Part 13 : Aneh

2.4K 112 28
                                    

~~~~~

"Memukul perempuan adalah sebuah tindakan yang memalukan dan kau pantas disebut pengecut"

>>>Arfanur Alfani Fajarrudin<<<

~~~~~

Lombok

21.00

Hari semakin gelap, beberapa tim medis ada yang membenahi obat-obatan di dalam mesh obat-obatan, keadaan mesh itu benar-benar berantakan akibat gempa beberapa jam lalu.

"Aww...!"pekik Ayda dari dalam mesh akibat terkena serpihan kaca obat saat sedang membersihkan serpihan tersebut bersama Alfi.

"Ayda? Ada apa? Apa kau terluka?" tanya Alfi saat mendengar ringkihan milik Ayda tadi.

"Owh itu...tidak apa apa" Ayda berbohong karena tidak ingin merepotkan Alfi karena bisa dilihat dari wajahnya bahwa dia kelelahan.

Alfi mengangkat satu alisnya, "sungguh? Coba lihat tanganmu!" Alfi menarik tangan Ayda yang di sembunyikan Ayda di belakang. Alfi menatap datar Ayda yang ketahuan berbohong kepadanya, "sungguh tidak ada apa-apa? Ini darah apa? Nyamuk?" tawa kecil Alfi yang berhasil meledek dokter tembem teman Aly.

Ayda tersenyum miris dan tertawa hambar, "ini...iya digigit nyamuk"

Alfi menepuk dahinya, "ya kali digigit nyamuk darahnya sebanyak ini" omel Alfi sambil mencubit pipi tembem Ayda. "Aku obatin ya?" lanjut Alfi.

"Ekm perawat Alfi, bagaimana aku saja yang mengobati luka dokter Ayda?" terdengar suara berat dari arah belakang mereka.

"Owh perawat Naufal, tentu boleh, aku akan istirahat sebentar ya" kata Alfi yang berhasil membuat Ayda menjatuhkan rahangnya dan menatap Naufal datar.

"Apa? Kemari aku obati tanganmu" Naufal menyentuh tangan Ayda namun langsung ditepis oleh Ayda.

"Gak usah pegang-pegang bukan muhrim" Ayda menatap marah Naufal.

"Owh begitu, baiklah aku takan menyentuh mu" Naufal tersenyum manis. Ayda melihat itu sedikit tersipu. "Ehm dokter Ayda apa boleh aku bertanya sesuatu?" celetuk Naufal menghapuskan keheningan diantara mereka.

"Apa?"

"Kau lebih baik pacaran baru menikah, atau menikah baru pacaran?" tanya Naufal yang membuat Ayda menyeritkan dahinya.

"Kenapa kau tanya begitu?" Ayda semakin bingung setelah melihat ekspresi Naufal yang begitu serius.

"Jawab aja"

"Hm lebih baik menikah baru pacaran. Itukan yang Nabi ajurkan" jawab Ayda santai.

"Begitu ya, kalo aku mengajakmu taaruf, kau mau tidak?" wajah Naufal yang tadinya terlihat serius berganti dengan wajah tersenyum.

"Hah? Kau mau mentaaruf aku?" tanya Ayda yang makin kebingungan.

Naufal tersenyum lembut, "kita lihat 3 bulan kedepan" celetuk Naufal sambil berdiri dari posisi jongkok nya.

My Love Is Kapten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang