Hai-hai..., selamat sore :). Kudatang kembali dengan cerita lainnya. Kucoba untuk kembali mempostingnya lagi. Mungkin sudah ada yang pernah membacanya, dan mungkin saja ada yang belum.
Cerita ini original kutulis sejak tahun 2012 hingga 2015 , dan juga sudah selesai. Tapi jika kalian menyukainya akan kuposting hingga selesai :)
Semoga ada yang menyukainya dan mengikutinya.
Terima kasih :) ---
Love Keavy
Enjoy, and hope hope you like it :)
******#######******
Di saat semua anak menghabiskan masa kecil mereka dalam kehangatan dan cinta keluarga, masih ada anak-anak yang harus menghabiskan masa kecil mereka tanpa keluarga. tapi mereka tidak akan kehilangan cinta dan kasih sayang yang mereka butuhkan.
Chapter 1
Panti Asuhan Putra St. Peter Tahun 1870 – Negara Nelincia D'Seloroncia
"Selamat jalan, Neil...!!! Kami akan merindukanmu!!" Anak-anak melambaikan tangan mereka di halaman St. Peter, mengantarkan kawan mereka yang beruntung mendapatkan keluarga yang mengadopsi. Memiliki keluarga adalah impian mereka semua.
Anak-anak masih melambaikan tangan hingga Neil bersama kereta kuda yang membawanya pergi bersama keluarga barunya hilang dari pandangan mereka. Beberapa anak meneteskan air mata dengan rasa cemburu, berharap merekalah yang diadopsi. Dan mereka akan terus berdoa akan ada keluarga yang mengadopsi mereka. Termasuk Ben dan Alex, sepasang anak kembar yang menyaksikan kepergian teman mereka dari balik jendela.
"Neil sekarang sudah punya Mama-Papa baru, kita kapan, ya?" ucap Ben seraya berbalik dari jendela.
Alex yang duduk di sebelahnya mengangkat bahunya. "Nggak tau, nggak ada yang mau mengadopsi kita."
Ben menghela napas, "Pasti ada."
"Kapan?"
Giliran Ben yang mengangkat bahu.
"Gimana sih, rasanya punya Mama-Papa?" Alex bertanya dengan polosnya.
"Tidak tau," Ben jengah dengan pertanyaan itu.
"Kenapa sih, mereka membuang kita?"
Ben tertegun dengan kata yang digunakan Alex; 'membuang', Ben benci kata itu.
"Apa mereka nggak sayang kita?"
Ben terkatup. Kata 'tidak sayang' juga dibencinya. Dia berusaha untuk menghilangkan kata 'buang' dan 'tidak sayang' dalam kamusnya.
"Bennie?" Alex kini jengah dengan saudaranya yang tidak menanggapi ucapannya.
"Heh?" Ben tersadar dengan suara Alex yang tipis.
"Kamu pengen punya Mama-Papa?"
Ben melirik saudaranya, dan mengangguk tak berucap.
"Aku nggak mau. Aku nggak mau diadopsi"
Ben terheran. "Kenapa tidak mau?"
"Kalau adopsi cuma buat misahin kita, aku lebih memilih nggak diadopsi, biar kita nggak pisah."
Ben terkatup lalu tersenyum, "Tidak ada yang akan memisahkan kita."
"Kalau ada orang tua yang hanya mau mengadopsi salah satu dari kita bagaimana? Mereka cuma mau mengadopsi kamu saja, bagaimana?"
Ben terdiam, lalu menggeleng, "Aku tidak mau. Aku tidak mau diadopsi kalau hanya aku saja. Mereka harus mau mengadopsi kamu juga, mereka harus mengadopsi kita berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Home [TAMAT) - Prequel The Royal Home
Historical FictionMereka sepasang anak kembar yang tinggal di sebuah panti asuhan, tanpa kekuarangan rasa cinta dan kasih sayang. Mereka telah berjanji untuk terus bersama dan tidak terpisahkan. Tapi bagaimana jika ada keluarga yang hanya ingin mengadopsi salah satu...