CBP#11.

982 46 4
                                    

Jangan pernah menjadi sok tahu kalau tidak benar-benar tahu

Begitu indah jika pagi hari diwarnai dengan sinar mentari yang menyinari hampir sudut bumi. Sayangnya pagi yang indah penuh pengharapan akan indahnya mentari harus tergantikan dengan hujan yang begitu derasnya membuat malas untuk melakukan aktivitas. Karena lebih baik tidur dalam kehangatan selimut ketimbang harus beranjak untuk beraktivitas

Begitulah sekiranya yang saat ini ingin dilakukan oleh Luna badanya begitu lemah untuk beranjak dari tempat tidur, bukannya lemah karena saki tapi lemah karena malas untuk bergerak dari ranjang. Hawa dingin pagi hari semakin dingin saat ini jadi jika segera bergegas kekamar mandi bisa-bisa badannya membeku seperti es.

"Luna sayang, bangun dek, hampir jam enam pagi ini." suara lembut penuh kasih sayang membangunkan sang putri satu-satunya yang masih bergelung dalam selimut.

"Dek bangun, kamu nanti kesiangan loh" lagi Mommy dari Luna kembali berusaha membangunkan anak bungsunya sambil sedikit mengelus rambut putrinya dengan lembut.

"Iya Mom, tapi ini dingin banget jadinya Luna males buat bangun" ujar Luna dengan suara khas orang bangun tidur.

"Jangan males ah, anak gadis gk boleh males" ujar Sarah sambil menarik pelan lengan anaknya.

"cepetan bangun, nanti kakak kamu Onil marah loh nungguin kamu. Mau diomelin sama kakakmu itu"

" memang kak Onil sudah bangun mom?" tanya Luna sambil bangun dari tidurnya.

"Kakak kamu sudah bangun dari tadi, katanya ada kelas pagi. Cepetan mandi mumpung dia lagi adu argumen sama Daddy"

"Ya" ujar Luna singkat sambil berjalan kekamar mandi.

Benar saja dilantai bawah tepatnya diruang keluarga Lionil sedang berdebat ringan dengan Daddy nya. Biasalah dua orang itu selalu berdebat manja,

"Daddy lah, kenapa harus aku yang hadir di acara itu. Males mending nyuruh kak Liam aja sono" ujar Lionil yang sedikit kesal dengan Daddynya pasti dia yang disuruh untuk menghadiri acara-acara tidak penting contohnya sekarang ini masa dia disuruh untuk menghadiri acara nikahan anak dari rekan bisnisnya.

"Kakak kamu gak bisa hadir, dia aja niatnya mau nitip daddy. Tapi, daddy juga gak bisa daddy ada pekerjaan diluar kota. Kamu aja ya yang datang,masa gak ada yang datang kan nggak enak. Ajak adik kamu kalau kamu malu datang sendiri gimana?"  ujar Luis dan langsung mendapatkan tatapan kesal dari putra keduanya itu.

"Issh, males ah dad. Udah gak usah hadir aja, kenapa harus merasa tidak enak pada orang belum tentu juga orang itu mikirin kita juga" ujar Lionil enteng sambil menikmati keripik kentang kesukaannya

" Astaghfirullah Lionil, susah banget diajak kerja samanya" Luis sampai beristigfar dengan kelakuan anaknya itu

"Lah dad, sampai istigfar begitu..aku salah" ujar Lionil tanpa merasa salah sedikitpun.

"Mmmm, yaudah deh aku mau gantiin daddy kondangan entah tempat siapa itu. Tapi ada syaratnya" setelah lama berfikir akhirnya Lionil menyetujui juga permintaan daddynya itu. Tapi tidak gratis..

"Apa syaratnya tuan raja" ujar Luis sedikit menggoda putranya.

"Aku minta mobilku di modip lagi, gimana?" ujar Lionil sambil mengangguk anggukan kepala sok manis. Mencoba membujuk daddynya.

"Ya, daddy terima cuman itu doangkan"

"Eits, kata siapa cuman itu aja. Aku minta uang tambahan juga. Daddy tau sendirikan putri kesayangan daddy itu sering jajan ya kali aku nombok nanti pergi sama dia"

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang