CBP#21.

175 12 0
                                    


Luna duduk di kursi taman belakang sekolah melihat ponselnya yang sedari semalam ia matikan. Rasanya malas untuk menghidupkan ponsel itu entah kenapa rasanya tidak berminat untuk menyalakannya

"EKHMM" Suara deheman tersebut mengalihkan pandangan Luna yang sedari tadi menatap Ponsel yang tergenggam di tangannya..
Ia sangat kaget ketika ada Zach di sampingnya, Luna hanya menoleh sekilas lalu memandang kearah lain.

Tanpa berkata apapun tiba-tiba saja Zach duduk di bangku yang di duduki Luna saat ini. Memang ada sedikit ruang untuk duduk, sehingga membuat Zach bisa duduk di situ. Laki-laki itu duduk tanpa meminta izin terlebih dahulu pada yang menduduki bangku itu.

Walaupun Zach duduk di sebelahnya saat ini, Luna masih tetap pada pendirianya diam membisu membiarkan Zach yang juga hanya diam saja. Zach sesekali menatap Luna yang menghadap kearah lain membelakangi dirinya, dia melihat sekilas gadis di sebelahnya ini tampak menghidupkan ponselnya.

"Kemarin kemana? " Tanya Zach hati-hati, karena ia tahu saat ini Luna sedang marah dengannya.

Luna diam saja tidak merespon pertanyaan Zach posisinya masih sama membelakangi pria es itu.

"Kemarin gue nyuruh lo buat nunggu disana aja kan. Tapi, Lo gak ada kemana? " Tanya Zach lagi

Luna membalikan tubuhnya kini menghadap Zach, menatap tajam pemuda itu tersilat ada rasa sakit hati marah dan kecewa di matanya.

"Ngapain Lo Tanya-tanya gue, Lo gak ada rasa bersalah atau apa gitu ke gue. Eh gue lupa Lo kan manusia es. Jadi, hati lo udah beku mana mungkin Lo punya perasaan seperti itu" ujar Luna membentak ada rasa marah kecewa dan sakit hati di setiap kalimatnya. Ia benar-benar kecewa dengan sikap dan perilaku Zach semalam yang telah tega meninggalkan dirinya seorang diri di pinggir jalan. Setelah mengatakan itu Luna bangkit dari duduknya berdiri dan hendak pergi meninggalkan Zach yang menatap dirinya dengan ekspresi yang tidak ia mengerti.

Belum sempat Luna melangkah pergi cengkraman tangan dilengannya menghentikan langkahnya untuk berjalan.

"Maaf" hanya itu yang terlontar dari mulut Zach, Zach kini bangkit dari duduknya berdiri tepat di depan Luna yang menatapnya masih dengan sorot mata tajam.

Luna hanya diam menatap pria es itu dengan tajam, tanpa berniat untuk melanjutkan percakapan dengan Zach.

"Lepasin Zach" lirih Luna, ia sudah malas untuk berhadapan dengan Zach.

Zach masih tetap menggenggam pergelangan tangan Luna tidak menuruti perkataan gadis itu. Luna tidak perduli dengan genggaman Zach saat ini, ia membalikkan tubuhnya membelakangi Zach berjalan sambil mengibaskan tanganya agar terlepas dari Zach.

Zach membalikkan tubuhnya dan sedikit berlari menghadang langkah Luna yang baru berjalan beberapa langkah darinya.

"Gue tau, gue Salah. Gue minta maaf" ujar Zach

Luna hanya diam menunduk malas untuk memperhatikan wajah Zach. Tidak ada balasan apapun dari Luna reflek Zach meraih kedua tangan Luna untuk meyakinkannya bahwa ia benar-benar menyesal.

"Maaf" lirik Zach sambil memegang kedua tangan Luna.

Luna masih diam tidak bergeming, tapi kali ini dia diam menatap Zach yang juga menatapnya. Tatapan mereka bertemu dan entah kenapa jantung Luna berdebar tak terkontrol melihat wajah Zach yang begitu mempesona tepat di depan wajahnya. Luna buru-buru mengalihkan pandanganya untuk mengontrol detak jantungnya yang tak karuan serta menyembunyikan Pipinya yang memerah dari pandangan Zach.

"Yaelah, Romantisnya" ujar Seorang yang baru saja datang.

"Apaan sih Darr" Luna langsung melepaskan tangannya dari tangan Zach dan langsung pergi meninggalkan Darren dan Zach berdua di taman belakang sekolah.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang