Part 17 : Sampai Jumpa

2K 87 18
                                    

~~~~~

Tio dan Arif mendata setiap korban dan pasien di papan pengumuman, mereka adalah bagian dokter pendataan jika semua korban telah berhasil ditemukan.

"Syukurlah jika semua korban telah ditemukan" ucap Arif yang telah selesai mendata.

"Benar. Kita akan mengadakan check up nanti" ujar Tio.

"Oh iya, perawat Cici itu istrimu kan?"

"Ya kenapa memang?"

Arif terkekeh melihat tatapan Tio yang penuh selidik, "aku hanya bertanya. Jangan cemburu, kawan"

Tio tersenyum samar, "kami menikah 6 bulan yang lalu."

"Tak ada rencana cuti atau resign untuk momongan?" tanya Arif secara blak-blakan.

Tio menggeleng, "dia masih ingin bekerja, jadi kami menunda penambahan keluarga kecil kami. Lagipun perawat adalah cita-cita nya sejak dulu."

Arif mengangguk mengerti, "Ya aku mengerti. Dia beruntung memiliki suami yang sabar sepertimu" goda Arif dan hanya dibalas tawa renyah dari Tio.

"Arif?" panggil Iza, "kalau sudah selesai kita disuruh ke mesh obat-obatan oleh Aly. Aly mengadakan briefing tim medis Puwokerto, ada yang ingin di bahas katanya."

"Baiklah" Arif menepuk bahu Tio, "semoga kita bisa bertemu dan mengobrol lagi lain kali. Aku tinggal dulu" pamit Arif dan dibalas anggukan dari Tio.

Semua tim medis Purwokerto berkumpul dimeja pertemuan yang biasanya dijadikan tempat meeting tim medis lainnya, Aly datang membawa papan clipboard nya yang ditemani Alfi.

"Siang semuanya. Apa selama menjadi tim medis disini ada yang mendapat kendala?" Aly menatap semua tim medisnya, "mungkin jika ada bisa ditanyakan" semua menggeleng dan Aly melanjutkan perkataannya, "kalian tau bukan semua korban telah ditemukan, jadi kemungkinan lusa kita akan kembali ke Purwokerto."

"Akhirnya…" gumam tim medisAly lega setelah sebulan mereka di Lombok, akhirnya mereka akan pulang juga.

"Jika ada yang ingin tinggal, silakan. Pesawat menuju Jakarta akan selalu siap menjemput kalian. Jadi…ada yang ingin tinggal?" tawar Aly dan gelengan dari lainnya.

Brakk!

Cici tiba-tiba masuk mesh obat-obatan dan menabrak salah satu kursi yang kosong, "maaf atas kelancangan saya. Tapi salah satu pasien anda, Lisa Crystali mengalami kejang. Dokter Aly."

Aly segera berlari keluar mesh di ikuti Alfi, "Alfi cek data Lisa!" Aly memasang tetoskop miliknya dan terus berlari kearah mesh pasien.

Di saat yang bersamaan Tyno baru ingin memasuki tenda pasien untuk mencari Aly, namun Aly mendahului Tyno dengan gesit dan memasuki tenda pasien. Tyno yang melihat Aly terburu-buru pun penasaran dan mengikuti Aly.

"Bagaimana tekanan darahnya?" tanya Aly pada Tio yang tadi sedang menangani Lisa yang tubuhnya tidak bisa diam.

"Tekanan darahnya tiba-tiba naik" ucap Tio yang memegang kedua kaki Lisa sedangkan Lilis memegangi bahu anak itu.

Aly mengecek detak jantung Lisa dengan tetoskopnya dan memeriksa suhu tubuh Lisa lalu menyerit, "siapa yang memberikan obat vaksin kepadanya?" tanya Aly sambil menatap tajam para dokter disana.

My Love Is Kapten Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang