CBP#15

219 19 0
                                    

Kini empat orang laki-laki sedang berkumpul di ruang Tv menikmati acara TV yang mungkin menurut mereka asik.

Di Sana ada Luis, Liam, Jovan, dan Zach. Mereka duduk di sofa yang memang letaknya berkeliling atau membentuk setengah lingkaran. Tidak ada perbincangan di antara empat orang itu mereka hanya berdiam diri saja. Sebenarnya di situ kurang satu orang laki-laki, siapa lagi kalau bukan Lionil entah anak itu dimana tidak ikut berkumpul dengan para lelaki di ruang tv.

Zach yang duduk di antara mereka hanya diam saja, tetapi matanya tidak bisa berhenti untuk tidak mencari seorang yang sedari makan tadi tidak ia lihat pacar bohonganya. Dimana wanita kenapa membiarkanya sendiri disini pikir Zach. Sesekali Zach juga melihat ponselnya siapa tahu ada pesan atau apa yang masuk kedalam ponselnya.

"Kau Zach kan" Tanya sebuah suara yang duduknya memang berdekatan dengan Zach sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan.

"......" Zach hanya diam memperhatikan uluran tangan itu serta sesekali memperhatikan dingin wajah pria didepannya.

"Okelah kalau lo gak mau jabatan sama gue. Kenalkan gue Jovan" ujar Jovan tersenyum sambil menarik kembali uluran tangan yang dia ulurkan ke Zach.

"Gue cabut dulu" Zach melihat Luna yang baru saja turun dari tangga langsung berdiri dari duduknya pergi menghampir Luna mengabaikan ucapan Jovan barusan.
Jovan memandang Zach yang langsung berdiri dan kini sudah menghampiri Luna yang berjalan menuju set kitchen, mereka berdua tampak membicarakan sesuatu terlihat serius dalam pembicaraan itu, sungguh membuat Jovan begitu penasaran.

*****

"Boleh bicara" ujar Zach saat sudah ada di depan Luna yang sedang menegak minumnya.

Luna memincingkan matanya melihat Zach yang sudah berdiri di sampingnya yang sedang meneguk air minum.

"iya silahkan" Luna menyuruh Zach untuk bicara.

"Lo besok bisa ikut gue" ujar Zach dingin.

"Kemana? " tanya Luna singkat sambil menaruh gelas yang tanpa ia sadari masih ia pegang.

"Besok lo juga tau" Zach seperti ragu untuk mengatakanya.

"Gak, gue gak mau. Lo gak mau bilang mau kemana" Luna menolak dan ia hendak pergi meninggalkan dapur. Namun tangan Zach memegang lengannya sehingga menghentikan langkah Luna untuk berjalan.

"Menemui Salsa" Akhirnya Zach mengatakannya, ekspresinya datar-datar saja.

" ngapain? " Tanya Luna penasaran.

Sementara Zach hanya diam tidak menjawab, malah ia pergi lagi kembali ketempat duduknya tadi berkumpul dengan yang lainya di sofa depan televisi.

Saat Zach berjalan pergi, Luna mengangkat tanganya melayangkan pukulan di udara untuk menyalurkan kekesalanya gara-gara pertanyaanya tidak di jawab manusia es. Sungguh anak itu semaunya sendiri, saat giliran yang lain bertanya atau berbicara malah di abaikan.

"Kamu darimana Zach" tanya Luis melihat Zach yang baru saja duduk di sofa.

"Bertemu Luna Om" ujar Zach tanpa ekspresi. Benar-benar anak itu tidak dengan temannya tidak dengan orang lebih tua ekspresi wajahnya kaya tembok flat-flat aja.

Luis tersenyum dan sedikit tertawa membuat ketiga orang laki-laki didepan Luis sekarang mengernyitkan dahi tak mengerti.

"Waah, Papi kemasukan nih" ujar seseorang yang baru datang sambil menaruh tanganya di dahi Luis dan tak lupa membacakan doa-doa pengusir setan.

"Apa-apaan sih ini, Kamu kurang ajar ya Lionil" Luis langsung menepis tangan anaknya keras.

"Eh siapa yang kurang ajar, aku cuman nolong papi aja dari kemasukan setan" Ujar Lionil sambil mengusap-usap telapak tanganya sedikit lebay.

Cold Boy PaskibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang