26

18 4 0
                                    

Setelah hujan cukup reda, Nadien memutuskan untuk pulang dan mencoba mengendalikan detak jantungnya yg mulai tak terkontrol itu.

Mungkin dulu Nadien dan Alif saling membenci karna mereka belum saling mengenal. Jadi, sepertinya hati Nadien yang tulus bisa merobohkan ke-kokohan hati Alif.

Sepulang Nadien dari Kanada membuat Nadien sedikit melupakan tentang masa lalu, kado mengerikan serta kematian abangnya.

Dan mungkin sekarang waktunya Nadien berubah seperti apa yang dikatan abangnya waktu itu.

Flashback on

Gadis kecil yang sibuk mencari kamus di rak buku yang penuh dengan buku buku tebal. Namun sang kakak yang telah menunggu lama di bawah sudah tak tahan.

"Dek ayo berangkat." Teriak Daniel yang sudah lelah menunggu

"Iya." Jawab Nadien sambil menuruni anak tangga

"Dek."

"Apa?."

"Lo ngapain aja sih. Perasaan lo juga gk pernah pake riasan wajah."

"Gue lama bukan karna make up."

"Lah terus ngapain? Cari barang?."

Nadien menjawab dengan menyunggingkan senyum yang tak ikhlas.

"Hadeeeeeh. Senyum dek senyum." Kata Daniel sambil membukakan pintu mobil untuk Nadien

"Bang. Dari pada lo nunggu gue. Mending gue bawa motor sendiri aja."

"Apaan sih?. Lo gak liat tu motor ada yang rusak."

"Kan bisa dibenerin bang."

"Tapi ya mahal deeek. Lo mau minta uang mama lagi."

Nadien kembali menatap jalanan dengan tatapan datar.

"Gue bilang senyum."

"Why?."

"Gue bilangin nih. Dengerin baik baik."

"Lo gapp kalo mau cuek kek , dingin kek. Kesemua orang. Tapi bukan ke gue, bresy bahkan mama. Terserah lo mau bersikap kayak gitu ke siapapun.terserah. tapi inget. Bukan ke orang yang pengen liat lo bahagia. Kematian papa itu tolong lo lupain. Walaupun gue juga berusaha ngelupain. Tapi ini hidup dek." Sambung Daniel

"Mama juga gak pengen ngeliat lo gini terus." Lanjut Daniel

"Bang. Gue bilang, gue mau home schooling aja." Alih Nadien

"Kenapa? Karena lo gak mau punya temen? Iya?." Skakmat.

"Semoga aja ada yang bisa ngerubah lo deh." Lanjut Daniel kesal.

Daniel masih memperhatikan jalanan di depannya. Membayangkan bagaimana suasana sekolah yang ramai dan Nadien sangat membenci keramaian.

"Inget. Senyum dek."

Flashback off

Kamar yang penuh lukisan lukisannya membuat dia merasa ada masa lalu yang tertinggal. Masa lalu yang membuat ia kembali mengingat Daniel.

Memang cukup sulit melupakan sosok satu itu dari hidup Nadien. Terkadang membuat Nadien frustasi.

Tok tok tok

"Nadien."

"Iya ma?."

"Di cariin Kevin."

"Kevin?."

Nadien [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang