BAB 10 : Hadir Kembali

161 22 6
                                    

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

Lebih baik mengalah saja untuk menang. Mundur selangkah, mampu membantumu melompat jauh ke depannya.

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Grace Tan, 55 tahun ]

Entah sejak kapan, semua terasa melelahkan untuk Damian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sejak kapan, semua terasa melelahkan untuk Damian.

Dipermainkan oleh kenyataan tentang satu kepastian yang masih membingungkan untuknya yang mau tidak mau harus ia hadapi kenyataannya.

Perempuan itu berdiri di depan sana, tampak tenang walau mungkin hati dan pikirannya saling berdebat untuk berebut adanya kuasa menahan diri agar tidak berlari dan memeluk Damian demi suatu kepuasan akan kerinduan yang di ujung tanduk.

Air matanya tetap ditahan walau haru telah menusuk hati yang terluka untuk digores kembali karena sebuah fakta dimana Damian tengah memeluk gadis lain dalam dekap hangatnya.

Satu pertanyaan singgah dalam benak untuk itu, secepat itukah?

Kemudian menjadi keliru akan janji di depan Tuhan saat mereka berdiri bersama di atas altar yang mengikat mereka sebagai pasangan, apakah itu hanya bualannya saja?

Dan janji itu di bawah pada surat perpisahan menyakitkan untuknya saat umur pernikahan mereka memasuki bulan ketujuh, tepat pada saat musim semi yang menjadi kisah paling menyedihkan untuk seorang wanita yang tidak bisa berpaling lagi pada yang lain. Terus memegang teguh cintanya dan berharap suatu hari Damian akan berbalik untuk hatinya yang berubah.

Sabar ia coba untuk menghadapi sikap dingin suaminya saat itu, bahkan punggung pun menjadi pemandangan paling indah untuk paginya saat terbangun dari tidur.

Tentu sakit hatinya diberi perlakuan seperti kala itu.

Tidak ada hari tanpa tangisan pilunya yang menyayat hati untuk siapa pun yang mendengar, seorang wanita malang yang mengharap satu perhatian lebih.

REMEDIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang