Chapter 18

3 1 0
                                    

Jangan katakan padaku ini adalah akhir.. peluk aku, aku tak ingin jika aku tak bisa lagi mengatakan bahwa kau adalah sahabatku!
-Friend or Love-
💜💜💜💜

Jam pelajaran bahasa Indonesia kosong, membuat para siswa-siswi ada yang ke kantin, perpustakaan ataupun tidur.

Stevia berlari ke arah meja Mindy setelah berurusan dengan perutnya yang lapar akibat menunggu Mindy yang menghilang ke perpus tadi"Min..min, ada hubungan apa kamu dengan si onigiri boy?" Stevia mendekati Mindy dengan pertanyaannya. Mindy diam tak bergeming dan tetap fokus dengan berbagai soal-soal sejarahnya.

"Mindy.. please answer me!" Ucap Stevia yang kini dengan nyaman menyenderkan kepalanya di bahu Mindy berusaha agar Mindy mengalihkan pandangannya pada Stevia.

"Nothing Stevia!" Jawab Mindy singkat, padat dan jelas lalu kembali fokus pada soalannya.

Stevia terdiam setelah mendengar jawaban Mindy, lebih tepatnya jawaban paksa dari Mindy. Stevia terus memandangi dengan intens setiap pergerakan Mindy, Mindy yang menyadari tatapan itu merasa tak nyaman lalu menutup bukunya dengan kasar.

"Kamu mau ngomong apa Stevia?" Mindy menghadapkan duduk nya tepat dihadapan Stevia.

"Aku mau nanya kamu ada hubungan apa sama si onigiri boy?" Tanya Stevia ulang pada Mindy, karena Stevia belum puas atas jawaban paksa dari Mindy 'nothing'

Stevia melihat Mindy menghembuskan nafas kasar, dan terlihat berubahnya mimik wajah Mindy seakan ingin meledakkan kemarahannya yang sudah lama ia pendam.

Stevia meluruskan badannya menghadap Mindy.

Mindy meletakkan pensilnya diatas meja dengan cara menghentak lalu mengusap wajahnya kasar "Kamu kenapa sih Stevia? Urus banget dengan hidup aku? Aku dengan siapa kek, jalan dengan siapa kek, pergi dan pulang dengan siapa kek itu bukan urusan kamu!!! Udah, please jangan anggap aku itu Mindy lemah seperti dulu, dan berhenti ngerecokin kehidupan pribadiku!!!" Mindy meninggikan suaranya saat mengucap kalimat yang membuat sakit hati.

Stevia terdiam menatap Mata Mindy semua siswa-siswi kini memandang ke arah Stevia dan Mindy, karena suara Mindy yang menggelegar di seluruh kelas.

Stevia memandang lekat kedua manik mata Mindy. Tak butuh waktu lama, jendela kelas kini telah penuh dengan penonton karena ingin menonton apa yang terjadi pada kedua most beautiful face di sekolah ini.

Mata Stevia terlihat berkaca-kaca, sedangkan Mindy masih saja dengan matanya yang terbakar amarah.

Stevia memalingkan mukanya dari hadapan Mindy, lalu mengusap air matanya yang tanpa izin mengalir di kedua pipi tembam nya.

"Hah..hah.. bodoh kamu Stevia!" Stevia berkata sembari memukul kepalanya dengan kedua tangannya sendiri.

Mindy terdiam aneh melihat perubahan nada suara Stevia, dan perilaku nya sama saat hendak membully seseorang.

Perlahan Mindy mundur selangkah, terbesit dipikiran Mindy kini berbagai peristiwa pahit yang dialaminya selama satu tahun disekolah ini.

Stevia menyunggingkan senyum sinis nya "Kamu kenapa? Hahahaha.. Lo benar, ngapain juga gue ngerecokin kehidupan pribadi Lo, gue mati-matian ngebela Lo kemarin tapi Lo malah bilang gue overprotektif, gue kaya orang bodoh ngurusin segala sesuatu yang gak penting dan itu semua berhubungan dengan lo!" Stevia maju semakin mendekat ke arah Mindy tapi, Mindy terus saja mundur dan akhirnya terduduk lemas karena ada tembok yang menghalangi langkah mundur Mindy.

Lagi-lagi perubahan terjadi pada Stevia yaitu cara Stevia berbicara.

Bagi orang lain sudah biasa mendengar Stevia berbicara menggunakan bahasa Lo dan Gue tapi, bagi Mindy ini langka karena hanya pada Mindy lah Stevia berbicara secara lembut dan baik kamu dan aku.

Oh.. jangan lupakan jika Stevi sedang emosi ia akan menggunakan kalimat Lo dan gue.

Mindy membulatkan matanya menatap Stevia, Mindy takut peristiwa dulu terjadi lagi pada dirinya. Namun sekarang beda, bukan orang lain, tetapi sahabat nya sendiri yang melakukannya.

"Apa!!" Bentak Stevia kasar pada Mindy yang kini ada di bawah terduduk lemas.

Siswa-siswi makin banyak yang hadir untuk menonton, lebih tepatnya ingin tahu apa yang terjadi.

Mindy menekuk kakinya dan menyembunyikan wajahnya, seperti yang sering dilakukannya dulu.

5 orang siswa dan siswi berpakaian glamor dengan berbagai hiasan datang ke tempat Stevia.(memang sih seragamnya sama semua, tapikan mereka holang kaya jadi ya... Suka-suka mereka ngemodif seragam mereka. Dan siapa yang berani larang coba kan????)

Kayla, rambut panjang bergelombang, nyokap bokap sang pemilik usaha batu bara terbesar, bibir merah merona akibat lipstik berbrand mahal, sepatu higheels 2cm, seragam yang ngepress body, dan jangan lupa hobinya yang suka ngebully anak orang.

Levyn, badan tegap berotot idaman setiap wanita, wajahnya yang biasa tapi uangnya luar biasa banyaknya, seragam yang selalu terbuka 2 kancing atas seolah ingin memamerkan dadanya yang berotot, hobinya? Sama... Ngebully anak orang.

Alex, anak seorang CEO perusahaan tas, sepatu, make up, baju, celana dengan brand no 1 paling diminati, memiliki badan yang ideal, perutnya tercetak 6 roti sobek dan kedua lengan tangannya yang berotot, wajahnya? Jangan ditanya.. Alex merupakan salah satu dari 4 siswa dengan julukan the most handsome face di sekolah ini, tentang kesukaannya.. yaitu ngebully anak orang dan jangan lupa Playboy cap kapak!

Alexa, adik perempuan dari Alex sang Playboy, rambutnya yang panjang dan sedikit pirang(mereka kan orang kaya siapa yang berani larang coba warnai rambut), seragamnya yang ngepress body, sepatu higheels, seragam yang di tempeli berbagai aksesoris, kalau tentang hobi? Sama kaya abangnya!!

Dan yang terakhir Hans, anak dari ayah nya seorang kepala sekolah dan ibunya memiliki 2 rumah sakit atas nama keluarga mereka, salah satu most handsome face tapi tidak Playboy, mantan pacar Stevia, ngebully anak orang? Memang hobinya!!

Itulah 5 orang yang hadir mendekat ke arah Stevia yang masih berdiri menatap rendah ke arah Mindy.

Menggapa Stevia bisa mengenal mereka? Karena Stevia juga hobi ngebully anak orang, tapi Stevia ngebully nya kalau siswa atau siswi tersebut membuat masalah terhadap Stevia ataupun Mindy.

Dan yang ngebantu Stevia? Ya... Ke-lima orang itu!

Jangan lupa Stevia itu anak dari seorang pemilik 3 perusahaan besar yang bergerak di bidang ekonomi, dan ibunya dokter dirumah sakit nya sendiri 2 rumah sakit besar di kota itu adalah milik keluarga Stevia.

"Ini nih.. dia kayanya mau ngerasain lagi deh kejadian kaya dulu" Stevia berbicara dengan nada mencibir saat sadar kehadiran kelima teman sepembullyannya.

"Oh.. gitu tenang aja Stevia!!" Ucap Levyn dengan permen batangan yang masih melekat di mulutnya.

Next???
Tolong vote, coment..😊😊

JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA💜💜
Terima kasih😍😍

FRIEND or LOVE [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang