Kenyataan

348 34 9
                                    

THIRD'S POV

'Merebahkan diri berlebihan bukanlah jalan ninjaku, ' batin iwaizumi yang sudah menghabiskan 3 jam tiduran di kamarnya tanpa melakukan apa-apa.

Dia sudah terlalu bosan karna tak ada apapun yang bisa dikerjakan. Tidak ada tugas maupun ulangan memang cita-cita semua murid tapi jika terlalu banyak waktu kosong malah membuat cowok yang sibuk rebahan itu jadi galau.

'apa seharusnya aku mandi aja ya??' pikir cowok itu mulai bingung.

Dan akhirnya dia keluar kamar dan menonton tv di ruang keluarga bareng mamanya,

"wah hajime, jarang-jarang kau  begini. Ada apa, sayang ? " sahut mamanya yang nampak terheran-heran melihat anaknya duduk di sebelahnya.

Iwaizumi hanya menghela nafas capek,

"entahlah ma, aku bingung karna bingung gak tau mau ngapain lagi deh ini, " sahutnya helpless sambil menaruh dagunya di bahu mamanya.

Mamanya tertawa kecil mendengar kegalauan anaknya,

"ara-ara... Bagaimana kau pergi ke minimarket dan belikan mama sesuatu? "

Iwaizumi melirik capek tanpa berkomentar apa-apa,

"katanya bingung mau ngapain, yaudah sana beliin mama sesuatu gitu, " kata mamanya yang sensi Akan respon anaknya.

"duitnya mana? " tanya iwaizumi sambil menjulurkan tangannya meminta belas kasihan pada mamanya.

Iwaizumi langsung berangkat setelah berlembar-lembar duit diberikan padanya. Dia berjalan menyusuri gelapnya malam yang terasa dingin,

'gila, dingin banget malem ini. Mana cuman pake celana pendek selutut lagi, '

Akhirnya dia berlari untuk mempersingkat waktu tempuhnya dan segera menghangatkan diri di minimarket itu.

'enaknyaa disini, gak terlalu dingin~' batinnya lega merasakan kehangatan ruangan yang dia idam-idamkan.

Tak lama setelah dia mulai muter-muter cari barang disana, tiba-tiba dia merasakan seseorang menepuk pundaknya,

"iwaizumi!!! " teriak sahabat cowok itu yang nampak senang sekali bertemu dengannya,

"wah?! Matsukawa?? Lho? Kenapa kau ada disini?? Rumahmu kan jauh dari sini," iwaizumi langsung kebingungan melihat keberadaannya.

"ahahaha aku barusan main ke rumah oikawa, hehe~"

"rumahnya?? Ngapain?!"

"udah kubilang main ! Kau ini dengerin aku gak sih, iwaizumi??? "

Matsukawa langsung meninju kecil pundak sahabatnya,

"oh ya, dia baik-baik saja kan?? " tanya iwaizumi yang masih muter-muter nyari barang.

"oikawa?  Yah dia nampak baik-baik saja seperti biasa sih, " jawab matsukawa yang membututi temannya karna sudah gak punya kepentingan lagi di sana.

"baguslah kalo gitu, " balesnya sambil tersenyum tipis.

"tapi dia sedih, " sambung matsukawa

"hah?? Sedih kenapa?? " iwaizumi mulai ngegas,

"dia sedih gak bisa liat dirimu, " matsukawa menahan tawanya yang nyaris pecah setelah melihat respon sahabatnya yang tiba-tiba speechless dan blushing parah setelahnya.

Iwaizumi mengalihkan pandangan, menahan malu dan ejekan sahabatnya yang masih tertawa keras mengikutinya.

"sudahlah iwaizumi.. Akui aja, gak usah malu kau ini, " bujuk matsukawa sambil menepuk-nepuk pundak iwaizumi yang terus menghindarinya,

JANJI || Iwaizumi x Oikawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang