Chapter 1

41 8 2
                                    

Kalau kamu ngaku-ngaku kamu adalah sahabat setia, kita liat apakah kamu bakalan ninggalin aku saat aku susah? Gimana, berani??
-Friend or Love-
💜💜💜💜

"Oh.. my God!!! Itu kan kak Mindy, liat cara jalannya aja berkelas banget gila cewek idaman banget!"

"Kak.. Mindy, calon pacar gue..."

"Mindy, mau ngak jadi pacar Abang??"

"Mindy jalan sendiri aja? Mau ditemenin gak?"

Celotehan-celotahan itu sudah terdengar akrab dan biasa saja bagi Mindy, entah sejak kapan pandangan orang-orang berbeda kepada Mindy.

Gadis yang dulunya tidak pernah dianggap keberadaannya, sering dipermainkan dan dianggap sebagai boneka! Kini, semua pasang mata tak akan mengalihkan pandangan mereka jika Mindy tengah lewat dihadapan mereka.

Memang manusia adalah makhluk yang pintar bersandiwara!

Mindy melewati semua keramaian dengan tatapan dinginnya, semua celotehan tak ada yang digubrisnya.

Hanya satu yang kini tengah mengacaukan kondisi hatinya, dimana sahabatnya?

Mindy diam memandang bangku kosong dibawah pohon besar, raut wajah nya berubah menjadi kesal tak terkira "Di mana anak itu!" Kesal.. hatinya kesal Mindy benci dengan orang yang tidak bisa menepati janji.

Sementara itu~
Puluhan pasang mata memandang kehadiran keenam siswa-siswi yang bikin semua orang terperangah, kantin yang tadinya aman-aman saja kini suasananya mendadak tegang "Woy.. Lo kan yang nyiram bangku Mindy pakai air??" Ngak ada sapaan 'hai' ataupun senyuman manis salah satu langsung mengeprak meja panjang yang diduduki oleh siswi satu kelasnya.

Semua orang kepo mendengar suara teriakan diikuti pemandangan intens oleh ke enam siswa-siswi, yang famous siapapun pasti kenal mereka.
"Kok.. gue? Lo ada bukti??" Mata gadis itu berlagak tidak ketakutan melihat keenam orang paling disegani oleh para siswa-siswi.

Lagi-lagi cewek yang mungkin adalah ketuanya menjawab dengan tatapan sangar "Gue ngak ada bukti, tapi gue punya saksi!"

Berani cari masalah sama keenam orang ini, berarti kita sudah bosan hidup! Siswi itu menggerakkan bola mata nya takut "iiiya.. gue ngaku salah.. maafin gue, ampun Stev.." ia menyatukan kedua telapak tangannya memohon ampun, mendecih kasar itu balasan yang diberikan oleh keenam orang itu tanpa ada perasaan.

Salah seorang anggota bergerak maju "tunggu tanggal mainnya!" Ucap nya menantang, lalu mereka pergi meninggalkan gadis itu dengan segala permohonan maaf nya.
End~

Mindy mondar-mandir sudah 10 menit dia menanti tapi, mana sang pembuat janji?
"Iiih.. Stevia mana sih!! Bikin kesel aja.." Mindy sudah tak tahan menunggu "gue telfon aja lah!" Ia mengeluarkan ponselnya.

nada sambung terus berbunyi tak ada tanda-tanda akan segera dijawab "halo.. halo Stevia???" Mindy makin kesal bukan Stevia yang menjawab tapi operator yang lancang menjawab.

Puas Mindy berkecamuk dengan emosi nya, ia menghempaskan bokongnya kasar di bangku favorit Mindy dan Stevia yang berjanji untuk menghabiskan waktu istirahat mereka di sini.

Namun hanya Mindy sendiri, karena Stevi pasti sedang sibuk dengan urusan yang sangat tiiidaakk..... pentingnya itu!

5 menit lagi berlalu namun, belum ada tanda-tanda akan datangnya sosok Stevia.

Mindy kesal bukan main!

Stevia prov on~
Mata Stevia celingak-celinguk mencari seseorang eits.. tapi bukan untuk dijadiin target ya! Tadi di kantin Ngak ada, di kelas Ngak ada sampai di WC juga Ngak ada. Pikiran Stevia kalut mencoba bertelepati untuk mengetahui dimana posisi Mindy, "biip.. biip.. Mindy.. kamu dimana? Wifi.. wifi.." Stevia berlagak seperti robot dengan menyentuh seolah-olah ada dua antena di kepalanya.

FRIEND or LOVE [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang