyambar handuk dan membocorkan keran didalam toilet.
Sementara Gina, ia menuruni anak tangga dan menarik kursi di ruang makan. Disana sudah tersedia beberapa makanan yang beraroma lezat.
"Gin, kamu makan duluan aja ya." ucap Bunda Kinan tersenyum hangat.
"Iya bun, Gina juga udah laper nih." Gina hanya nyengir kuda sebagai kebodohan yang sudah biasa.
Tidak sampai 20 menit Kinan sudah siap dengan pakaian yang sangat simple namun terkesan sangat cute. Apalagi dengan anak rambut yang seperti nya tidak ikut terikat di kunciran.
Gadis berkuncir satu itu memakan makanan yang sudah ada di meja makan, dengan cepat Kinan melahap roti dengan satu suapan membuat pipi gadis itu yang gembul tambah gembul.
Gina membuka handphone nya menampilkan sebuah aplikasi taksi online, mereka berdua mencium punggung tangan bunda Kinan yang berada di ambang pintu. Taksi online itu tiba dan membawa kedua gadis itu ke tempat biasa orang untuk membeli sesuatu, bermain, makan atau hanya sekedar melihat-lihat saja.
Setelah sampai, yang pertama mereka kunjungi adalah area taman bermain di mall yang cukup terkenal disana. Permainan pertama yang dipilih Kinan adalah pencapit boneka.
"Gue mau boneka yang itu." tunjuk Kinan kepada boneka unicorn yang ada di dalam kaca.
"Lo harus usaha kalo mau dapetin." ucap seseorang dari belakang.
Kedua nya menoleh kearah belakang, menampilkan sosok figur yang tidak asing bagi mereka.
"Elo." sahut Gina dan Kinan bersamaan.
🍂🍂🍂
Kerumunan orang yang bejibun meramaikan seisi koridor dekat uks. Termasuk Gina dan Kinan yang melihat selembar kertas hvs yang dipajang di mading.
Gina mengambil kertas yang berada disisi kiri mading yang sengaja ditaruh agar siswa-siswi bisa mencalonkan diri mereka kedalam contest yang berlaku.
"Lo mau nyalonin diri?" tanya Kinan menarik lengan Gina untuk menjauhi kerumunan karena Kinan tidak suka berada didalam kerumunan banyak orang.
Gina memasang wajah blank nya dan berdecak pinggang. "mm... gue sih kagak mau."
Gadis berkuncir satu itu hanya memutar bola mata nya malas melihat teman sebaya nya yang sangat konyol, toh kalo tidak mau ikut kenapa ngambil formulir data diri?
Coretan pena hitam pekat meluncur mulus diatas kertas putih. Tanpa persetujuan dari Kinan, diam-diam Gina menuliskan nama dan juga data diri kedalam contest yang sebentar lagi akan diadakan. Setelah menuliskan data diri Gina memasukkan kertas putih itu kedalam kotak yang berada di bawah kotak formulir data diri lain nya.
Disisi lain, pak Budi terus menguntit Afra yang sedang berjalan menyusuri koridor.
"Jangan ikutin saya." ketus Afra yang terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.
Lantas pak Budi mematung ditempat nya, apa yang harus dilakukan nya sekarang? Diam atau pekerjaan akan hilang.
Sampai akhirnya langkah kaki nya terhenti di bangku taman dengan seorang gadis yang sedang fokus dengan buku di tangan nya.
Afra menduduki bangku taman disebelah gadis yang sedang membaca buku itu, gadis itu tidak mendengar suara deheman ataupun melihat sesosok Afra yang kini duduk disebelah nya. Yup! Wajar saja kalau gadis itu tidak mendengar ataupun melihat nya, karena gadis itu sedang fokus dengan buku dan earphone yang terpasang di kedua telinga nya.
"Ekhem." deheman Afra tetap nihil, tidak ada sedikit pun respon yang ia terima. "lo budeg ya?!"
Karena merasa tidak direspon Afra mengambil buku dari tangan gadis itu. Alhasil gadis itu menoleh dengan tatapan datar sekaligus tatapan mata yang tajam.
•••
Jangan ambil buku nya, ambil heart ku saja 😂~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy vs Tomboy Girl
Dla nastolatkówKinan cewek famous, cantik, segudang prestasi, siapa coba yang gak tertarik sama cewek yang satu ini? Ditambah lagi Kinan adalah sosok cewek yang kuat fisik dan juga menjadi kapten basket kedua Sedangkan, Afra cowok yang juga famous dan sering dijul...