CBP#14.

335 28 20
                                    

Tergerak untuk memaksa, bertindak tak sesuai asa

Hari ini adalah hari senin, seperti biasa rutinitas wajib setiap hari Senin pagi yaitu upacara sebentar lagi akan dilaksanakan. Namun Zach yang bertugas sebagai pemimpin paskibra hari ini belum tampak batang hidungnya. Entah kemana dia tidak ada yang tau, tidak seperti biasanya Zach akan terlambat seperti ini saat akan menjalankan tugasnya.

Ternyata bukan hanya Zach saja yang belum berangkat, tapi Darren juga belum berangkat. Entah tumben sekali mereka belum berangkat sekolah. Akhirnya upacara bendera dimulai tanpa mereka berdua dan posisi mereka di Paskibra diganti oleh junior mereka.

Upacara bendera akhirnya usai, kini mereka telah kembali ke kelas masing-masing. Begitu juga dengan Luna, Dinda dan Anya yang berjalan kekelas mereka.

Tanpa diduga dan disangka didalam kelas ada Zach dan Darren yang saling berbicara satu sama lain. Obrolan yang diiringi canda tawa, terlihat dari wajah mereka yang saling tersenyum dan tertawa.

Begitu terpesona, Luna melihat Zach yang tertawa seperti itu hanya diam mengamati. Sungguh dia tidak menyangka Zach bisa tersenyum dan tertawa. Itu sungguh Zach kan.

"Waah-waah, para pemimpin paskib ternyata pada bolos upacara. " seru Anya saat sudah masuk kedalam kelas  mendekat kearah mereka berdua yang langsung diam.

Wajah Zach yang tadinya tersenyum kini kembali ke mode datar tak berekspresi.

"Minggir gue mau duduk, " ujar Luna yang sudah berada didepan mereka berdua. Ia menyuruh Zach untuk minggir.. Karna bangku yang diduduki Zach adalah tempat duduknya.

"Gue cabut dulu" ujar Zach pada Darren, ia tak menanggapi Luna sedikitpun dan langsung pergi meninggalkan kelas IPA-2

°°°

J

am sekolah padahal sebentar lagi berakhir, tapi Luna sudah disuruh buru-buru untuk pergi keruang osis mengurus laporan keuangan. Pak Hasan sungguh tidak sabaran padahal Ia harus mengikuti pembelajaran karna sebentar lagi kenaikan kelas. Jadi, ia harus belajar lebih giat lagi. Eh ini ia malah disibukan oleh urusan osis.

Saat mendekati lorong yang berdekatan dengan ruang Osis tiba-tiba saja sebuah tangan menariknya kuat dan menghempaskan Luna ketembok.

"Aargh, " suara kesakitan keluar dari mulut Luna. Bagaimana tidak sakit pinggang serta bahunya membentur tembok dengan keras.

"Mampus" lontar Maya, yang diketahui sebagai kakak kelas

Maya menarik kerah baju Luna, sehingga mereka saat ini sedikit berdekatan.

"Mau lo apa sih kak May, gue salah apa? " Ujar Luna menatap Maya

Plakk

"Lo gak tau salah lo apa? " semakin kuat Maya mencengkram kerah baju Luna.

"Memang salah gue apa" jujur Luna benar-benar tidak mengerti kenapa Maya kakak kelasnya ini sebegitu marah pada dirinya.

"JAUHIN BG GERALD"

"What? " semakin tak mengerti dengan maksud Maya

"Jangan pura-pura tidak mengerti"

"Serius kak may, gue bener-bener gak tau maksud lo apa" ujar Luna

"Kata Tiara lo tebar pesona sama bg Gerald, lo ganjen ya ternyata"

Tau sudah maksud Maya seperti ini pada dirinya. Pasti ini provokasi dari Tiara

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang