5. Surprise

848 87 5
                                    

Sesi latihan kali ini dipimpin oleh Jungyeon dan Hina, karena Koeun sendiri sedang menjalani masa hukuman. Ya, hukuman. Hukuman yang diterimanya karena sikap kurang sopan santun terhadap member nct tempo hari. Tidak ada yang mengadukan Koeun, tetapi manajer tahu sendiri. Seolah mata dan telinga manajer menempel di seluruh ruangan di perusahaan.

Koeun harus membuat paper mengenai kesalahan yang dia lakukan, termasuk merenungkan basic manner yang dia langgar karena ketidaksopananya tempo hari. Sebelum paper selesai, Koeun tidak boleh latihan.

" Kim Sung Kyung! " teriak pelatih.

Teriakan pelatih membuat gerakan tarian serta nyanyian seketika terhenti. Empat gadis itu langsung berbaris dan menghadap ke pelatih yang menatap mereka dengan tatapan yang sedikit mematikan. Tatapan yang selalu dihindari trainee.

" Apakah kalian kehilangan fokus? Terutama kau Lami! " pelatih berkacak pinggang ke gadis-gadis dihadapannya " Apakah kailan harus bergantung ke Ko-Leader terus menerus? "

" Tidak pelatih. " jawab Jungyeon, Hina, Ninging dan Lami bersamaan.

Pelatih masih berkacak pinggang " Sekarang kalian juga harus memikirkan kesalahan kalian hari ini. Latihan selesai. "

Pelatih dengan segera meninggalkan empat gadis itu di ruang latihan. Menyisakan sedikit keheningan yang menyesap ke batin masing-masing member. Jungyeon dan Hina dengan segera merangkul kedua maknae mereka, yang mungkin sedikit terterkan karena dimarahi habis-habisan oleh pelatih.

" Are you okay? " tanya Hina sembari merapikan anak rambut Lami yang sedikit keluar dari ikatannya.

" Aku sudah besar unnie, aku tidak apa-apa. " jawab Lami berbohong.

Lami hanya menunduk, dengan tangannya yang bertaut pada lengan Ningning-teman sekamarnya. Ada sedikit genangan air yang menumpuk di pelupuk matanya. Sedikit merasa bersalah karena Koeun tidak ada di ruangan ini karena sedikit banyak karena dirinyalah Koeun harus menjalani hukuman.

" Kau tahu sesuatu Lami? " ujar Jungyeon tiba-tiba " Kadang aku juga merasa tidak berguna. "

Lami, Hina dan Ningning dengan segera mengalihkan pandanganya ke Jungyeon dengan tatapan yang penuh dengan pertanyaan.

" Aku tahu jika Koeun menanggung beban berkali-kali lipat dari kita. Bahkan kita juga tahu jika Koeun sudah menyiapkan banyak rencana untuk kita, dari membuat lagu hingga merencanakan konser yang akan dilaksanakan entah kapan akan kita laksanakan. Termasuk posisinya sebagai leader yang menjadikan Koeun sebagai tameng utama setiap langkah kita. Hal itu membuatku tertampar karena tidak bisa membantunya sama sekali. "

Langkah Lami membawanya ke hadapan Jungyeon, memeluk Jungyeon yang sudah mulai terisak. Lami juga merasakan ada tangan lain yang juga terulur di bahunya, yang membagi berbagai kepedihan yang sama-sama mereka rasakan selama bertahun-tahun.

" Aigooo, kalian menangisiku? " tanya Koeun yang tiba-tiba muncul di ruang latihan, dengan senyum yang merekah di wajahnya.

Ningning segera berlari ke arah Koeun dan memeluknya " Unnie, aku merindukanmu.  "

" Merindukanku? Baru satu hari aku menjalani masa hukuman, kau sudah merindukanku? Ningning, kau sangat menggemaskan. "

Lami masih mengucek matanya yang masih sembab, kemudian setengah berteriak ke arah Koeun dengan menirukan kata-kata Koeun yang sering diucapkannya " Kau belum latihan unnie, aku mau sekarang kau latihan. "

Koeun hanya tersenyum kecil " Baiklah. "

***

" Koeun unnie, tempo gerakanmu kurang cepat. " teriak Hina.

dear my dream | SMRookies x NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang