Part 4 : Perasaan

4.1K 172 7
                                    

~~~~~

Saat pesawat tim medis telah sampai di bandara yang berada di kota Lombok. Aly dkk hanya bisa menatap sedih sekitar bandara dan ruang tunggu bandara.

"Kerusakannya bisa separah ini" gumam Iza.

"M 6,4 , sudah membuat plafon jatuh seperti ini, bagaimana jika sudah M 7,0 mungkin bisa meruntuhkan tempat ini" celetuk David.

"Hei, omangan itu doa, dolop" kata Alfi sambil menjitak David.

"Sudahlah ayo, kita harus bergegas" titah Arif yang sudah di dekat pintu keluar bersama Aly yang masih setia dengan hendphonenya, sedangkan Iza dan Ayda sudah berada diluar.

Alfi : gak setia kawan
Iza : biar, salah siapa pacaran mulu
Alfi : 😑 aku gak pacaran
Okeh back.

~~~~~

Semua tim medis bergegas untuk mengambil peralatan mereka, lalu menuju tenda darurat untuk mengecek keadaan para korban gempa. Aly dkk pun tak tinggal diam dan kini mereka tengah serius dengan kegiatan mereka mengecek keadaan para korban gempa yang terluka.

"Dokter Aly" panggil seorang wanita dengan pakaian tentara namun memakai jas dokter juga.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Aly ramah.

Wanita berkerudung itu tersenyum lembut, "jangan seformal itu. Aku Mika cecilia, panggil saja Cecil, aku dari kedokteran militer Jambi. Bisa aku minta bantuanmu?"

"Owh, tentu saja. Ada apa?"

"Begini adikku terperosok kedalam bebatuan tadi saat sedang menyelamatkan salah satu korban. Kakinya terluka, bisa aku minta tolong obati adikku?" tanpa cecil lagi.

Aly mengangguk dan mengekori Cecil ketempat dimana adiknya itu berada, emeraldnya dapat melihat seorang pria duduk di pinggir tenda darurat sambil menatap sekelilingnya.

"Miko! Sudah berapa kali aku bilang, duduk diatas ranjang!" tegur Cecil tegas.

Miko menatap Aly tajam, tetapi tatapan itu hangat dan tenang seperti tatapan ibunya. Mata cokelat Miko terus menatap dalam Aly. Aly yang mengetahui dirinya diperhatikan menjadi sedikit risih.

"Ini dokter Aly, dia akan mengobati mu" ucap Cecil saat Miko berpindah ke atas ranjang. "Dokter Aly maaf merepotkanmu. Aku ada meeting para kedokteran Jambi secara mendadak ada yang harus dibahas"

Aly tersenyum dan mengangguk,
"ini sudah jadi tugas ku. Jadi tenang saja, serahkan saja padaku" ujar Aly ramah.

Cecil pamit dan meninggalkan Aly bersama Miko yang dari tadi memperhatikan Aly, Aly yang tadinya risih menjadi masa bodo karena saat ini dia harus merasa tenang.

"Pergelangan kaki mu sedikit bengkak, mungkin terkilir. Tapi tidak usah khawatir, tadi saya sudah memberikan obat lebam" kata Aly seraya tersenyum kepada Miko sebagai tanda keramahan nya.

"Jangan terlalu formal" suara datar Miko akhirnya keluar.

"Eh? Um…baiklah" Aly mengangguk dan pamit setelah mengikat perban pada kaki Miko.

"Siapa namamu?" tanya Miko tiba-tiba.

"Alysa, Alysa Mustika Arikinan. Saya tim medis dari Purwokerto" Aly tetap tersenyum ramah.
"Saya harus pergi, ada yang harus saya kerjakan" pamit Aly.

My Love Is Kapten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang