31. Rival Baru

917 61 6
                                    

Kim pulang ke kota dengan perasaan tidak menentu. Sepanjang perjalanan kim hanya bisa menatap sendu keluar jendela sambil sesekali menyeka air mata nya. Tanpa kim sadari sikapnya menarik perhatian seseorang yang duduk tepat di samping nya.

"Kalo mau nangis ya nangis aja, gak usah di tahan2 kak.." ucap orang itu

Dan sontak saja kim menoleh ke arah suara itu. Seorang gadis muda dengan rambut panjang terurai dan senyum yg manis. Kim yang sedang tidak bersemangat, hanya menatap sekilas lalu kembali lagi pada posisi awal yaitu menatap jendela. Sikap kim yg dingin membuat gadis itu menjadi penasaran dan ingin lebih mengenal kim.

"Perkenalkan nama ku hongyok, nama kamu siapa kak?dan kenapa kamu menangis?"tanya hongyok panjang lebar sedang kim sedikitpun tidak bergeming dari posisi nya

Hongyok dibuat makin penasaran oleh kim, bagaimana bisa ada orang yg tidak tertarik pada nya. Selama ini hongyok sudah terbiasa dipuja2 di kampungnya dan baru x ini ada yang tidak mau menatap nya apalagi berkenalan dengan nya. Sungguh membuat hongyok penasaran di tambah wajah kim yg terbilang manis tidak ayal membuat hongyok suka pada pandangan pertama pada sosok kim.

"Apa kakak baru saja putus dengan gadisnya?" Tanya hongyok polos

Kim seketika menoleh mendengar kata2 hongyok. Bagaimana mungkin dia tau kim menyukai seorang wanita.

"Darimana kamu tau pacarku seorang wanita?" Tanya kim akhirnya

"Dari penampilan mu aku sudah bisa menebak kalau kakak seorang TOM. Dan jujur saja aku punya masa lalu buruk dengan seorang tom, orang tua ku tidak setuju kami menjalin hubungan. Dan..ya akhirnya begitu deh" jawab hongyok detail sekali sambil disertai senyuman manisnya.

"Kalian dipisahkan?begitu?"tanya kim yg penasaran

"Apa menurut kakak orang tua kita akan setuju dengan hubungan macam itu?' ucap hongyok balik bertanya

Dan itu membuat kim terdiam, benar juga.. mana mungkin di restui. Karena merasa senasib, kim mulai membuka diri pada orang asing disampingnya kini.

"Nama ku kim..panggil saja kim jangan kakak, aku belum setua itu" ucap kim sambil mengulurkan tangan

"Nama ku hongyok dan senang berkenalan dengan mu kim" balas hong sambil tersenyum manis

"Kamu mau kemana?" Tanya kim

"Aku mau ke kota, paman temanku cerita disana adalah impian semua orang untuk kaya. Banyak pekerjaan dengan penghasilan besar tidak seperti dikampung. Sebenarnya agak takut tapi aku mau mencari depan ku lagipula kalo di sini aku teringat terus dengan cinta pertama ku" jwab hong lengkap sekali

"kamu asli orang sini? Terus kamu di sana ada kerabat?"tanya kim, karena bila benar dia orang kampung ini berarti dia sama dengan pie asalnya.

"Iya aku asli kampung sini.. aku baru lulus kuliah maka nya aku mau pergi mencari pekerjaan di kota. Tempat orang2 mengejar mimpi walau aku tidak punya kerabat di sana tapi aku yakin aku bisa hidup mandiri" jawab hong semangat

Kim dibuat tepok jidat dengan penuturan hongyok. Bagaimana ada orang berpikir dengan cara sesederhana ini?apa dia tidak tau ibukota itu menakutkan bagi pendatang yg belum tau tujuan nya.

"Lalu dimana kamu akan tinggal?" Tanya kim lagi

"Aku belum tau tapi sesampainya disana aku akan mencari tempat tinggal dan juga pekerjaan" jawab hongyok polos

Kim berpikir benar2 polos sekali gadis ini, membuatnya teringat akan pie. Apa semua gadis desa itu cara berpikirnya sesimpel ini?tanya kim dalam hati

"Kamu jangan cepat menilai mudah sesuatu sebelum kamu menjalani nya. Kamu pikir mudah hidup di kota baru tanpa arah dan tujuan. Ibukota itu lebih kejam daripada ibu tiri, apalagi banyak tindak kriminal di sana" ucap kim berusaha menjelaskan pada hong

"Aku tau.. makanya aku sudah siapkan semua nya. Aku sudah nabung dari aku masuk kuliah dan uang nya ku pakai untuk ongkos ke kota lalu sisa nya cukuplah buat mencari tempat tinggal dan makan sampai aku mendapatkan pekerjaan" ucap hong penuh dengan percaya diri

"Syukurlah kalo begitu..minimal untuk bisa bertahan hidup sebulan di kota sampai kamu mendapatkan perkerjaan, kamu harus ada uang sekitar 1.5 - 2juta. Kamu hebat bisa menyiapkan semua nya dengan baik" ujar kim lega

"Hah..banyak banget uang nya. Uangku tidak segitu banyak sisanya" ucap hongyok sambil terkejut mendengar kata2 kim. Dia tidak mengira biaya hidup dikota 3x lipat daripada di kampung. Dia mulai kebingungan sekarang dan hampir menangis karena tidak tau harus bagaimana.

"Memang sisa uangmu berapa?"tanya kim yg jadi ikut bingung melihat sikap panik hongyok yg tiba2

"Cuma 700ribu kim.."jawab hongyok sambil menangis meratapi nasibnya.

Untuk kesekian x nya kim tepok jidat, apa nih orang gak searching dulu di google soal ibukota?kim di buat pusing oleh tangisan hongyok. Dan itu mengundang tatapan sinis penumpang lain nya yg merasa terusik akibat suara tangis hongyok.

"Pacarnya di diamin napa..berisik tau" ucap ibu2 di depan nya

"Abg zaman sekarang kalo berantem gak liat tempat, ganggu orang tidur aja"ucap bapak2 di belakang

Akhirnya kim menutup mulut hongyok dengan telapak tangan nya sambil satu tangan nya memberi isyarat untuk diam.

"Kamu jangan nangis lagi, nanti kita bisa di usir dari sini. Masalah tempat tinggal, kamu bisa tinggal bersama ku sementara waktu sampai kamu dapat pekerjaan. Setelah kamu ada uang, kamu boleh pindah" ucap kim mencoba menenangkan hongyok

Mendengar penuturan kim, hongyok langsung terdiam dan refleks memeluk kim.

"Terima kasih kim" ucap nya senang dia merasa kim adalah super hero nya.



LEAVE OR STAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang