Jasmine Kim adalah salah satu mahasiswi yang menggantung nasib di Eastern University. Mahasiswi yang pandai dalam hal tarik suara, dan sukses menjadi salah satu sosok terpopuler di Eastern.
Status sebagai wakil ketua angkatan, menjadikan dirinya sib...
Percaya adalah perkara sukar, jadikan perbuatan yang diiringi kesungguhan sebagai solusi.
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ Daniel Graham, 18 tahun ]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja telah sedari tadi lenyap di ufuk Barat. Pemilik semesta telah menyalakan rembulan, silaunya menyerbak pada pekatnya langit malam. Hiruk piruk para penikmat hidup seolah enggan memisahkan diri dari nyaman dengan keadaan yang ada.
Di Eastern, masih diramaikan oleh suasana mahasiswa yang mempunyai jadwal malam. Lampu menyala di beberapa kelas tanda proses pembelajaran berlangsung, sementara gedung sebelah Timur terdengar bising, ekskul seni sedang berlatih.
Berbeda dengan keadaan di dalam, area parkir terasa sepi, hanya ada dua orang yang kini sedang bersitatap. Yang lebih kecil melotot menyadari ternyata seseorang sedaritadi ada di belakangnya. Si pria, memasang wajah datar---lebih tepatnya berusaha memasang wajah tanpa ekspresi karena kejadian barusan---hanya mengamati Jasmine tanpa mau membantunya berdiri.
Jasmine membatu melihat mister Damian, mulutnya sesekali meringis kesakitan. Demi Tuhan, mungkin kakinya terkilir saat hendak lompat tadi, kemudian hak sepatunya tersangkut dan berakhir jatuh dengan kaki terlipat ke samping.
"Mr. Damian?! Se-sejak kapan Anda di sana--, aw!" Adalah apa yang Jasmine katakan saat sadar dari keterkejutannya. Dan yang paling menyebalkan adalah, mister Damian hanya diam tak menjawab kemudian melengos begitu saja meninggalkan Jasmine yang heran menatap kepergiannya.
"Yang benar saja, apa cecenguk itu tidak punya hati untuk sekedar membantuku berdiri? Sialan kakiku sakit sekali."
Mencoba berdiri, namun susah karena kakinya akan kembali terasa sakit. Kepalanya menengok kanan kiri untuk meminta bantuan. Namun nihil, tak seorang pun ada di parkiran.
Apa aku harus berdiri sendiri?Dasar heels sialan.
Jasmine mencoba mengerakkan kakinya, mulutnya kembali meringis perih saat rasa sakit tiba-tiba menjalar sampai lututnya. Tapi ia tetap memaksakan untuk berdiri.
