CBP#20.

193 14 2
                                    

Terkadang jika sudah mencintai maka akan susah untuk melepas serta melupakan apalagi itu cinta pertama yang membawa kenyamanan


Zach berjalan menuju kelas XI IPA 2, ia ingin menemui Luna meminta maaf pada gadis itu kemarin ia telah berbuat salah pada Luna.

Flashback On
Luna masih berada di rumah Zach  menunggu pemuda itu bangun dari tidurnya. Zach sedari siang hingga malam masih tidur meninggalkan Luna bersama orang tuanya di bawah.

Hari sudah semakin malam, dan Zach belum bangun dari tidurnya. Luna semakin gelisah karena magrib telah selesai. Pasti orang tuanya saat ini sedang menunggu kepulangan dirinya.

"Tunggu ya Luna tante bangunin Zach dulu, anak itu kalau nggak di bangunin gak bangun-bangun" Setelah mengatakan itu Wilona berjalan ke kamar anaknya. Ternyata Zach sudah bangun dan sudah rapi menggunakan jaket kulit hitam kesukaannya. Zach dan Wilona berpapasan di tangga.

"Kamu dari tadi tidur aja, itu kasihan Luna nungguin kamu. " ujar Wilona pada anaknya itu.

Zach hanya diam tidak menggubris perkataan mamanya ia berjalan menuruni tangga melewati mamanya yang hanya menghela nafas pasrah dengan sikap putra bungsunya.

"Ayo pulang" ujar Zach saat sudah ada didekat Luna yang duduk di meja makan bersama Arsen.

Luna memperhatikan Zach, entah apa yang perempuan itu pikirkan saat ini. Dia menggendong tasnya bangkit dari duduknya saat ini.

"Om, tante. Aku pulang dulu ya" ujar Luna pada Arsen dan Wilona.

Arsen hanya tersenyum kemudian mengangguk sementara Wilona
"Iya, kapan-kapan main kesini lagi ya Lun" ujar Wilona dengan ramah mendekat ke Luna dan memeluk gadis itu.

"Kamu yang sabar ya menghadapi Zach, Tante berterimakasih sama kamu. Zach mulai berubah menjadi lebih baik. Pasti itu berkat kamu" bisik Wilona di telinga Luna. Luna melepaskan pelukan Wilona sambil tersenyum dan dalam pikiranya ia berfikir. Masa Zach menjadi lebih baik karena dirinya perasaan Zach gak berubah sama sekali batin Luna


Zach berjalan begitu saja meninggalkan Ruang makan, setelah berpamitan ke orang tua Zach Luna berjalan di belakang Zach mengikuti langkah lebar pemuda itu dari belakang. Sangat susah untuk menyamai langkah seorang Zach.

Mobil Sport berwarna hitam sudah terparkir di depan rumah, tidak biasanya Zach menggunakan mobil ini entah kenapa ia ingin menggunakan mobil sport miliknya yang satu ini padahal sudah sekian lama terparkir di garasi. Mobil itu sudah di keluarkan di depan rumah oleh supir keluarga Wireman. Sehingga Zach tidak perlu mengeluarkannya sendiri.

Dengan manisnya Zach membukakan pintu untuk Luna menyuruh gadis itu untuk masuk kedalam mobil. Luna menuruti permintaan Zach, menatap pria itu penuh terpukau dan tanda tanya tidak biasanya Zach bersikap manis padanya.

Yang terlihat saat ini sungguh palsu atau sungguh serius. Apabila sebuah keseriusan berharap itu berbuah manis membawa cinta dihati.

Walaupun merasa sedikit tersanjung serta terpukau dengan perlakuan manis Zach, Luna hanya bersikap diam saja di dalam mobil. Karena dia bingung harus bersikap bagaimana, Zach menatap sekilas ke Luna lalu kembali lagi fokus menatap kedepan, menatap jalanan kota yang penuh keramaian.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang