" karena semua rahasiaku ada di kumpulam surat itu, "
.
.
.
Oikawa's POV
Musim Dingin 3 tahun lalu setelah pertengkaran hebatku bersama sahabatku sendiri karena keegoisanku saat itu.
Kami bertengkar begitu luar biasa dan sejauh yang bisa kuingat itulah pertengkaran terparah yang pernah kami lalui. Dia sangat marah padaku karena impian butaku saat itu.
Memang saat itu aku merasa panik dan gelisah. Aku takut tergantikan saat itu. Aku takut jika semua usaha dan kerja kerasku akan terbuang sia-sia. Aku merasa termakan hidup-hidup oleh ambisiku sendiri hingga aku tak memperhatikan sekelilingku. Tak hanya sekelilingku, yang lebih buruk adalah aku tak memperhatikan diriku sendiri. Aku tak menyadari jika perlahan-lahan diriku mulai habis.
Habis dimakan oleh sesuatu yang tak pernah terduga olehku sebelumnya.
.
.
.
"yoo, oikawa.. Kau senggang sehabis latihan? " seperti biasa iwa-chan menanyakan jadwalku sebelum dia meminta sesuatu padaku.
Sapaannya itulah yang menyadarkanku dari genangan masalahku saat ini.
"ya, aku kosong sehabis latian. Mau apa kau iwa-chan? " tanyaku yang masih sibuk memasukkan bola ke dalam keranjang bersama anak kitagawa daichii lainnya.
Dia sejenak hanya melihatku saja seakan-akan tak puas dengan jawabanku, lalu dia bertanya,
"ada apa denganmu, oikawa? Kau kelihatan aneh dari biasanya," itulah perkataannya diikuti memiringkan kepala berusaha mencari sesuatu yang salah denganku.
Aku memandang balik dirinya dan aura kebingungan itu malah ikutan menular ke diriku. Aku melihatinya dengan perasaan aneh serta kebingungan melihatnya yang kebingungan denganku.
"oikawa-san! Ada waktu sebentar?? "
Tiba-tiba terdengar suara anak berambut hitam pendek berponi dari kejauhan yang memecahkan pikiran bingung kami. Dia sedikit berlari dari ujung ruangan latihan ke arahku dan iwa-chan berada.
Melihati siapa yang datang, iwa-chan langsung menyadari sesuatu saat juniorku itu masih berlari,
"oh kageyama.. Kau tak apa-apa meladeninya, oikawa? "
Dengan merasa terhina, aku membalasnya,
"huh! Dia hanya tobio-chan! Hanya karena dia pintar sedikit saja bukan berarti dia masalah bagiku, iwa-chan!" kataku sambil melipat kedua tanganku dan menyombongkan status seniorku.
"hee~ baiklah kalo begitu. Goodluck ya, jangan sampe kau lepas kendali seperti dulu, " katanya yang meninggalkanku disaat junior yang sangat amat manis itu mendatangiku.
Junior itu sudah berada tepat dihadapanku dengan mata yang begitu polos.
'sial.. Aku benci prodigy ' kataku dalam hati yang tak kuat mengakui kehebatannya itu.
"ano~ oikawa-san... Bisakah kau mengajariku jump serve? " katanya memohon dengan mata yang berbinar-binar.
Ku hanya bisa rolling eyes dan kukatan,
"tobio-chanku yang sangat amat manis~ sudah berapa juta kali aku bilang kalo aku gak mau mengajarimu, "
Aku membalikkan badan dan langkahku terhenti karna dia langsung memegang jaketku.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI || Iwaizumi x Oikawa
FanfictionOikawa bertaruh pada Iwaizumi. Dibalik pertaruhan itu, terdapat rahasia yang tidak pernah disangka oleh iwaizumi sebelumnya. Sedikit demi sedikit rahasia tersebut akan terbongkar dengan sendirinya, Janji yang pernah mereka buat menjadi awal mula te...