Chapter 5

32 10 0
                                    

Kesukaan kamu, kebencian kamu, kekurangan kamu, dan kelebihan kamu.. semua nya aku tau! Jangan heran, soalnya aku ini sahabat kamu..
-Friend or Love-
💜💜💜💜

DI MOBIL:
"Mindy? Kamu mau ke rumah sakit dulu ngak?" Tanya Stevi dengan nada suara penuh rasa khawatir akan kondisi Mindy.

Stevia telah berjanji tidak akan membiarkan Mindy kembali terluka karena nya maupun karena orang lain.

Stevia tak akan segan-segan mensengsarakan orang, yang membuat Mindy tergores sedikit pun.

Mindy tersenyum tipis memandang wajah Stevia yang fokus menyetir, dan mengkhawatirkan dirinya "Ah..Kamu itu terlalu berlebihan Stev, aku ngak apa-apa kok cuma lelah aja." Akankah kalimat itu membuat Stevia percaya?

Stevia mengernyitkan dahinya bingung "hmmmm.. Oh iya! Tadi kan kita ngak sempat makan dikantin waktu jam istirahat, tadi kita malah sibuk ngerumpi hahaha..." Mindy terus memberi Stevia alasan logis agar Stevia tidak terlalu khawatir dan Mindy berusaha santai sambil tertawa kecil.

Stevia meringis.. dia ingat bahwa karena dirinya lah Mindy tidak sempat makan di kantin "Maaf ya Min .. Ya udah, kalau gitu kita makan dulu ya!" Tawar Stevia pada Mindy

"oh..Ok deh!" Jawab Mindy

DI RESTORAN:      
"Kamu mau makan apa Min? tenang aja hari ini aku yang bayarin!" Tanya Stevia dengan jempol yang diancungkan sembari tersenyum, tentu saja saat mereka tiba dan duduk di bangku restoran mewah.

"Wah..Wah..Ada kejadian apa nih? Kok tiba-tiba aku di traktir?" Respon Mindy setengah menyelidik.

"Apaan sih kamu Min, mau gak? Kalau ngak mau pulang nih!" Ancam Stevia siap-siap pergi keluar toko, Mindy menjadi enggan untuk kembali menggoda Stevi.

"Samaain aja lah sama punya kamu!" Jawab Mindy

"gitu dong dari tadi!" Stevia pun memanggil pelayan.

Setelah puas memesan Mindy dan Stevia terdiam Menatap seisi ruangan restoran, yang rata-rata diisi oleh para pembisnis yang melakukan rapat penting.

Jangan bingung, tentu saja mereka makan di restoran yang mewah. Tak mungkin Stevia tega membawa sahabat nya makan di tempat murah, dan membuat Mindy sakit perut.

Sebenarnya Mindy risih dengan tatapan para tamu high class di sini mungkin mereka mengumpat dalam hati. Seperti 'Anak gak tau diri orang tua susah cari uang enak-enakan makan di restoran mewah' ada kehendak untuk melarang Stevia, tapi bukan Stevia nama nya kalau tidak melakukan apa yang mau dia lakukan. Mindy pun diam tak bergeming.
         
Terlalu aneh suasananya "Min, kamu mau desert? Kamu kan suka banget sama desert apalagi yang manis, makannya badan kamu gembul gitu Ha..Ha..Ha.Ha.." Mata Mindy yang menangkap kulkas transparan berdiri dengan gagah nya menampilkan macam-macam desert yang tentunya mahal.

hampir 3 tahun bersama membuat mereka hapal kesukaan maupun ketidak sukaan dari masing-masing mereka.

Mata Mindy memandang Stevia sinis "Dasar!! Ia aku mau chese cake yang rendah gula ya Stev, yang itu." Sambil menunjuk ke arah kue kuning berbentuk bulat mungil dengan hiasan miniatur Minions mini, di dalam kulkas transparan yang menyimpan berbagai macam desert.

Stevia paham "Oh, ok.. aku pesan dulu ya!" Ucap Stevia sambil bangkit dari tempat duduknya.

"Thank you babe!" Teriak Mindy karena Stevia, telah lebih dulu pergi untuk membeli desert.

Desert di jual terpisah agar pengunjung bisa langsung mengetahui bentuknya, sesuai selera.
         
Dari jauh saja sudah mengiurkan, makin dekat kulkas ini sungguh surga bagi Stevia "Wah... jadi pingin beli semua" batin Stevia setelah tiba di tempat.

Walaupun Mama nya sering membuat kue, tapi Stevia tak akan bisa mengontrol selera nya terhadap makanan manis terutama kue "Eum...Brownise, banana cake.." Tangan Stevia sigap mengambil semua desert kue yang ia suka.

Tak akan cukup 2 untuk Stevia matanya jelalatan terus mencari apa yang harus ia makan "Apa lagi ya?? Oh..Iya pesanan Mindy Chese ca.." Stevia terhenti, karena tangan sesorang yang dengan cepat mengambil apa yang ingin Stevia ambil.

"Woy!! Itu punya gue!" bentak Stevia keras pada seseorang yang bergender laki-laki itu.

Mendengar teriakan Stevia sebagian orang melihat kearah Stevia sejenak sedangkan Stevia, ia mengabaikannya. Laki-laki itu pun hanya terhenti, membelakangi Stevia seolah laki-laki itu hendak mendengar kembali apa yang dikatakan Stevia tadi.

Next???
Tolong vote, coment..😊😊

JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA💜💜
Terima kasih😍😍

FRIEND or LOVE [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang