11. Menerima kenyataan itu tidak mudah

1K 58 1
                                    

Pie P. O. V

"AKU SUDAH MENIKAH"ucapku

Cukup lama mike terdiam mendengar kejujuran ku, rasa takut mulai melanda diriku. Aku sebenarnya ragu untuk jujur, tapi aku lebih takut lagi bila mike tau dengan sendiri nya dia lebih marah. Jadi aku percaya padanya bahwa dia akan menerima apapun kejujuran ku.

"sayank... kamu sudah janji tidak akan marah"ucapku lagi

Dan dia tetap tidak membalas chatku, aku benar2 semakin takut.

"Mike ku mohon jangan tinggalkan aku, bukankah tadi kamu sudah berjanji? mana janjimu?" tanyaku

ternyata itu berhasil, dia membalasnya

"kamu bercanda kan bu guru?" tanya mike kepadaku seolah2 ragu
"aku jujur.. maaf bila aku menyakitimu" jawabku
"berarti hubungan kita salah.. aku minta maaf sepertinya kita lebih baik menjadi teman saja" ucap mike
"aku tidak mau.. aku cinta Kamu" ucapku teguh
"cinta.. kamu masih bisa bilang cinta. Apa kamu sadar dengan statusmu?" tanya mike

Ucapan mike seolah2 menamparku, aku memang dari awal sadar akan statusku maka nya ku tanggapi setiap pesan yg masuk dengan canda. Tapi kamu orang yg tepat dan datang di saat yg tepat, sehingga kamu berhasil masuk ke dalam hatiku. Dan sekarang kamu telah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Bagaimana mungkin aku sanggup kehilangan mu?

"apa aku salah mencintaimu?" tanya ku putus asa
"salah.. dan seharusnya dari awal kita tidak bersama. Sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk bersama. Kamu sudah ada yg punya, begitupula dengan ku.  Kita berteman saja" jawab mike

Bagai tersambar petir di siang bolong,  kata2 mike membuatku tidak berhenti menangis. Rasa nya seketika duniaku hancur, kebahagiaan yg kurasakan perlahan sirna. Aku terus menangis seorang diri di kamar ibu, karena di kamarku ada suamiku. Ini memang hari libur, wajar bila semua ada di rumah.

Cukup lama aku berdebat dengan mike, aku masih bersikeras mempertahankan hubungan kami, karena menurutku dia adalah hal yg harus aku jaga. Dia berarti untukku..

"terserah kamu bu guru jangan memaksaku" ucap mike untuk yg kesekian kali nya
"baiklah.. sepertinya percuma aku mempertahankanmu karena kelihatan nya kamu ingin sekali berpisah. Mulai sekarang aku tidak akan menyusahkanmu lagi, dan kamu tidak akan tau kesedihanku lagi" balas ku pasrah
"ku pikir kamu benar saat kamu bilang kamu menghargai kejujuran, tapi sudahlah.. " tambahku

Sepertinya mike tertegun mendengar ucapan ku, cukup lama dia terdiam. Aku tak pernah berhenti berharap dia mau memaafkanku dan menerimaku kembali. Mungkin itu terlalu naif, tapi aku tulus sayang padanya..

"aku menghargai kejujuranmu.. " akhirnya dia membalasku
"lalu kenapa kamu mau pergi?" tanyaku
"karena kamu istri orang, kita akan berdosa bila terus bersama" jawabnya
"apa kamu tau, bila selama ini aku tidak bahagia. 9tahun menikah tapi dia tidak bisa memberiku anak, juga nafkah lahir batin yang baik bahkan sekarang dia bersikap dingin padaku, sehingga aku harus mencari kebahagiaan lain di luar. Tau apa kamu tentang kebahagiaanku" ucapku terbawa emosi

Aku seolah menumpahkan keluh kesah ku pada mike yg notaben nya bukan suamiku. Aku sendiri bingung kenapa aku tidak bisa protes pada suamiku, mungkin karena dia orang yg kaku dan keras kepala. Hanya mike yg bisa mengerti aku, itu yg membuat ku merasa bebas menjadi diriku saat bersama nya.

Seolah tersadar yg kumarahi itu mike, aku pun membesarkan hati untuk menerima keputusannya.
"pergilah mike.. aku tidak apa2. Maaf aku berbohong padamu tentang statusku. Itu semua karena aku telah terlanjur nyaman padamu dan tidak ingin kehilanganmu"ucapku memelas

Kim P. O. V

Sebenarnya ada rasa marah dan kecewa dihatiku atas kejujuran pie. Tapi dia benar, bukankah mengakui kejujuran itu tidak mudah. Dan aku sendiri pun telah berbohong padanya, lalu apa bedanya kami.

Mudah saja bagiku untuk meninggalkan dia saat itu, karena itu saat yg tepat dengan alasan yg tepat. Tapi aku tidak bisa.. aku tau sekarang pie pasti sedang bersedih. Dan aku tidak bisa melihatnya bersedih, kurasa aku benar2 telah jatuh cinta padamu pie..

Dan seharusnya ini waktu yg tepat untukku mengakui kebohonganku sehingga aku bisa lega. Tapi ternyata aku pengecut..sangat pengecut. Aku tidak seberani kamu pie. Kamu wanita yg hebat.. aku malu pada diriku sendiri. Aku marah pada orang yg berani bersikap jujur, sedang aku pun juga berbohong tapi tak berani mengakui nya.

Lagipula aku yakin pie tidak bohong soal suaminya, selama ini dia selalu membalas chatku setiap waktu. Bila suami nya peduli, tak mungkin seorang istri bisa bebas dengan orang lain. Tapi suami seperti apa yg tega melakukan hal itu pada wanita sebaik pie. Sungguh lelaki bodoh..

"pergilah.. aku ikhlas" ucap pie membuyarkan lamunanku
"bila aku tidak mau?" tanyaku
"kenapa? bukan nya tadi kamu bersikeras ingin pisah? "tanya pie tak percaya
"aku sadar aku bukan orang yg sempurna dan aku sangat menghargai kejujuran yg kamu katakan. Seperti janjiku.. aku akan menerima semua kejujuran mu. Terima kasih telah jujur padaku, bila kamu izinkan aku ingin menghapus airmata mu sekarang.. "jawab ku tulus
"apa itu artinya kamu mau menerima ku dengan status ku ini?" tanya pie
"iya sayank.. aku mau. Aku ingin selalu menjadi alasan mu untuk tetap tersenyum" jawabku jujur
"terima kasih sayank.. aku percaya kamu pasti tidak bisa melihatku bersedih karena aku tau tidak ada yg mencintaiku sebesar kamu.. i love u" ucap pie
"i love u too" balasku

maaf pie aku belum bisa jujur padamu tentang diriku, aku seperti kaku saat ingin mengatakan nya. Ku harap secepatnya bisa memberitahu mu.

"btw sayank.. aku ingin lihat wajah suami mu itu"ucapku kepo
"jangan.. nanti kamu cemburu" balas pie ragu
"tidak akan.. " ucapku meyakinkan nya
"benar ya.. aku akan berikan foto nya tapi jangan sampai cemburu" ucap pie lagi
"iya bu gurruuuuu... "balasku

Akhirnya pie mengirimkan sebuah foto dia bersama dengan seorang pria.  Di foto itu ku lihat pie masih bisa tersenyum dan ku tebak itu pasti foto lama mereka.

"masih gantengan aku.. mana mungkin aku cemburu pada nya. Dia bukan tandinganku" ucapku sok cool padahal ada rasa cemburu dihatiku...tapi sedikit hehe.
"iya.. kamu jau lebih manis.. pacarku yg baik dan manis"ucap pie

Aku tersenyum mendengarnya, hm..  akan seperti apa kisah kami selanjutnya. Kenapa berat sekali melepaskan mu pie..aku bingung pada perasaanku sendiri..

LEAVE OR STAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang