CBP#19.

155 17 2
                                    

Luna masih berada dirumah Zach, dari sehabis pulang sekolah tadi hingga menjelang magrib dia masih dirumah pacar pura-puranya itu. Dia banyak mengobrol dengan orang tua Zach. Mereka tampak ramah dengan Luna sedangkan Zach laki-laki itu malah meninggalkan Luna bersama orang tuanya sementara dirinya tidur di kamar sampai menjelang magrib saja belum bangun.

Luna, Wilona dan Arsen sedang mengobrol di ruang keluarga Wireman
"Kamu pulangnya nanti gak pa-pa kan Luna" tanya Wilona halus pada Luna.

"Iya tan gak pa-pa kok" jawab Luna sambil mengupas apel.

"Zach nih memang, kalau sudah tidur pasti lama bangunnya"ujar Wilona yang juga sedang mengupas apel.

"Kamu udah lama pacaran sama Zach? " tanya Arsen sambil memegang membaca koran.

"Baru beberapa bulan om" jawab Luna ragu, jelas ragu hubungannya dengan Zach tidak bisa dikatakan sedang pacaran. Dia juga tidak tahu berapa lama mereka pacaran saat ini.

"Kamu harus sabar ya menghadapi dia" ujar Arsen lagi.

Luna tampak gelisah memperhatikan jam di tanganya jam sudah menunjukkan setengah tujuh malam. Dan sudah habis magrib pasti saat ini Papa dan Mamanya sedang mencari atau mengkhawatirkannya. Ponselnya sedang ia cas lagi belum terisi banyak. Sedari tadi juga ponselnya mati.

"Kenapa Luna? " Tanya Wilona yang melihat raut kegelisahan di wajah gadis manis di depannya ini.

"I.. Itu tante, pasti orang tua aku nyariin aku deh. Pasti mereka khawatir karena ponsel aku gak bisa dihubungi" Luna menjawabnya dengan gelisah dan merasa tidak enak untuk mengatakannya.

"Iya ya, pasti orang tua kamu khawatir. Tante bangunin Zach dulu ya untuk nganterin kamu pulang"

Luna hanya tersenyum ragu, bagaimana tidak. Jika Wilona membangunkan Zach, pria itu apa mau untuk bangun bukannya tadi Wilona bilang Zach susah sekali untuk dibangunkan kalau sudah tidur.

Wilona sudah masuk kedalam kamar Zach ditempat tidur tidak terlihat ada seorang disana. Tapi, ada suara yang berasal dari kamar madi. Sudah bisa ditebak itu pasti Zach yang sedang membersihkan diri di kamar mandi. Wilona duduk di tepian tempat tidur anaknya itu menunggu putra bungsunya selesai mandi.
Beberapa menit akhirnya Zach keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit bagian pinggangnya kebawah. Tubuhnya begitu atletis membuat siapa saja pasti akan terpesona.

"Kamu baru selesai mandi dek" ujar Wilona saat putra bungsunya itu baru keluar dari kamar mandi.

"Ehmm" balas Zach singkat

"Kenapa sikap kamu masih dingin saja pada kami" Tanya Wilona sendu, melihat ekspresi datar anaknya yang tak terlalu menanggapi keberadaannya.

"Mama bisa keluar" ujar Zach berjalan menuju lemari pakaiannya tidak memperhatikan mamanya.

"Baiklah, mama akan keluar. Tapi Mama mohon jangan bersikap dingin dengan kita. Dan walaupun kau menghindari kita Mama mohon jangan kau melupakan Luna yang telah kau bawa kerumah" Setelah mengatakan itu Wilona langsung pergi dari kamar Zach. Sebenarnya dia ingin menyuruh Zach untuk bangun dan mengantarkan Luna untuk pulang tapi anaknya itu seperti tidak ingin untuk melihatnya. Jadi Wilona memutuskan berbicara seperti tadi saja.

Zach langsung memandang kearah pintu keluar kamarnya, Mamanya sudah pergi dan dia lupa bahwa tadi siang sepulang sekolah ia mengajak Luna kerumahnya dan meninggalkan gadis itu di bawah bersama ke dua orang tuanya.
"Bodoh" rutuk Zach pada dirinya sendiri sambil menepuk dahinya. Ia benar-benar melupakan Luna.

°°°°°

"Bagaimana bisa Luna tidak ada di sekolahnya" Bentak Luis pada Putra keduanya Lionil.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang