Oikawa's POV
'uuugh... Kepalaku benar-benar penat.'
Pagi ini kuterbangun di pagi yang cukup dingin, ya karena ini sudah memasuki bulan Desember. Tidak seperti biasanya aku terbangun seperti ini. Kepalaku benar-benar sakit. Pandanganku juga begitu buram.
Kuambil hp yang kuletakkan di bawah bantal buat liat jam. Jam 5.59 AM. Masih sepagi ini. Apa yang sebaiknya kulakukan.
Beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi dengan handuk dalam genggamanku. Berendam dalam air panas adalah salah satu kesukaanku terlebih lagi di saat musim dingin begini.
'aaah~ sudah memasuki musim dingin. Apa yang sebaiknya kulakukan ya?? Apakah perlu aku memberi latihan spesial di saat libur begini?? Atau lebih baik kami istirahat sejenak??' pikirku merencanakan kegiatan club sambil membasuh seluruh tubuh.
Sudah 30 menit aku berendam, sudah cukup bagiku untuk menghangatkan diri. Ku ikat handuk itu di pinggangku. Ku berjalan ke arah cermin yang jauhnya hanya 3 langkah dari bathtub untuk blowing rambut dan menyikat gigi.
Sesaat setelah mencuci muka, ku menatap wajahku di Kaca yang berada tepat dihadapanku. Kaca itu berembun cukup tebal sehingga perlu ku bersihkan.
Tanpa kusadari, darah mengalir dari lubang hidungku.
'Mimisan?' pikirku terheran
Sangat jarang aku mimisan. Biasanya dulu sewaktu kecil ini sangat sering terjadi, biasanya sih gara-gara cuaca.
Cepat-cepat kuambil tisu dan kusumbat lubang hidungku. Kubergegas memakai pakaian dan kembali ke tempat tidurku. Sambil memandang Langit-langit kamar, aku teringat akan janji kalo iwa-chan akan datang ke rumah.
'masih jam 6.45AM. Tidur dulu, siapa tahu baikan, toh iwa-chan bakalan dateng sekitar jam 10.15AM nanti'
Kupejamkan mataku, dan terlelaplah aku.
..
.
.
Iwaizumi's POV
'Oikawa sialan. Aku sudah berdiri di depan rumahnya hampir 20 menit di cuaca sedingin ini.... Uuuughh, dinginnya gak main-main.....'
Aku ngomel sendiri di depan rumahnya sambil berusaha bertahan di tengah cuaca yang ekstrim. Sudah 20x lebih ku call dan gak dijawab, sebenarnya dia ngapain sih??
'bodo amat, teriakin aja deh. Kalo gak gitu aku bakalan mati kedinginan disini,'
"OOOOIIIIKAAAWAAAAA-!!!!!!"
'gak ada respon...'
"OIKAWAAA-!!!! BUKAINNN-!!!! oooiiiikaa--eh?"
Pintunya pun terbuka. Tetapi kali ini yang membukakan bukanlah dia, melainkan mamanya.
"oh! Hajime-kun??? aduuh, kenapa kau tidak mengabari tante duluu.. Duuh, kamu jadi kedinginan gitu kan," kata mama oikawa yang buru-buru membukakan pintu untukku. Aku merasa mamanya oikawa seperti tidak tahu bahwa aku akan berkunjung kerumahnya.
"ayo hajime-kun, duduk dulu disitu. Tante buatin cokelat panas buatmu,sayang..." katanya menyuruhku duduk di sofa ruang tamu, dan buru-buru ke dapur.
Rambut cokelat-panjangnya sangat mirip oikawa. Senyuman dan juga matanya-pun sama. Tapi aku merasa hal yang sangat berbeda berada di kepribadiannya. Mamanya sangat lemah dan lembut, elegan, dan berkharisma. Ya memang sih Oikawa berkharisma, tapi rasanya dia sama sekali tidak seelegan mamanya, terlebih lagi dia tidak ada lemah lembutnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI || Iwaizumi x Oikawa
FanfictionOikawa bertaruh pada Iwaizumi. Dibalik pertaruhan itu, terdapat rahasia yang tidak pernah disangka oleh iwaizumi sebelumnya. Sedikit demi sedikit rahasia tersebut akan terbongkar dengan sendirinya, Janji yang pernah mereka buat menjadi awal mula te...