CBP#2.

1.8K 85 1
                                    

"Jangan pernah menjudge seseorang tanpa kau tahu kebenaran yang sesungguhnya "

"Lun, lo disuruh keruang BK sama Bu Lis" Ucap Rizal saat memasuki Ruang kelasnya. Rizal adalah ketua kelas di XI IPA 2.

"Kenapa?" Tanya Luna penasaran.

"Gue gak tau, Lo kesana aja" Jawab pria berkacamata itu.

"Kenapa lo disuruh keruang BK ya? " tanya Anya penasaran karena seorang yang dipanggil keruang BK adalah orang yang bermasalah atau orang yang menjabat sebagai pengurus kelas. Sedangkan Luna bukan pengurus dikelas itu. Jadi, kenapa dia harus keruang BK.

"Gue juga gak tau kenapa, Gue ke Ruang BK bentar ya" ujar Luna beranjak dari duduknya dan sekilas memegang bahu bagian belakang Anya.

Luna berjalan keluar kelas melewati koridor yang dipenuhi para murid yang sedang duduk-duduk santai didepan kelas. Biasa mereka seperti itu karena belum ada guru yang masuk kedalam kelas, itulah kebiasaan buruk para murid disetiap sekolah.

Saat sudah berada didekat ruang BK, Luna tampak heran dengan apa yang ada didepan ruangan itu. Tak seperti biasa murid-murid berkerumun di depannya.

Langkah demi langkah membuat dirinya hampir sampai, sontak siswa-siswi yang berada ditempat itu secara bersamaan memandang ke arah suara langkah yang semakin mendekat.

Bisikan-bisikan samar sekilas terdengar ditelinga Luna. Entah itu bisik-bisik mengenai apa ia tidak tahu.

"Assalamu'alaikum" Ujar Luna saat melangkah masuk kedalam Ruang BK setelah sedikit menyibak kerumunan para murid.

"Walaikumsalam" dengan bersamaan para guru BK membalas salam Luna.

"Ayo Lun duduk dulu" ujar Bu Lis dengan lembut.

Luna langsung duduk disofa yang berada diruangan itu. Namun, sebelum duduk dia sekilas melihat seorang pria paruh baya duduk diseberang sofa yang ia duduki saat ini dengan memperlihatkan kemarahan.

"Lun, ibu menyuruh kamu kesini untuk Berta...." Belum sempat Ibu Lisa berbicara lebih lanjut. Ucapannya sudah terpotong oleh suara keras pria paruh baya itu.

"SUDAHLAH, IBU TIDAK USAH BASA BASI LAGI KEPADA ANAK INI.." ujar pria itu sambil menunjukkan jari telunjuknya tepat didepan wajah Luna

Sontak Luna langsung membulatkan matanya terkejut dengan apa yang dia hadapi saat ini. Dia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

"Tenang pak, tenang. Ini disekolah" ujar Bu Lis berusaha membuat pria itu untuk tenang.

"BAGAIMANA SAYA BISA TENANG, DIA MENAMPAR ANAK KESAYANGAN SAYA" pria itu terus saja memperlihatkan kemarahannya pada Luna

"Maaf pak, maksud bapak tadi apa ya?" Akhirnya Luna membuka suaranya setelah diam beberapa saat mencoba memahami situasi saat ini

"KAMU BILANG MAKSUD SAYA APA?? KAMU INI BODOH ATAU APA HAHHHH" Pria paruh baya itu semakin emosi mendengar ucapan Luna barusan

"Tenang pak, tenang. Kita bisa bicara baik-baik, ini disekolah pak" ujar Salah satu guru yang mencoba mengingatkan bapak-bapak ini.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang