Chapter 20

0 1 0
                                    

Kau yang dulunya tak akan membiarkanku tergores sedikit pun, kini kau justru memberiku luka besar lebih dari sekedar goresan!
-Friend or Love-
💜💜💜💜

"Ini nih.. dia kayanya mau ngerasain lagi deh kejadian kaya dulu" Stevia berbicara dengan nada mencibir saat sadar kehadiran kelima teman sepembullyannya.

"Oh.. gitu tenang aja Stevia!!" Ucap Levyn dengan permen batangan yang masih melekat di mulutnya.

"Mmm..aaaksud kamu aapa.. Stev?" Akhirnya Mindy mampu mengeluarkan sepatah kata walaupun dengan rasa ketakutan yang luar biasa.

Stevia memutar bola matanya malas "apa Lo bilang? Lo manggil gue Stev?" Mindy terpana mendengar kata itu keluar dari mulut sahabatnya itu "emang kita seakrab apa, sehingga Lo manggil gue Stev?" Stevia terus mempertipis jarak antara dirinya dan Mindy, dan Mindy semakin memperdalam wajahnya di dalam tekukan kakinya.

"Tau nih si cupu, sok akrab bener!" Hans ikut menimpali memperburuk suasana dengan gaya cool nya.

Penonton semakin memadati kelas 11 IPA 1 ada yang ingin tau apa yang terjadi, ingin tau siapa target dari sang kawanan tukang bully, ada ingin melihat wajah tampannya Hans, ada para fans tubuh kekarnya Levyn dan Alex, hadir juga para pencinta dedek-dedek gemes Kayla dan Alexa, oh.. iya, tak lupa barisan para mantan beserta barisan pengagum Stevia pun tak ketinggalan untuk memadati area.

About teacher? Mereka sibuk sendiri! dan sebagian besar dari mereka punya prinsip 'Tidak Peduli' 'Takut di Pecat' juga lagi ada rapat besar-besaran, dan kelas 11 IPA 1 jauh dari pengawasan guru karena letak nya jauh dari dari ruangan guru.

Senyum terus Mindy sungging kan melihat ketakutan Mindy "Panggil.gue
queen.Stevia." Stevia menekankan nada suaranya di tiap kata-katanya. Mindy semakin ketakutan ini adalah dialog beberapa tahun yang lalu, dan sudah ia usahakan untuk melupakannya kini.. terulang lagi. Diam tanpa membalas sepatah katapun, hanya itu yang sanggup Mindy lakukan.

"Jawab ya elah, punya mulut tuh... pakek!" Kata-kata yang terdengar seperti sudah biasa untuk di ucapkan oleh Kayla, semakin membuat Mindy terintimidasi

Puas dengan keterdiaman Mindy membuat Alex gemas "udahlah Stev, ini harus pakek kekerasan baru ngeh.." Alex mengambil aba-aba untuk membuat Mindy membuka mulut dengan kekerasan, dan Mindy dengan sigap menutupi wajahnya dengan menggunakan tangan lemahnya sebagai tameng walaupun tau itu tak berarti apa-apa.

"Eits.. tunggu dulu!" Cegat Stevia tiba-tiba membuat yang lain bingung.

Alexa maju mendekati Stevia "Napa? Lo ngak sanggup?" Cibir Alexa membuat Stevia tertawa garing "Ngak sanggup? Why??"

Stevia menyunggingkan senyum miringnya "woy.. tegakkan kepala Lo!!" Perintah Stevi tak ingin dibantah, Mindy langsung menegakkan kepalanya.

"Lo itu harus sadar diri, orang tua Lo mampu nyekolahin Lo di sekolah ini gara-gara orang tua gue!! Mereka itu terlalu baik sehingga selalu berinvestasi dengan nilai yang besar ke perusahaan orang tua Lo biar gak bangkrut!!" Stevia berkata dengan lancar seolah-olah kata itu sudah lama ia pendam. Mindy terdiam tak percaya 'sebegitu menderita kah selama ini Stevia sahabatan dengan Mindy?'

"Saat nyokap bokap gue menarik seluruh investasi mereka..... Teep...." Stevia menjeda perkataannya dan melihat reaksi Mindy yang masih terkejut dengan kelakuan Stevia "Miskin langsung hidup Lo!!" Stevia menjentikkan jarinya sembari mengembangkan senyum sinisnya, semakin membuat Mindy bergidik ngeri dengan sikap aneh Stevia.

FRIEND or LOVE [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang