Part 24 : Pergerakan Pertama

1.4K 54 15
                                    

"Aku akan menjadi pendengarmu, karena aku ingin memeluk hatimu"

~Arfanur Alfani Fajarrudin~

~~~~~

Tyno pov

Sudah 3 hari sejak kejadian itu. Dan hari ini aku sedang berada di depan ruang ICU sendirian. Lesma sedang ada pemotretan di Jakarta, sedangkan budhe, dia masih harus mengajar.

Aku Althyno Darma Arisakti, umur 23, anak pertama dari 3 saudara. Cukup? Pasti tidak. Ayahku seorang pengusaha, saat aku masih kecil aku sangat mengaguminya, tapi beranjak remaja aku jadi kecewa padanya. Itu karena dia lebih fokus pada kerjaannya dan bahkan memanfaatkan kemampuan anak sendiri untuk mencari keuntungannya sendiri. Ibuku sudah meninggal saat aku masih berumur 8 tahun, sejak saat itu aku bisa melihat masa lalu seseorang atau benda yang kusentuh,  bahkan aku bisa mencari sesuatu yang dengan menyentuh benda yang ada pasangannya. Ayah menikah lagi dengan seorang model, naasnya dia tidak pernah peduli padaku.

Sejak kecil aku sudah sering bersama Paman Galang dan Budhe. Budhe punya kerjaan sebagai guru di sebuah sekolah menengah atas negeri di Purwokerto. Mereka punya 2 anak kembar. Laksana Abhiputra Arisakti dan Lesmana Abhiseva Arisakti, si kembar yang lain sifat. Laksa dia punya sifat yang bijak, sedikit usil, dan penyabar. Sedangkan Lesma kalian sudah liat dia seperti apa, egois dan emosian. Laksa seorang tentara sama sepertiku dan paman, sedangkan Lesma dia seorang model.

Tiba-tiba sebuah kotak makan terpampang tepat di depan mataku, aku langsung melihat siapa yang memberikannya. Aku tersenyum bahagia siapa yang memberikannya. Wait, aku tersenyum? Setelah 6 tahun kejadian itu? Tapi apa aku bisa terus tersenyum seperti ini?."Wah, lihat siapa yang sudah datang pagi-pagi buta begini. Selamat pagi dokter Aly"

"Pagi juga. Aku ada pasien jadi bisa ke sini awal. Ni sarapan, aku gak tau kamu suka atau tidak, sudah ku telfon berkali-kali tapi kau tidak menanggapinya. Jadi aku bawa apa saja yang aku buat di rumah" jelas Aly yang membuatku mengerjapkan mataku berkali-kali dan tersadar kembali setelah beberapa detik.

Aku mengambil kotak makan yang di sodorinya. Saat aku membukanya, senyumku sempat memudar, tapi muncul lagi, "darimana kau tau aku suka udang?" celetukku yang masih melihat isi kotak makan itu.

"Kau suka udang? Umm kebetulan sekali, soalnya adikku tiba-tiba minta dibuatkan udang crispy" jelas Aly yang masih menatapku.

"Ini beneran untukku atau untuk pasienmu?" ledekku yang meliriknya dan aku melihat dia mengembungkan pipinya, sepertinya dia kesal.

"Kau! Kembalikan bekalnya" ucapnya yang membuatku menatapnya, "sini balikin, katanya gak mau!" ujarnya yang menarik kotak makannya, tetapi aku tahan sehingga membuat dia susah mengambilnya dari tanganku.

Aku menarik kotak makan itu, yang membuat Aly juga ikut tertarik. Jarak kami sekarang hanya tinggal 2 jengkal saja. "Ini tidak ada racunnya bukan?" godaku yang membuat Aly semakin kesal denganku. Sedangkan aku hanya tertawa. Sepertinya hobbiku bertambah.

Tyno pov end.

~~~~~

Atha pov.

"Jadi kau tau darimana kak Aly sedang dekat dengan seseorang? Tentara pula" tanya ku saat sedang duduk di salah satu anak tangga dan memakan cemilannya sambil membaca buku.

My Love Is Kapten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang