08

44 7 0
                                    

Daniel pun bergegas menuju rumah sakit walaupun saat itu sudah sangat larut untuk keluar.

"Lololo kamu mau kemana malem malem gini? Terus Nadien kemana kok dari tadi gk pulang pulang perasaan?." Tanya Rere yang duduk di ruang tamu dengan laptopnya

"Panjang ma ceritanya. Pokoknya Daniel ke rumah sakit dulu."

"Loh adek kamu kenapa?."

"Bukan maaa. Udah deh ma keburu pagi ngobrol sama mama."

"Ihh di tanyain kok gitu."

"Maaf ma aku gak bisa bercanda dulu."

"Ya udah pergi. Ati ati jangan sampe nabrak kunti loh ya."

"Mamaaa ini tengah malem tau."

"Hahaha iya deh iya."

Daniel langsung bergegas menuju rumah sakit.
Menyusuri lorong lorong rumah sakit yang hening di penuhi bau bau obat yang menyengat.

Saat Daniel sudah di depan pintu ruangan Alif. Ia melihat sosok wanita yang sedang duduk di sisi depan ruangan sambil menangis.

Daniel mengurungkan niatnya untuk menghampiri wanita paruh baya itu dan langsung masuk ke ruangan.

"Gimana keadaan Alif dek?."

"Masih belom sadar sadar bang. Kita cari tau keluarganya gimana bang? Kita gak tau apa apa soal keluarganya bahkan pacarnya aja gue gak tau."

"Eh gue denger sih Alif pacaran sama anak SMP Roesda Salim. Tapi gue g tau siapa namanya."

"Itukan sekolahnya Bresy bang."

"Iya emang kenapa? Kamu punya inisiatif tanya ke Bresy gitu?."

"Enggak! enggak! enggak gak mungkin. Gak!."

"Apaan sih gak mungkin gak mungkin? "

"Telpon Bresy sekarang?!." Titah Nadien

"Apaan kok lo aneh banget?"

"Bang telpon aja cepet!."

Danielpun menelpon Bresy.

"Bres bisa ke rumah sakit gak?"

"Ngapain malem malem juga? Abang kenapa?."

"Ini kakak lo nyariin lo. Udah kesini aja minta anterin mama gih."

"Rumah sakit mana?."

"Nanti gue sharelock."

"Oke."

Bresy keluar dari kamar dan meminta mamanya untuk mengantarnya ke Rumah Sakit.

*******

Wanita paruh baya sedang perjalanan pulang menuju rumah melihat seorang laki laki yang sedang melamun di pinggir jalan.

Wanita paruh baya tersebut langsung menghentikan mobilnya dan melihat secara teliti siapa laki laki itu.

Ternyata Alif yang notabenya adalah anak dari wanita itu. Iya itu mamanya Alif yang baru saja pulang bekerja.

Wanita yang biasa di sebut Selly tersebut hanya melihat anaknya dari jauh dan Selly hanya bisa merasa bersalah atas segala masalah yang menimpa Alif.

Selly pun juga menyaksikan kejadian yang membuat jantungnya hampir copot. Kejadian dimana anaknya menyakiti diri sendiri. Sebagai seorang ibu tak ada yang bisa ia lakukan selain menghentikan peristiwa itu.

Namun ada gadis yang tiba tiba datang saat Selly ingin keluar dari mobil dan niatnya urung. Selly yakin jika dia keluar dan menemui ananknya mungkin semua akan kacau.

Selly melihat sosok gadis dan Alif berpelukan membuatnya ternganga. Dalam hati Selly bertanya tanya siapa gadis cantik itu.

Itu bukan Bresy yang tempo hari datang kerumahnya dan tiba tiba menghilang setelah pertengkaran terjadi antara Reyhan dan Alif.

Tapi Selly tersadar bahwa anaknya mungkin butuh perhatian dan anaknya mungkin sedaang tertekan. Tak lama Selly meneteskan air mata.

"Maafin mama nak. Mama gak bisa cegah papa kamu ngelakuin hal jahat seperti itu. Mama tau nak kamu pasti sangat berat menerima fakta. Maafkan papamu dan mamamu ini yang belum bisa membahagiakanmu. Putra tunggal kami." Dalam batinya sambil menangis hebat di dalam mobil

Sellypun mengikuti perginya Alif dan gadis cantik itu. Iya, rumah sakit. Dia yakin pasti anaknya mengalami pendarahan yang hebat karena pukulan yang keras. Dia tidak tahan jika harus masuk ke ruangan dan melihat anaknya terbaring tak berdaya.

Dia hanya menangis di kursi depan ruangan. Dia menunggu gadis cantik itu keluar dan barulah ia masuk. Namun gadis itu masih tetap di dalam sangat lama.

Sampai sampai pria tampan masuk ke ruangan anaknya. Ia tak tau itu siapa. Namun pria itu menatapnya sekajap.

Dia pun memutuskan untuk pulang dan kembali besok pagi untuk menengok anaknya. Jika saja Reyhan tahu pasti Selly tidak akan mendapat ampun lagi karena telah memperdulikan Alif yang tak menerima perjuangannya untuk membahagiakan Alif.

Suasana hati Selly benar benar tak terkontrol. Anaknya anaknya dan anaknya. Tapi niatnya untuk pulang terhentikan. Dalam hatinya Alifa adalah anaknya apapun yang terjadi dia harus bersama dengan Alif.

Dia berlari menuju ruangan itu dan masuk menemui Daniel dan Nadien yang sedang ngobrol sambil menunggu Alif sadar.

"Permisi."

"Loh tante ini siapa ya kok asal masuk aja?."

"Saya ibunya Alif."

"Hah yang bener tan. Tante tau dari mana kalo Alif di rumah sakit ini?."

"Tadi tante sempet liat Alif mukul kepalanya sama gitarnya."

"Kok tante gak nyamperin."

"Tante tadi mau nyamperin tapi keduluan sama kamu."

"Owh.. tapi kita masih ragu nih, tan. Takut kalo tante bukan ibunya Alif beneran."

"Kalian bisa liat foto keluarga tante kok. Bentar tante cari dulu."

Sebelum foto itu di temukan.
Bresy dan Rere masuk ke ruangan itu.

Daannnnn.......

:Gantung banget sih author.

Hehehe maafkan lah aku yang males nulis
Tapi pengen nulis

:Ga jelas lu, thor

Aku emang gak jelas orangnya gaes.

Terimakasih Readers udah baca cerita gaje ini

See you

Nadien [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang