Di Masa Lalu

484 41 8
                                    

3 tahun lalu,
Sekolah Kitagawa Daiichi

.


Prit!

Suara peluit dari sang wasit pun berbunyi tanda waktu break sudah selesai dan para pemain di harap untuk kembali ke lapangan. Semua anggota voli dari KD (Kitagawa Daiichi) langsung terjun kelapangan tanpa perasaan bimbang sedikit pun. Memang ini hanya sparing bersama sekolah lain tetapi mereka melakukannya seakan-akan mereka sedang berlaga di pertandingan resmi.

Mereka bergerak dengan lincah dan tanpa beban. Serve, receive, block, toss, spike tidak ada masalah. Mereka bermain dengan semangat.

"bersiaplah, mereka akan serve! "

Kata seseorang dari tim KD berteriak.

Bola melambung melewati net dan di terima dengan mulus oleh salah satu member tim KD. Bola terpental dan sampai di tangan setter.

"Kindaichi! "

teriak setter itu sambil melempar bola yang dia pegang ke arah spiker yang dia tuju berlari. Spike pun gagal karena block lawan yang begitu tangguh dan bola terpental kembali ke area KD. Sang libero pun berhasil menyelamatkan bola dan kembali mengarahkannya kepada setter yang tak jauh dari net.

"iwa-chan! "

Teriak setter tersebut sambil mengarahkan bola kepada spiker, berharap kali ini pilihannya tepat untuk menembus pertahanan block musuh.

Block lawan tak terbendung, bola melewati pertahanan tangan mereka dan masuk kearea lawan yang sama sekali tak ada yang menyangka kalau bola tersebut akan berhasil melewati block mereka.

KD mencetak angka dan pertandingan selesai dengan KD sebagai pemenang. Masing-masing tim langsung berjajar di sepanjang garis terluar lapangan dan segera membungkukkan badan tanda salam dan terima kasih. Mereka bangkit dari salam dan bubarlah mereka sesuai keinginan masing-masing.

Untuk tim KD langsung segera melakukan evaluasi latihan oleh pelatih serta supervisor mereka.

"baik, pertandingan tadi sangat bagus. Kalian melakukannya dengan baik sekali, "

Semua orang merasa lega mendengar pujian dari pelatihnya.

"baiklah semua bisa bubar, kecuali untuk oikawa harap tinggal di sini, "

Semua orang membubarkan diri kecuali sang setter kelas 3 itu.

"ya pelatih? Ada apa? " katanya sambil memandang bingung akan kesalahan apa yang telah dia perbuat di pertandingan.

Pelatih masih memejamkan mata dan mengerutkan alis. Dia sibuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan.

"oikawa, kau tau jika kau terus seperti ini bermainmu, posisimu sebagai setter bisa digantikan oleh orang lain terumata kageyama yang terlihat lebih cocok dan berbakat daripadamu, "

Kata-kata itu sangat tidak terduga oleh setter itu. Rasanya akal sehatnya sudah pergi terbawa angin setelah mendengar itu. Hatinya pecah berkeping-keping.

"ingat kata-kataku baik-baik ya oikawa jika kau masih ingin terus sebagai setter, "

Itulah kata terakhir dari pelatihnya yang setelahnya dia tanpa basa-basi melangkahkan kakinya meninggalkan muridnya di belakang.

JANJI || Iwaizumi x Oikawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang