Chapter 7

25 6 0
                                    

Perilaku ku buruk.. bantu aku merubahnya, karena kau temanku!
-Friend or Love-
💜💜💜💜

Mindy diam ia mengetukkan jarinya di atas meja "Ehm..Cowok?? Oohh.. iya deh gak apa-apa!" Reaksi dingin yang merespon perkataan Stevia, beserta senyum yang diberikan Mindy pada Stevi. Ternyata Senyum itu telah Stevia sadari karena senyum itu, penuh dengan makna tersembunyi.

Stevia tersenyum gemas karena reaksi sahabat itu. Stevia paham maksud dari senyuman Mindy, Sahabat nya itu memang dingin dan cenderung tidak kepo. Tapi, Mindy tak pernah mengabaikan semua perbuatan dan semua cerita duka, maupun suka Stevia. Mindy selalu ambil tau tentang apa yang terjadi pada diri Stevia, walaupun dari kejauhan, dan dengan reaksi yang bikin emosi.

Stevi memberikan senyuman yang menampakkan barisan gigi putih Stevia pada Mindy "Iya deh, aku ceritain nih..Min, aku tau kok kamu mau dengar tentang kejadian tadi kan??" Mindy hanya menatap Stevia sebentar lalu, menata rapi makanan yang baru saja di bawa pelayan ke meja mereka.

Stevia melipat tangan nya dua atas meja bersiap menceritakan nya pada Mindy "Gini.. aku tadi kan mau ambil pesanan kamu chesee cake rendah gula, tapi dia ngotot ngatain kalau itu dia deluan yang ambil. Ya, gue ngamuk lah padahal kan itu punya gue!" Stevia menjelaskan semuanya, Mindy mendengarkan cerita sahabatnya itu dengan penuh perhatian. Bahkan mereka, belum memulai acara makan mereka. Agar hanya untuk fokus bercerita dan mendengarkan cerita.

"Untung aja gue gak kenal dia, kalau gue kenal udah gue suruh abk-abk gue untuk habisin dia!!" Ujar Stevia dengan nada suara yang penuh amarah.

Mindy hanya diam, dan tetap dengan ekspresi datar nya. Stevia tersenyum melihat sahabatnya itu setidaknya, Mindy sudah berubah sedikit dan itu membuat hati Stevia begitu senang dan terus menampilkan senyum manisnya.

Mindy pun memulai acara makannya, Begitu juga dengan Stevia.
Belum sempat Stevia menyuapkan makanan ke mulutnya, Stevia terhenti karena ada geteran di dalam sakunya. Sontak ia mengambil hp dari sakunya, karena itu yang menjadi sumber getaran tersebut.

"Wah..Wah..Wah.. Min coba deh cek grup chat WA kelas kita!!" Heboh Stevia sendiri saat mengecek hp nya. Mindy yang sedang makan berusaha menahan amarahnya terhadap Stevia

"Stev, kamu bilang hp kamu low? kok kamu bisa buka hp??" pernyataan yang di sampaikan Mindy membuat Stevia kecut, karena ia tadi hanya berpura-pura mengatakan hp nya low, padahal hp nya sengaja ia matikan dan ia meninggalkannya di laci meja kelasnya.

"hehehe.. Itu gak penting Min, cepet cek grup chat kelas kita!!" Mindy mengambil hp nya malas.

"Oh.. Hal yang ngak penting, biarlah!" Respon Mindy datar setelah mengecek hp nya, Stevia meletak hp nya kasar di atas meja. Karena bukan itu respon yang Stevia mau.

"Ihh.. Respon apa tuh Min? datar banget.. Ngak seru lo. Awas loh, ntar di rumah lo kepikiran! Hahaha.. Udah lah makan aja yuk!" Stevia meletakkan hp nya kembali dan memulai acara makannya. Mindy hanya terus melaksanakan acara makannya, namun dengan tidak fokus karena ia berkutat di pikirannya.
-
-
"Thanks ya Stev!" Ucap Mindy lewat kaca depan mobil tempat Stevia menyetir, setelah Stevia mengantar pulang Mindy. Sebenar nya Mindy hendak mampir ke toko buku tapi, Stevia melarang nya karena kondisi Mindy.

"Oh, iya santai aja. Lo udah baik-baik aja kan? Atau besok gue jemput aja?" Rasa khawatir tak habis-habisnya dari diri Stevia.

"Ah.. Ngak usahlah aku udah ok kok, besok aku berangkat sekolah sama pak supir aja!"

"Langsung minum obat ya, jangan lupa makan, jangan tidur kemaleman dan ja.."

"Ia deh, bawel amat pulang gih!" Sela Mindy karena udah puas dengan omelan Stevi.

"Iya, gue tuh gini karena sayang sama lo! Gue juga ngak mau kejadian kemarin terulang lagi, dan Gue ngak mau besok duduk sendirian gue ngak munafik jadi, gue terus terang!" Mindy pun mengangguk paham. Ia sudah terlalu mengenal kebiasaan sahabatnya itu, kalau bukan ke Mindy kepada siapa lagi Stevia akan begitu.

Mindy adalah anak yang pintar, murni dari hasil otak Mindy. Mindy juga seorang murid teladan di sekolahan mereka. Sedangkan Stevi, pemalas dan bad girls. Ia selalu menyuruh anak-anak cupu dari kalangan bawah, untuk mengerjakan tugasnya.

Nilai rapornya sendiri pun merupakan sogokan yang di berikan orang tuanya, untuk mendongkrak tinggi nilai Stevia.

Tak heran, Stevia amat membutukan Mindy untuk membantunya untuk mengerjakan tugas hariannya.

"Iya aku datang kok.." sahut Mindy datar.

"Yeay..Ok, bye Mindy ku sayang!" Mindy hanya tersenyum tipis menanggapi lambaian tangan Stevia.
-
-
"Kira-kira seperti apa orang yang jadi bahan obrolan teman-teman di grup tadi?" Mindy terus berpikir di depan pintu gerbang rumah besarnya, sembari menatap kepergian Stevia yang melaju dengan mobil hitam mewahnya.
Next???
Tolong vote, coment..😊😊

JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA💜💜
Terima kasih😍😍

FRIEND or LOVE [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang