Part 25 : Pergerakan Kedua

1.2K 48 8
                                    

~~~~~

27 September

10.00

Alfi pov.

"Hum Alfan kenapa belum dateng juga ya?" gumamku yang sedang menunggu Alfan di depan rumah.

Ya hari ini aku ke bagian libur dan Alfan mengajakku jalan. Tapi sudah 30 menit Alfan belum juga sampai. Aku menatap langit-langit rumah, "Alfan bisa di percaya sih. Tapi apa dia bakal cerita ke kapten?" monologku.

Tiba-tiba terdengar suara motor memasuki halaman rumah, "maaf kamu pasti nunggu lama ya?" ujarnya meminta maaf.

Aku tersenyum lembut ke arah Alfan, "iya tapi gapapa kok".

Alfan hanya mengangguk-angguk, "kita jalan sekarang?" tawarnya ke padaku.

Aku terseyum dan mengangguk. Saat aku memakai helm, aku lupa mengunci helm, "kau seperti anak kecil ya" ujar Alfan yang terkekeh yang kemudian mengunci helm ku, "safety first".

Aku hanya tersenyum malu, dan menaiki motor setelah Alfan menaiki motor terlebih dahulu.

Di perjalanan kami hanya diam tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hingga kami sampai di Extramall. Alfan memang mengajakku menonton bioskop di mall itu. Aku turun duluan dan melepaskan helm.

"Apa dokter Aly gak libur?" tanya Alfan yang sebenarnya hanya basa-basi untuk menghilangkan keheningan diantara kami.

"Sepertinya tidak. Tapi mungkin pulang awal karena dia sudah shift dari semalem" jelasku pada Alfan yang sedang manaruh helmnya di motornya.

"Baiklah. Ayo sebelum filmnya dimulai" ujar Alfan yang menarik tanganku. Duh ni dada kenapa dag dig dug begini sih.

Kami baru masuk di lantai G1 dimana disitu hanya ada stand makanan saja. Tiba-tiba aku ingin memakan Ice cream. Kenapa tiba-tiba aku seperti Aly?.

"Kau ingin sesuatu?" tawar Alfan yang memegang tanganku.

"Tidak" jawabku sambil tersenyum. Dan Alfan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

"Alf!" seru seseorang saat kami akan menaiki eskalator. Kami berdua menengok bersamaan, karena merasa di panggil namanya.

Aku menatap Alfan dan Alfan menatapku. Aku tersenyum dan tertawa pelan, sedangkan Alfan dia tertawa puas.

"Wah wah wah, apa ada yang lucu?" tanya orang yang memanggil ntah aku atau Alfan.

Alfan tiba-tiba berhenti tertawa dan menatap orang itu bingung, "Sakti? Sedang apa kau di sini?" tanya Alfan heran.

Sakti menggaruk tengkuknya, aku yakin itu sebenarnya tidak gatal. Aku tersenyum lembut kearah Sakti, "apa kabar Sakti?".

Sakti tersenyum lembut, "baik, kau?".

Aku ingin berniat menjawab tapi tanganku keburu di tarik Alfan ke belakang tubuhnya, "jawab pertanyaanku, sedang apa kau disini?" tanya Alfan datar. Inget guys datar dan itu pertama kalinya aku dengar dan liat tatapan Alfan yang sedingin serta semenusuk itu.

"Aku hanya sedang liburan. Menghilangkan stres,apa tidak boleh?" ujar Sakti tenang serta merentangkan kedua tangannya.

Alfan menatap Sakti dengan tatapan dingin. Dia menarikku menjauh dari Sakti dan memilih menaiki lift.

My Love Is Kapten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang