Rasa ini, apakah akan merusak hubungan kita?
-Friend or Love-
💜💜💜💜Mindy berjalan dengan gontai menuju halte bus.
"Hah.. Mana sih pak supir kok lama jemput nya!" Mindy terdiam lesu di halte bus. Sudah hampir 5 menit ia menunggu sang pak supir untuk membawa nya pulang, tapi hingga kini sang supir belum menunjukkan kehadirannya.
Mindy mengeluarkan buku novel nya, entah sejak kapan Mindy tertarik membaca novel yang bergenre Romantic.
Tapi ia tidak dapat fokus dengan bacaan nya berkali-kali ia membuka tutup novel nya itu, dan berkali-kali juga Mindy telah memandang ujung jalan yang dimana arah datangnya jemputan Mindy, tapi belum datang-datang juga.
Mindy menghempas bokong nya kasar di tempat duduk yang ada di halte bus itu, dan kembali membuka novel yang telah ia masukkan di dalam tas.
Kata demi kata romantis kini telah sukses membawa Mindy masuk kedalam cerita, ekspresi wajah Mindy yang serius pun ikut menikmati cerita yang di baca nya.
Tuukk..
Mindy terkejut sebuah botol minuman mineral kosong mendarat tepat di atas buku novel baru nya.
Mindy langsung menyingkirkan botol mineral kosong itu dan mengambil tissue dari tas yang berada di samping nya. Karena, botol mineral kosong itu telah sukses membuat buku novel yang baru Mindy beli basah.
"Woy.. Lo, belum pulang?" Suara berat nan dingin itu membuat Mindy yang tengah fokus mencoba mengeringkan lembaran buku novel baru nya yang basah itu, terperanjat kaget matanya langsung menangkap sosok yang menjadi sumber basah nya novel baru Mindy.
Diam tak bergeming Mindy menatap sosok yang dengan gagah nya duduk menyamping di motor besar berwarna hitam pekat itu, membuat orang itu semakin indah untuk dipandang Mindy.
"Woy!! Kerasukan lo?" Teriak laki-laki itu kepada Mindy yang masih terdiam memandang nya.
"Awww.." Sebuah kerikil sukses mengembalikan kesadaran Mindy.
"A..pa?? Ka..mu.. ttt..adi bilang apa?" Mindy tergagap-gagap mengatakan kalimat nya. Antara malu karena kepergok menatap lelaki itu dengan tatapan seolah-olah mau menerkam, ataupun malu sebab lelaki itu kini telah berdiri tepat di hadapan Mindy.
"Gue nanya lo belum pulang?" Ucap laki-laki itu santai tanpa tau Mindy yang sudah salah tingkah karena laki-laki itu duduk di sebelah Mindy.
"Bbbb..elum, aku.. belum di jemput." Mindy menjawab dengan mengalihkan tatapan nya ke buku novel yang sudah kering karena di angini saat Mindy tadi tengah mengagumi lelaki itu.
"Eehh.. mau kamu bawa kemana tas ku?" Panik Mindy saat melihat tas Mindy telah dibawa oleh laki-laki itu menuju honda nya.
"Lo pulang sama gue aja!!" Tawar laki-laki itu tegas.
Mindy mau menolak tawaran lelaki itu tapi, hati nya mengatakan untuk menerima tawaran laki-laki itu.
"Cepat naik!!" Ucap laki-laki itu setengah membentak. Mindy pun buru-buru menaiki motor gede itu.
Dengan kencang laki-laki itu mengemudikan motor nya, membuat Mindy terpaksa memegang erat punggung lelaki itu dan menutup matanya karena takut.
-
-
-
"Woy..woy..!!" Mindy membuka mata nya pelan, karena suara berat lelaki itu."Ehm..iya? kkkeennapa?" Jawab Mindy terbata-bata karena malu, Mindy tak menyadari ia telah sampai di rumah nya dan tangan Mindy masih setia berpegangan pada bahu laki-laki itu.
"Turun sana, udah sampai!" Mindy segera turun dari motor besar mewah itu, setelah perintah dari sang empunya motor.
"Makas.. Eh.. Iya ya, kok kamu tau ini rumah aku? aku kan ngak ada kasih tau kamu! Dan kita kan baru aja kenalan tadi di sekolahan." Ucap Mindy terheran-heran. Bagaimana tidak, laki-laki ini dengan tepat menurunkan Mindy di depan rumah nya bagaimana laki-laki ini bisa tau? Berbagai pertanyaan muncul di otak Mindy. Tapi satu pertanyaan yang Mindy lontarkan tadi pun belum di jawab oleh lelaki itu.
"Ah.. Bawel amat sih, untung udah gue anterin. Bye!!" Laki-laki itu pergi dengan kencang meninggalkan Mindy yang masih memikirkan bagaimana orang itu bisa tau kediaman nya.
"Siapa ya dia? kaya nya aku udah pernah liat dia.. Tapi dimana???" Pikir Mindy terus-menerus.
-
-
-
Mindy telah usai dengan segala kegiatannya, ia telah mandi, makan, dan sudah mengerjakan tugas dari sekolahannya. Sekarang ia sedang santai di atas kasur king size nya menikmati terpaan angin dingin, dari AC yang ada di kamarnya.Sebenarnya hanya tubuh Mindy yang merasakan santai tapi, otak nya masih saja berpikir kejadian tadi siang. Tentang Onin dan Stevia atau pun tentang lelaki yang mengantar Mindy tadi "ah.. enggak, enggak itu perasaan kamu aja Min!" Mindy berusaha menyadarkan dirinya
Pppiippp
Mindy langsung mengambil kasar ponsel dari atas nakas tempat tidur nya.
Ternya notifikasi di ponsel nya, Mindy hanya melihat nya sebentar dan menghempas kasar ponsel nya di samping kepalanya. Untung saja itu kasur, kalau itu lantai pastilah ponsel Mindy sudah hancur berkeping-keping.
"Huftt.. Aku lupa ada kerjaan kelompok, ngapain sih pakai buat grup-grupan segala bikin rumit aja!!" Oceh Mindy setelah melihat notifikasi di ponsel nya. Mindy menutup mukanya dengan bantal, lalu kembali mengambil kembali ponsel nya karena notifikasi berbunyi lagi.
"Bikin deg-degan aja!" Mulut Mindy tersenyum lebar menatap layar ponsel yang menampilkan sesuatu, lalu Mindy berguling-guling bak penggilingan di atas tempat tidur mewah nya.
Terus saja senyuman indah menghiasi wajah Mindy, sampai akhir nya dia bertemu manusia impian di mimpi nya.
Follow+vote+comment💗
Terimakasih yang udah baca..
Mungkin ini ceritanya mau di break kan dulu ya..
Tapi, saya mohon baca cerita saya yang baru ya dijamin ngak ngecewain kalian😍 Next saya kasih tau judulnya.. Mohon apresiasinya ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND or LOVE [?]
Teen FictionSahabat atau Cinta? Jangan sok baik dan jangan pula munafik!! Kalau kau egois, kau pilih cinta! Kalau kau paham dengan arti menghargai, kau akan pilih sahabat! Ingat, cintamu itu hadir setelah sahabat ada di sisimu lebih dulu. ••••••••••••••••••••••...