14. Aku adalah KIM bukan MIKE

1K 56 11
                                    

Kim P. O. V

Setelah beberapa saat aku berhasil meyakinkan diriku bahwa pie berhak tau siapa aku yg sebenarnya. Selain aku tidak mau membuat pie terluka lebih dalam lg, alasan lainnya.. aku ingin di akui sebagai diriku sendiri. Karena aku mulai lelah berbohong dan aku ingin di cintai apa adanya aku bukan orang lain. Jujur.. aku mulai jatuh cinta pada nya.

Hari itu aku mulai kejujuranku dengan sedikit gurauan pada nya, aku ingin tau respon nya. Sumpah.. ternyata mengakui kejujuran itu tidaklah mudah. Butuh keberanian yg sangat besar.. tanganku bergetar saat hendak mengetik kebenaran.

"sayank.. bila aku sama seperti mu bagaimana?" tanya ku
"sama bagaimana yank?" pie balik bertanya
"sama2 punya mata, hidung, telinga" jawabku bercanda padahal aku sudah tak karuan seluruh tanganku bergetar.
"haha lucu kamu" ucap pie
"mm..sayank.. bila aku.."ucapku lagi
"apa sayank?kamu buat aku jadi penasaran deh"balas pie
"bila aku sama sepertimu.. seorang wanita bagaimana?"tanya ku
"mana mungkin sayank.. km itu pria yg sangat tampan"jawab pie
"aku serius sayank.. "ucapku jujur
"udah ya yank.. jangan bercanda seperti itu, gak lucu"balas pie

Pie seperti nya menganggap aku bercanda atau sebenarnya dia takut menerima kenyataan. Entahlah.. yg pasti aku sudah meyakinkan dia selama berhari2. Aku terus berkata bahwa aku seorang wanita. Tapi yg ku terima adalah respon negatifnya, usahaku belum membuahkan hasil. Sampai pada akhirnya kami bertengkar, aku terlanjur kesal karena dia tetap tidak percaya juga.

"Aku tidak akan percaya, pacarku adalah mike seorang pria bukan wanita. Aku rindu pacarku.. "isi chat terakhir pie

Sudah dua hari ini kami tidak komunikasi, aku benar2 kesal karena merasa tidak diakui oleh nya. Memang salahku juga kenapa berbohong, tapi pernahkah dia berpikir ini semua sudah takdir. Bila tidak begitu, apa kami akan kenal.. dan hari itu tiba2 dia menyapaku.

"hai.. lagi apa?" tanya pie
"nonton tv, kamu? "jawabku
"merindukan pacarku" ucap nya
"mulai deh..sudah ku bilang pacar mu mike tidak pernah ada. Aku kim bukan mike"balasku kesal
"apa aku tidak bisa bertemu dengan pacarku, aku merindukannya?" tanya pie, dan itu membuatku geram.

Kudiamkan chat tak ku balas..

"maaf..ini semua membuatku bingung, tiba2 pacarku mengatakan kalau dia wanita. Padahal selama ini aku yakin dia seorang pria yg luar biasa. Orang yg aku cintai" ucap pie memulai pembicaraan lagi

"aku tau aku salah bu guru, aku memulai perkenalan kita dengan kebohongan. Tapi kali ini aku mau jujur padamu"balasku mereda karena aku sadar aku yg salah

"bila kamu benar seorang wanita buktikan padaku, beberapa hari ini aku memikirkan ucapan mu dan bila perkataanmu benar aku akan menerima nya" ucap pie
"bagaimana caranya? "tanyaku
"telepon atau VC" jawab pie
"aku belum siap"balasku

Tapi tak lama hp ku bergetar, telepon masuk dari pie.. dengan cepat aku matikan.

"kenapa dimatikan? aku mau bukti kalau kamu seorang wanita"ucap pie

Maaf pie bukan nya aku tidak mau bicara padamu, tapi rasanya tubuhku mendadak kaku.. dan jantungku berdebar dengan cepat. Aku tak kuasa menahan rasa ini..

"buktikan"ucap pie lagi
"aku belum siap"balasku

Malam itu pie pertama kali nya mengirimkan voice note, ada lebih dari puluhan voice note masuk ke hp ku. Rata2 menantangku untuk bicara..

"aku tidak peduli siapapun kamu, aku hanya ingin mengenalmu" begitulah salah voice note yg di kirim pie

mendengar suara nya aku merasa semakin deg2n. Suara yg selama ini aku rindukan, aku ingin sekali mendengar suaramu dari dulu..pie.

Kadang aku tertawa mendengar voice note dari pie, dia lucu.. masa dia berkata bahwa dia seperti orang waras ngomong sendiri sama hpnya..

Akhirnya setelah berpuluh2 kali pie mengirimkan voice note, aku baru berani menelepon nya. Aku ingat sekali kejadian nya pukul 2 dini hari.

"halo"ucapku
"halo juga"balas pie
"sekarang aku uda buktikan kalau ucapanku benar"ucapku lagi
"iya aku sudah mendengarnya" ucap pie sambil bercanda
Oh suara itu.. suara yg sangat merdu di telingaku. Tapi aku yg gugup tanpa sadar langsung mematikan telepon nya, tak lama pie menelepon ku kembali tapi tak ku angkat. Akhirnya dia mengirimkan aku sebuah pesan.

"Kenapa di matikan? aku tidak tau kenapa, harusnya aku marah tapi aku malah senang mendengarmu. Menurut ku suara mu manis.. "ucap pie

Ada rasa senang di hatiku bahwa pie mulai bisa mengakui keberadaan ku, mulai lah aku membiasakan diriku berbicara pada nya sebagai diriku sendiri. Kami teleponan dengan santai dan itu berlangsung sampai pagi..

"tidurlah bu guru ini sudah hampir pagi"ucapku
"aku tidak mengantuk.. "balas nya
"sekali lagi aku minta maaf telah membohongimu tapi aku sungguh menyesal, kamu boleh membenciku.. aku layak mendapatkannya" ucapku
"sudah ku maafkan, ku pikir aku bisa membencimu tapi ternyata tidak. Kamu orang yg baik tak mungkin sanggup aku membencimu"balas pie
"jadi sekarang kita berteman? atau aku panggil kamu kakak, karena kamu lebih tua dariku.. "canda ku
"boleh.. sudah lama aku ingin punya saudara perempuan"balas pie

Begitulah akhirnya pengakuanku, ada rasa lega juga telah memberitahunya. Walau aku tau dia mungkin merasakan sakit yg amat dalam, tapi sungguh.. maafkan aku pie.

Namun kenapa aku merasa sakit saat menyadari status kami yg berubah.. aku bukan lagi kekasihnya tapi kini saudara nya. Kenapa rasa nya sangat sedih? ayolah kim.. ini sudah lebih dari cukup, jangan berharap lebih pada hubungan ini.


LEAVE OR STAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang