Third's POV
Setelah beberapa hari oikawa dirawat inap, sekarang tiba saatnya dia kembali ke rumah yang sudah lama dia rindukan.
"iwa-chan! Kau gak usah heboh sendiri menata barang-barangku! Sudahlah kau duduk saja di sebelahku dan temani aku saja! "
Mantan pasien rawat inap itu masih berbaring di kasur favoritenya sambil melihati sahabatnya yang sibuk membereskan kamarnya yang
Sangat berantakan seperti kapal pecah. Sahabatnya yang mendengar itu tidak langsung membalas permintaan dari mantan pasien itu yang masih menikmati waktunya sendiri."ayolah iwa-chan! Temani aku!" oikawa tambah merajuk sambil melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.
Sahabatnya menghela nafas panjang dan terus melanjutkan berberes kamar yang sudah cukup lama tak tersentuh oleh majikannya. Majikannya tak sadar diri terus mendesak sahabatnya untuk menemaninya di sisinya padahal mereka sedang berada di 1 ruangan.
"iwa-chan~~ iwa-chan~ iwa-chan!!! " rengek oikawa memanggil-manggil sahabatnya tanpa henti yang tadinya dia memanggil dengan nada antusias dan lama-kelamaan jadi bernada datar hanya untuk mencari perhatian sahabatnya.
Sahabatnya mulai emosi mendengar semua ocehan nonsense selama dia sibuk.
"berisik kau, oikawa sialan! " teriaknya sambil menata baju yang berantakan di lemari yang tak jauh dari ranjang tuan rumah yang sedang tergeletak sakit itu.
Oikawa yang mendengar itu semakin tertarik untuk memancing sahabatnya buat semakin naik darah.
"iwa-chan! Ayo sini temenin aku! Aku kesepian tanpamu, " katanya bernada seperti anak kecil sambil heboh memutar-mutar arah matanya yang mulai bosan dengan pandangannya sendiri.
Cowok berambut hitam yang sibuk menata kamar itu sejenak menghentikan pekerjaannya dan mulai melangkahkan kakinya ke arah orang yang nenjadi sumber kegaduhan di kamar yang taj terlalu besar itu.
"ah! Iwa-chan akhirnya mau bareng A- UGH! "
Wajah oikawa dipukul pake sisa bantal oleh sahabatnya sendiri. Perasaan kaget mulai menghantui pikirannya,
"a-ApA APaAn KaU, IwA-CHaN?! sAKiT TaU!!! " kata cowok yang masih recovery itu sambil memegang wajahnya yang memerah pasca dihajar secara tak berperasaan oleh sahabatnya sendiri.
Iwaizumi duduk disebelah Sahabatnya yang terlihat kaget dengan kehadirannya. Wajah riang dengan cepat menghiasi cowok berambut cokelat yang mulai tersipu sendiri.
"aww~ iwa-chan!!! Akhirnya kau disebelahku~" katanya tergirang-girang sambil menarik selimutnya hingga menutupi setengah wajahnya.
Iwaizumi hanya mengacuhkan sahabatnya yang sibuk berfantasi. raut wajahnya mulai bingung mencari sesuatu. Dia menolah-noleh melihat sekeliling ruang kamar yang membuat sahabatnya menyadari itu.
"uhmm.. Oikawa, dimana potongan kuku? " tanyanya mulai beranjak dari tempatnya.
"di laci meja belajarku, iwa-chan, " jawab oikawa sedikit bingung diikuti tunjukan jarinya mengarah tempat yang dia sebutkan sebelumnya.
Iwaizumi menoleh dan langsung menghampiri tempat itu, membukanya dan menemukan barang yang dia cari. Menggapainya dalam genggaman tangan dan segera kembali duduk di posisi awal.
"kemarikan tanganmu, "
Iwaizumi meminta tangan oikawa dan tanpa berpikir dia langsung mendapatkan apa yang dia dapatkan.
"lihat.. Sudah berapa lama kau tak memperhatikan kesehatan kukumu. Terlalu panjang ini, " katanya diiringi wajah dingin memulai proses pemotongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI || Iwaizumi x Oikawa
FanfictionOikawa bertaruh pada Iwaizumi. Dibalik pertaruhan itu, terdapat rahasia yang tidak pernah disangka oleh iwaizumi sebelumnya. Sedikit demi sedikit rahasia tersebut akan terbongkar dengan sendirinya, Janji yang pernah mereka buat menjadi awal mula te...