Chapter 6

25 9 0
                                    

Bahkan aku rela mengubah 100% sifat ku yang tidak kau sukai, agar kau mau selalu berteman denganku!
-Friend or Love-
💜💜💜💜

Lelaki itu diam namun tak beranjak dari hadapan Stevia "Woy.. itu punya gue! gue deluan yang mau ambil tadi, kok malah lo yang ambil sih? Balikin sini!" Ujar Stevia dengan nada suara sedikit berteriak.


Namun bukannya takut, lelaki itu hanya menghela nafas kasar tanpa ingin menghadapkan badannya ke hadapan Stevia "Hah.. punya lo?? Itu kan masih ada!" Ujar laki-laki itu dengan suara datar, dengan posisi tetap membelakangi Stevia.

Wanita ini adalah Stevia.. tak peduli lelaki sekuat mana yang harus ia hadapi ia tetap akan berdiri tegap "Eh.. lo songong banget jadi manusia, kalau ngomong liat orang yang jadi lawan bicara lo!! Chese cake itu tinggi gula sementara, gue mau yang rendah gula! Itu yang lo curi dari gue, di situ ngak ada lagi balikin sini!!!" Jelas Stevia masih dengan berteriak.

Diam saja tak ada respon sedikit pun dari lelaki itu, membuat Stevia kesal bukan main.

Melihat tidak ada nya respon yang di berikan lelaki itu, Stevia memberanikan diri berjalan maju untuk mendekati laki-laki itu, maksud Stevia, agar lebih mudah merampas chese cake yang ada pada laki-laki itu.

Entah ada tembok apa yang membuat Stevia tidak berani untuk maju lebih dekat.
Kini, mereka hanya berjarak 4 langkah lagi.
         
Seolah sadar Stevia mendekat "Ya udah, ambil aja tuh yang tinggi gula!" ketus laki-laki itu

Stevia mengepalkan tangannya geram "Kalau ngomong, liat orangnya! lo ngak diajarin sopan santun ya??" Mendengar omelan Stevia laki-laki yang sedari tadi membelakangi Stevi, berbalik badan menghadap Stevia.

Jarak mereka yang hanya 4 langkah lagi, membuat selisih tinggi Stevia dan laki-laki itu terpampang dengan jelas. Mindy yang duduk jauh dari tempat Stevia dan laki-laki itu, tidak menyadari perang adu mulut yang terjadi.
 
Stevia diam memandangi wajah lelaki yang tengah berhadapan dengannya kini.. wajahnya yang datar, hidungnya yang mancung, kulitnya yang putih halus, bibir nya... Hah.. serasa pengen langsung di kecup(hehehe..), dan yang penting suara berat dan singkatnya membuat yang mendengar jatuh hati.
       
"Ok, sekarang lo mau apa??"ucap lelaki itu singkat, dengan nada suara yang datar dan reaksi yang dingin..

Stevia menggeleng kan kepalanya berusaha sadar dari lamunannya yang tidak ada manfaatnya itu, Stevia makin kesal dan geram dengan sikap laki-laki, yang belum Stevia tau namanya itu.

Tapi, lagi-lagi hati memang tidak bisa kompromi dengan otak Stevia terdiam sejenak lagi.. mungkin saja, diri Stevia lagi-lagi sedang terpesona dengan suara berat namun enak untuk di dengar.

Apa lagi hanya ekspresi muka datar dari sang empunya, bisa membuat hati para kaum hawa bisa meleleh tak terkecuali Stevi.

Setelah cukup lama Stevia terdiam, akhirnya ia kembali sadar dan mencoba menepis tentang pikirannya.

"Ba..Ba.Balikin chese cake nya ke gue, karena gue deluan yang am..bil tadi!!" Dasar hati memang tak bisa untuk diajak kerja sama, Stevia tergagap mengucapkan kata-kata yang seharusnya ia ucapkan dengan tegas ia pun merutuki dirinya dalam diam.

Lelaki itu memajukan wajahnya ke hadapan Stevia membuat Stevia blusshing tanpa disadari "Siapa suruh lo ngomong-ngomong sendiri?? NGAK WARAS YA??" Jawab laki-laki itu singkat dan saat mengucapkan kata-kata nya yang terakhir laki-laki menunjuk-nunjuk Stevia dengan kasar.

Stevia tak mengeluarkan sepatah kata pun, biasanya dialah yang membuat orang tak bisa mengeluarkan sepatah kata karena dirinya. Tapi kini, ah..Pasti Stevia sudah gila.

Laki-laki itu lalu pergi ke kasir untuk membayar chese cake yang diinginkan Stevia, lalu pergi.

Mata Stevia tak berpaling sampai laki-laki itu hilang dari pandangannya, Stevia bermaksud untuk mencoba mengenali wajah laki-laki itu namun ia tetap tidak mengenalinya.
         
Stevia menghentakkan kakinya kasar, menggapa tingkahnya mendadak seperti ini? "Hah...Sial laki-laki  itu, kenapa gue mendadak diam dia gituin ya?? ihh..Apa lagi nih kaya ada kupu-kupu terbang di perut gue. Dada gue juga kaya ada bunyi gendangnya. apa mungkin benar gue gila? Gue bakal balas dendam sama dia baru kali ini gue di tunjuk-tunjuk gitu!!"

Setelah cukup bagi nya memikirkan apa sebenarnya yang terjadi atas dirinya, Stevia pun terpaksa mengambil kesukaan Mindy yang lain, yaitu jelly.

Stevia berjalan mendekati Mindy yang sedari tadi menunggunya.
         
"Kok kamu lama Stev??" Tanya Mindy setelah Stevia sampai di bangkunya.

"Sorry ya Min!" Ucap Stevia sembari meletak dessert yang ia ambil.

"Iya tak apa-apa, ehm.. Siapa yang pesan jelly Stev? dan mana chese cake rendah gula yang kupesan??" Tanya Mindy terus dengan mata lekat memandang Stevia, seolah ingin segera tau apa yang sudah terjadi.

Stevia merasa tak enak "Santai dong Min, tadi itu ada cowok ngak jelas yang ambil chese cake yang kamu mau. Padahal itu tinggal satu-satunya. Maaf ya Mindy,maaf banget!!" Mulut Stevia yang selalu berkata kasar, berbanding terbalik jika berhadapan dengan sahabatnya ini.

Mindy diam

Next???
Tolong vote, coment..😊😊

JANGAN LUPA FOLLOW AKU YA💜💜
Terima kasih😍😍

FRIEND or LOVE [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang