CBP#17.

164 19 0
                                    

"Lo suka sama kak Salsa kan? "

Bukanya Luna menjawab pertanyaan Zach barusan malah Luna balik bertanya tentang hal yang selalu ia pikirkan saat melihat gerak-gerik atau sikap Zach saat bersama Salsa.

Zach langsung menatap Luna melihat wanita itu dengan serius..

"Kenapa, Ngelihat gue begitu" Luna balik menatap Zach.

Zach langsung mengalihkan pandangannya lagi ke depan, fokus pada jalanan di depannya tidak menjawab ucapan Luna barusan.


30 menit berlalu Mobil Zach sudah sampai di depan rumah Luna, Luna langsung bergegas turun melepas seatbelt dan membuka pintu, keluar dari dalam mobil Zach meninggalkan Pria itu di dalam mobil tanpa mengatakan apapun. Baru setengah jalan Luna berjalan dia tersandung  tangga kecil sehingga membuatnya terjatuh dengan lutut yang membentur lantai terlebih dahulu.

"Aduhh" erang Luna menahan sakit.

Zach yang masih di dalam mobil melihat Luna yang terjatuh langsung bergegas keluar membuka pintu mobil dan berlari menghampiri Luna.

"Ceroboh" ujar Zach saat sudah sampai di dekat Luna yang mulai bangkit dari jatuhnya.

Luna hanya memperhatikan Zach tanpa berniat untuk membalas perkataan pria itu. Ia hendak berjalan tapi lagi-lagi Luna mengerang kesakitan.

Mendengar erangan kesakitan Luna Zach langsung duduk berjongkok di depan Luna membuat perempuan itu bingung.

"Naik" ujar Zach singkat melirik kebelakang.

"Gue bisa jalan" Luna kembali melangkah dengan tertatih menahan sakit di kakinya.

Zach yang dilewati beberapa langkah, langsung berdiri dan mencekal tangan Luna.

"Naik,.. " ujar Zach penuh penekanan dan ia kembali berjongkok di depan Luna.

Dengan terpaksa Luna akhirnya naik kepunggung Zach, membiarkan laki-laki itu untuk menggendong nya.

"Gue terpaksa ya, naik ke punggung lo. Lo sih nakutin banget kalau melotot" ujar Luna yang sudah berada di gendongan Zach. Zach hanya diam terus berjalan tidak menanggapi ucapan Luna.

Zach membawa Luna masuk ke ruang  keluarga rumah perempuan itu, menurunkan Luna secara perlahan dari gendonganya ke sofa.

"Kamu kenapa Ceana? "Tanya seseorang yang baru saja datang.

"Gak pa-pa kak Jovan" jawab Luna pada Jovan. Jovan tampak mendekat kearah Luna yang duduk di sofa, berdiri di samping Zach tepat di depan Luna.

Zach jongkok didepan Luna memperhatikan Luka di lutut perempuan itu yang sedikit mengeluarkan darah.

"Sakit? " tanya Zach sambil memegang lutut Luna pelan.

"Sedikit " jawab Luna lirih karena merasa tidak nyaman mendapat perlakuan seperti itu dari Zach. Zach meniup luka itu pelan, dengan maksud agar lukanya tidak terlalu perih.

Jovan yang melihat adegan manis itu merasa tidak nyaman dan tidak senang saat Zach bersikap begitu manis terhadap Luna. Entah kenapa hatinya begitu resah memperhatikan dua orang didepannya ini. Karena ia merasa tidak nyaman dengan saat ini Jovan memutuskan untuk pergi.
"Aku ambilkan kotak P3K dulu" Ujarnya lalu pergi ke arah dapur untuk mengambil kotak obat.

Saat Jovan sudah pergi dari hadapan mereka Zach masih saja meniup lutut Luna agar perempuan itu tidak merasakan pedih di kakinya.

"Sudahlah Zach, kak Jovan sudah tidak ada disini. Berhentilah meniupi lututku" ujar Luna menyuruh Zach untuk berhenti melakukan kegiantannya saat ini. Luna merasa Zach bersikap manis kepadanya karena kesepakatan yang telah mereka sepakati waktu itu untuk sama-sama saling membantu dalam hubungan masing-masing.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang