2. Lyra 🔪

7.6K 474 17
                                    

Lyra Zalora Roozelt, Anak pertama dari seorang Pengusaha kaya raya, Alexander Roozelt.

Lyra memiliki otak yang cerdas, IQ nya diatas rata-rata, tidak heran jika ia sudah memegang cabang perusahaan keluarga Roozelt atau yang sering disebut RZ Corp saat ia masih berusia 18 tahun.

Ia memegang cabang yang berada di Jakarta, tempat tinggalnya sekarang bersama Anneth, sedangkan Alexander sering pulang pergi ke luar Negeri untuk mengurus kantor pusat RZ Corp.

Gadis jenius itu sudah sangat dipercayai oleh Alexander untuk menjadi penerusnya dan memimpin kerajaan bisnis keluarga Roozelt.

Kini usia Lyra 19 tahun, jadi ia sudah menjalankan perusahaan itu kurang lebih satu tahun.

Tentunya Lyra menjalankan perusahaan sambil berkuliah, gadis itu masih belum puas dengan prestasinya, jadi, ia ingin mendalami pengetahuan tentang bisnis agar dapat meningkatkan RZ Corp lagi.

Lyra mengeluarkan ponselnya, menelepon supir untuk menjemput Anneth.

"Hallo, Pak, tolong jemput Anneth ya," ucap Lyra, ia tidak bisa menjemput Anneth karena sedang mengurus pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

"Baik, Non," balas supir itu.

Tanpa berkata apa apa lagi, Lyra langsung menutup teleponnya, ia masih sedikit kesal karena kehilangan surat sponsor yang sudah disetujui oleh kedua pihak. Kekacauan itu disebabkan oleh kelalaian karyawan nya.

Sedangkan diposisi lain, Anneth tengah bersenang-senang bersama korbannya.

Anneth mengikat kedua tangan dan kedua kaki wanita seksi itu dikursi, lalu ia menyumpalkan sebuah kain kedalam mulut si wanita.

"Tante tau hal yang paling Anneth suka? Anneth suka mendengar suara jeritan dari orang yang Anneth ajak bermain!"

Anneth memegang tangan wanita itu, mengelus jari jemarinya, ia sangat tertarik dengan kuku wanita ini, kukunya berkilauan dan dihiasi dengan aneka macam gambar.

"Kuku Tante cantik, boleh gak Anneth minta? Kalau bisa, dengan Jarinya juga."

Gadis manis itu berjalan menuju sebuah meja, meja yang dipenuhi berbagai macam pisau. Lalu ia mengambil sebuah pisau kecil di sana .

"Kita mainnya pelan-pelan aja ya Tante," ujar Anneth sambil mengelus pisau yang ia pegang.

Wanita itu menangis histeris, ia sangat takut, dirinya hanya bisa berdoa agar selamat.

"Ohiya, Anneth minta tangan Tante juga ya, buat dijadiin ... aksesoris," bisiknya di kata terakhir, Anneth melepaskan kain yang disumpalkan ke mulut wanita itu.

"Tante mohon, lepasin Tante, Tante janji akan menurutin semua kemauan kamu," mohon wanita itu yang terus mengeluarkan air mata.

"Benarkah?"

"Iya, Tante janji."

"Kalau gitu Anneth akan lepasin Tante," ucap Anneth membuat wanita itu bernafas lega.

Belum lama ia merasa tenang, Anneth kembali bersuara, perkataan gadis itu membuatnya kembali merinding ketakutan.

"Anneth lagi pengen kepala manusia, Tante mau gak nurutin keinginan Anneth?" Anneth tertawa senang, ia suka melihat ekspresi wanita ini.

"Tante pasti gak mau, jadi sekarang let's start the game!"

Gadis mungil nan imut itu menggores pipi korbannya secara perlahan, membuat si wanita berteriak kesakitan.

"TOLONG!!"

Anneth kembali tertawa, tawa yang terdengar menyeramkan. Siapa pun pasti tidak akan percaya jika gadis berwajah manis itu ternyata semengerikan ini.

Cute but PsycoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang