CBP#3.

1.7K 71 0
                                    

Hidupmu akan terasa indah, jika kau memiliki rasa manusiawi terhadap orang disekitarmu

Zach mengatupkan mulutnya rapat-rapat, menatap lurus ke depan dengan wajah datar. Ia memandang seorang perempuan dengan baju berlumuran tepung dan telur berjalan kearahnya terpampang raut wajah penuh kebencian seperti ditunjukkan untuknya.
Namun Zach tidak perduli dengan itu, ia terus saja berjalan melewati gadis didepannya tanpa terganggu dengan tatapan tajam penuh kebencian yang ditujukan untuk dirinya.

Luna saat ini sedang berada di dalam toilet membersihkan bekas-bekas tepung dan juga telur yang melekat diseragamnya, dia memandang tajam kedirinya sendiri dari pantulan cermin. Banyak pertanyaan dikepalanya saat ini kenapa mereka selalu percaya dengan omongan orang, dan kenapa mereka semua selalu menilai seseorang dari luarnya saja. Kenapa mereka juga selalu membenci orang yang membela sesamanya.. Sungguh itu tidak manusiawi ketika mereka membully seseorang.

Setelah selesai membersihkan bajunya, Luna segera bergegas menuju ruang kelasnya. Jelas saat ini Bu Rika guru fisika telah masuk kedalam kelas, jam pelajaran sudah dimulai dari 15 menit yang lalu tentu ia saat ini telah terlambat sangat lama. Jujur dalam hati Luna dia sangat gelisah, khawatir dan cemas apabila ia menghadapi Bu Rika yang terkenal akan keganasannya sebagai seorang guru fisika Kiler. Sungguh saat ini ia tidak siap menerima hukuman dikala moodnya yang amburadul.

Selangkah demi selangkah Luna memperlambat langkahnya ketika mendekati ruang kelas XI IPA 2, pintu ruang kelas saat ini tertutup rapat menandakan bahwa sudah ada ada guru didalam sana

Dag Dig dug

Yang dirasakan Luna saat ini, apa kata Bu Rika nanti saat melihat dirinya sungguh ia tidak siap terkena omel oleh si guru killer itu.

Perlahan demi perlahan, dia menarik knop pintu berharap suatu keajaiban akan menghampiri dirinya dan akan membuatnya terhindar dari guru killer. Tanpa diduga dan disangka ada seseorang dari dalam yang juga sedang memutar knop pintu, kejadian tarik menarik pun terjadi, ada yang mendorong dan ada yang menarik.

Alhasil salah satu dari mereka terdorong, dan berakhir terjepit dibelakang pintu. Pasti penasaran kan siapa dia tentu saja dia Luna.

"Woii, ngapain lu dibelakang begitu, mau ngagetin gue ya? kasian deh lu kagak berhasil"Ujar Dinda saat melihat Luna yang seperti orang cengoh memegangi dahinya dibelakang pintu.

"Ngagetin pala lu, sakit nih jidat gue gara-gara lo" sewot Luna sambil memegangi dahinya yang terbentur pintu.

"Lagian ngapain lo disitu,"

"Gue mau masuk kelas lah, pakek nanya" jawab Luna kesal

"Udahlah gx usah masuk kelas, lagian juga kalau lo masuk kelas baru beberapa detik juga ijin keluar lagi. Mendingan sekarang ayok ikut gue"

"Kemana?" Tanya Luna cengoh

"Keruang Paskibra, kita disuruh Pak Hasan kesana. Ehh bukan kita aja deng tapi sama Alfin sih Ketos and anggota Paskibra juga pastinya." Papar Dinda

"Oh, oke. Tapi, gue mau ganti baju dulu ya..bau nih badan" ujar Luna sambil memegang bajunya.

"Yaaampun Lun, ini baju lo kenapa"  heboh Dinda saat melihat baju sahabat nya yang dipenuhi bekas tepung dan telur.

"Itu ada apa ya diluar, tolong jangan berisik kalian berdua mengganggu teman-teman kalian yang sedang fokus belajar" Seruan dari dalam langsung membungkam mulut heboh Dinda.

"Udahlah gue jelasin nanti, gue perlu ganti baju nih" Ujar Luna, ia hendak melangkah kakinya masuk kedalam kelas meskipun harus menghadapi Bu Rika dia harus tetap masuk dan mengambil baju olahraga milik nya untuk berganti pakaian. Namun langkahnya terhenti karena sebuah tarikan halus.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang