Semakin dekatnya aku dengan mu merupakan suatu kebahagiaan untukku! Entahlah, apakah kedatangan ku menjadi kebahagiaan untukmu?
-Onin-
💜💜💜💜"Nama aku memang aneh!" Perkataan Onin yang tiba-tiba membuat semua mata melihat ke arah nya.
Stevia menepuk tangannya heboh "Kan, bener nama lo...Eh elo!" Stevia terbelalak kaget melihat orang yang menjadi sumber teriakan cewek-cewek centil di kelas nya, ternyata dia sudah lebih dulu mengenal nya. dan sialnya itu membuat Stevia, terbakar emosi.
Melihat reaksi Stevia terdiam Cellyn tersenyum sinis "Hahaha..Lo kenapa Stev, kaget? Atau kejebak dengan pesona Onin? Kemakan omongan lo sendiri kan!!" Cellyn tersenyum puas dengan omongannya. bagaimana tidak Cellyn puas, karena Cellyn sudah berhasil membuat Stevia diam tak bergeming.
Padahal yang sebenarnya, Stevia berusaha meyakinkan diri nya bahwa memang Onin adalah orang itu!
"Ihhh...Berisik amat sih lo nenek sihir. Stevia itu bukan kejebak pesona Onin tapi, dia hanya mencoba memahami apa benar begitu muka orang Swiss." Billy melirik tajam ke arah Cellyn karena, notabennya Billy suka pada Stevia.
"Ye..Kan sama aja bego!!"
"HARAP TENANG!" Suara bentakan dari bu Lyna sukses mendiamkan suasana kelas yang tadi nya ribut.
"Cellyn, Billy kalian kok kaya anak kecil. Bikin keributan aja kamu juga Stevia, kamu harus minta maaf karena udah ngejelekin nak Onin tadi!" Ujar bu Lyna yang di sahuti gelengan oleh Stevia.
"Kok jadi saya? Ogah lah bu! Dia yang seharus nya minta maaf, dia punya dosa bu sama saya!" Stevia berkata santai
"Stevia!!" Amarah bu Lyna membuat semua Siswa 11 Pia 1 menunduk, Onin hanya berdiri datar tak ada emosi atau pun perkataan yang ia tunjukkan.
Mindy menarik rok Stevia, bermaksud menyuruh Stevia agar duduk. Stevia pun duduk dengan menghentak.
Bu Lyna menggeleng tak percaya dengan kelakuan Stevia, Bu Lyna pun mengabaikannya.
"Onin silahkan kamu duduk di..""Di sini aja bu.."
"Gak usah, di sini aja bu biar adem!"
"Sini aja bu!!"
Lagi-lagi, para cewek-cewek centil bersuara tak terkecuali ketua nya. Bu Lyna tak mempedulikan kicauan-kicauan dari siswi yang sifat nya sangat tidak ia sukai yaitu manja, egois, dan mau menang sendiri.
"Oh, di situ aja di sebelah Bastian. Bangkunya di belakang Stevia. Kebetulan di situ kosong karena siswa yang dulunya duduk disitu, sudah pindah." Semua mata memandang intens ke arah bangku di belakang Stevia, yang lebih tepatnya ke arah Stevia.
Onin tak peduli dengan siswi-siswi aneh yang sudah banyak ia temui, bahkan saat di gerbang sekolah.
Onin berjalan santai setelah mengangguki perintah bu Lyna. Tak lupa Onin melirik ke arah Stevia, membuat Stevia geram karena di tatap dengan tatapan yang sama pada waktu itu.
"Kamu kenapa Stev?" Aku terkejut saat Mindy berbisik di telingaku, aku hanya menjawab dengan menggeleng sempat kulihat Mindy mengembuskan napas nya kasar.
Kring..Kring..Kring..
"Baiklah, jam Ibu sudah habis. Kalian boleh istirahat, Ibu berpesan semoga kalian bisa berteman baik dengan Onin. Selamat pagi!" Semua Siswa-siswi 11 Ipa 1 berhamburan keluar kelas tentunya, sesudah menjawab salam dari bu Lyna dan bu Lyna sudah keluar lebih dulu.
Stevia memperlambat gerakan saat membereskan buku-buku nya, Mindy menggeleng melihat kelakuan yang Mindy tidak tau alasan nya. Tanpa mereka sadari sepasang mata sedang menatap ke arah mereka sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND or LOVE [?]
Teen FictionSahabat atau Cinta? Jangan sok baik dan jangan pula munafik!! Kalau kau egois, kau pilih cinta! Kalau kau paham dengan arti menghargai, kau akan pilih sahabat! Ingat, cintamu itu hadir setelah sahabat ada di sisimu lebih dulu. ••••••••••••••••••••••...