11 - Bius Senyuman

4.1K 178 26
                                    

Di depan cermin yang sudah tidak utuh, disitulah Afra sedang melampiaskan emosi yang ia miliki sejak seminggu yang lalu.

Ingin rasa nya Afra menghabisi sosok di balik 'unknown' itu tapi ia tidak tahu dimana letak pasti sosok itu berada.

Sudah seminggu lebih Afra tidak masuk sekolah, itu pun hanya karena unknown yang kini meneror diri nya juga.

"Sebenernya lo siapa?!" dengan tatapan tajam yang ia lontarkan  ke depan cermin, sekali lagi ia melukai diri nya dengan menghancurkan cermin yang sudah tidak utuh.

Kebayang kan gimana rasanya mecahin kaca yang udah pecah?

⚫⚫⚫

"Afra kemana ya? Udah semingguan ini dia gak masuk sekolah." Kinan menggigiti jari kuku yang tidak terlalu panjang.

Gina tertawa melihat Kinan yang tiba tiba saja memikirkan enemy yang selalu ia umpat. "Tumben banget nanyain dia, ada apa ini?"

Kinan mencubit lengan milik Gina, alhasil cewek itu meronta kesakitan.

"Haduhh, ampun." rintih nya sambil memegangi bekas cubitan Kinan.

Bel masuk berbunyi, tidak lama setelah bel berdering. Bu Alin masuk dengan beberapa tumpukan buku fisika.

"Ishh." keluh para siswa sisiwi melihat tumpukan buku yang tebal nya setinggi jengkal orang dewasa.

Sekitar 45 menit mengajar...

Tuk!

"Kinan!" hardik Bu Alin mengangetkan seluruh murid di kelas.

Kinan tetap melamun, dengan tatapan kosong yang tidak tahu sedang memikirkan apa. Gina berusaha menyadarkan Kinan, namun usahanya gagal.

"Bu, kayak nya Kinan sakit."

"Oh ya?" tanya Bu Alin.

Gina menyentuh kening Kinan, ternyata benar dugaan nya. Bu Alin ikut memeriksa keadaan suhu tubuh Kinan.

"Kin lo kenapa?" ucap Gina dengan menggoyangkan tubuh gadis itu. "Kin!"

Gadis bermata cokelat itu tersadar.

"Kin badan lo panas, mendingan lo ke UKS aja."

"Iya, dari pada kamu sakit. Mendingan kamu ke UKS aja dulu." kali ini Bu Alin yang membujuk Kinan untuk beristirahat.

Gina mengikuti langkah Kinan, namun langkah nya itu dihentikan oleh Afra yang secara tiba tiba memasuki kelas.

"Biar gue aja yang anter." tanpa persetujuan dari Kinan maupun Gina, cowok itu menarik perlahan lengan Kinan. Gina hanya memantau dari kejauhan.

Bu Alin hanya memutar bola mata nya melihat Afra yang selalu datang dan pergi sesuka hati.

Dua koridor sudah dilalui oleh mereka berdua, suasana canggung mulai dirasakan sejak mereka berjalan. Tidak banyak siswa-siswi yang melihat nya karna masih jam pelajaran.

"Lo duduk aja," dengan perlahan Kinan mengikuti perintah nya.

Gadis itu memperhatikan dengan senyum yang terus mengukir di wajah nya. Dengan raut wajah serius, tangan yang cekatan, membuat wajah Kinan memerah.

Cool Boy vs Tomboy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang