Hari semakin cepat berlalu dan kesempatan Nadien berada di Jakarta semakin sedikit. Semakin cepat waktu yang telah Nadien lalui.
Namun Nadien harus tetap berangkat. Ini untuk papanya dan untuk keluarganya. Tekadnya sudah membunuh kenangannya.
Walaupun ia masih belum bisa bertemu orang yang tepat, yang bisa membuat ia berubah. Nadien memang sudah merasa sosok itu ada. Namun sekali lagi, Nadien takut patah.
Malam itu Nadien berada dikamarnya.
Mengingat kembali apa yang telah terjadi sebelum ia pergi. Mengingat betapa beratnya ia menjalani hidup tanpa seorang ayah. Diejek, dihina bahkan dikucilkan. Namun, Nadien tiba tiba mengingat sesuatu yang membuatnya menjadi lebih percaya diri.Kevin Marcelino. Iya dia orang yang udah suka sama gue. Gue gak bakal habis pikir kalo orang kayak gue ada yang suka. Thank Kak Kevin. Dalam benaknnya sambil memasukkan sebagian barang yang akan ia bawa ke Kanada.
"Dek, dicariin Diva tu."
"Iyah bang bentar." Jawabnya didalam kamar sambil mengusap air mata yang berjatuhan.
Saat ia berjalan menuju ruang tamu. Ia melihat ada Alif, Kevin, Dita, Diva dan abangnya yang sudah rapi.
Ia terkejut melihat orang orang itu di rumahnya dan sepertinya akan ikut jalan jalan bersamanya dan Diva.
"Loh kok?."
"Iya din.. ini mau ikutan semua,ya udah gpp kan?."
"Iyah gapapa sih."
"Bang Daniel mau kemana?." Ucap Bresy
"Jalan jalan dek. Kamu ikut?."
"Iya deh. Bentar aku ganti baju dulu."
"Iya jangan lama2. Kalo sampe konser satu album abang tinggal nih."
"Iya abang ganteng."
Saat Bresy muncul, Mungkin suasana hati Alif sudah tak karuan. Mungkin Alif merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan pada Bresy.
Entah kenapa Nadien merasa tak nyaman saat Alif memperhatikannya. Apa mungkim ada yang salah dengan penampilan Nadien?.
Nadien pun mengecek kembali apa yang ia pakai dan tak ada yang salah. Lalu...."Nil adek lo cantik deh." Ucap Alif di depan semua yang ada disana
"Gue bilang jangan macem macem. Awas aja lo lip, sampe bikin hati adek gue sakit lagi."
"We santuy dong."
"Habis Bresy terus Nadien. Parah lo."
Alif hanya tersenyum dan kembali memperhatikan Nadien
Aduh nih orang bikin gak nyaman aja. Gak tau apa, jantung gue udah mau copot. Batin Nadien
Semua sudah siap dan mereka pun berangkat dengan dua kendaraan beroda empat.
Nadien berada di mobil Daniel bersama Dita dan Bresy. Sedangkan Alif berada di mobilnya Kevin bersama Kevin dan Dita.
Mereka meluncur menuju monas dan kemudian tancap gas ke Ancol.
Setelah mereka lelah. Akhirnya mereka memutuskan untuk nyatai di Kafe milik Kevin yang tak jauh dari Ancol.
Mereka menyeduh kopi dengan tenang sembari berbincang dan meluapkan kerecehan.
Disitulah Nadien pertama kali tertawa dan semua terkejut melihat kejadian langkah itu.Tak terkecuali Alif dan Kevin yang sampai bola matanya ingin keluar. Hahaha
Saat itu pula urat malu Nadien tegang. Ia hanya bisa mengembalikan ekspresi tawanya dengan wajah datarnya seperti semula dan membuat semua yang ada di meja itu tertawa terbahak bahak.Sungguh memalukan.
*************
Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang dan beristirahat sampai besok pagi. Besok adalah hari minggu yang akan Nadien habiskan bersama keluarganya dirumah. Ini adalah hari minggu terakhir dan Family time terakhir untuk Nadien.
Nadien pun beristirahat di kamar sambil mendengarkan lagu
If I Can't Have You ~ Shawn mendes
di ponselnya sampai sampai ia lupa merapikan barang bawaannya. Tapi Nadien sudah terlanjur tidur dengan lelap di atas kasur birunya.Pukul 06.00
Nadien bangkit dari tidur serta mengakhiri mimpi mimpinya. Ia mandi setelah itu langsung merapikan kopernya.
Tempat tidurnya masih berantakan dan ia tak peduli. Ia memutuskan untuk langsung ke meja makan. Mengambil piring serta lauk pauknya lalu memakannya di teras.
Diteras terliaht Mamanya sedang menyapu halaman dan abangnya yang mencuci mobilnya.
Sedangkan Bresy masih belum terlihat. Mungkin masih berada dikamar."Nadien. Kalo habis makan, piringnya langsung dicuci ya. Terus suru Bresy ganti baju."
"Ngapain ma?."
"Bunda mau ajak kalian ke Bandung."
"Loh kok dadakan sih, ma."
"Bentar aja. Gak nginep kok, cuma jalan jalan aja."
"Oke."
Selesai makan, nadien melakukan apa yang mamanya suruh dan ia langsung capcus ganti baju.
Merekapun berangkat dan menikmati perjalanan dengan obrolan ringan di dalam mobil.
Tiba tiba saat sampai di tujuan ........
Vote and Coment ya Readers
Thank for Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadien [Completed]
Teen FictionSebuah cerita mengenai berubahnya sifat seseorang karena sebuah konflik masa lalu. Konflik yang melibatkan sebuah hal di kehidupannya sekarang ini. Misteri dari kehidupan wanita dengan dendamnya. Entah akan ia balaskan atau akan terus dipendam dan...