23. Keberanian Kim

914 58 9
                                    

Kim P.O.V

6 bulan sudah berlalu sekarang kao dan kim sudah benar2 berteman walau sejujurnya dalam hati kao masih sayang pada kim, tapi kao simpan agar tidak membebani kim. Kao tidak ingin kehilangan kim sebagai teman.

Walau sudah lama jauh dari pie tapi  kim tak pernah sedikitpun berniat untuk menduakan pie, karena setiap saat hanya pie yang dia rindukan. Dan rasa rindu yang sudah tidak tertahan lagi, akhirnya membuat kim mulai mencari tau kabar pie dari media sosial. Betapa kaget nya kim saat tau kini pie sudah punya anak.

Kim mengamati anak pie dengan detail dari setiap foto2 itu..mmm.. Nadine, anak yang lucu dan menggemaskan. Tanpa di sadari air mata kim mengalir. Betapa dia sangat merindukan pie dan sekarang sudah ada nadine, hal yang sangat diinginkan pie dan juga dia inginkan sejak dulu. Impian mereka memiliki anak..

Tapi seketika wajah kim menjadi sendu ketika membaca ungkapan isi hati pie sebenarnya. Kim tersadar..  betapa bodoh nya dia meninggalkan pie sendiri dalam penderitaan. Bukan kah dia pernah berjanji akan selalu menggenggam tangan pie, tak peduli apapun yg terjadi. Namun apa yang dia lakukan, malah membiarkan pie menahan sakit seorang diri.

Rasa sesal menyelimuti hati kim, kini tidak ada lagi keraguan dalam hatinya. Dia tidak akan mengalah lagi dengan kenyataan. Karena yang dia tau sekarang, kebahagiaan nya cuma pie dan... Juga nadine.

Kim langsung memesan tiket untuk pergi ke kota pie. Saat ini dia benar2 sudah tidak peduli apapun, yang dia tau..dia ingin memeluk pie..wanita yang sangat dia cintai. Tapi kim tidak memberitahu pie, ini akan jadi kejutan besar untuk pie..ucap kim dalam hati sambil tersenyum.

Pie P.O.V

Pie mengamati wajah nadine yang sedang tertidur pulas. Kenapa semakin besar nadine semakin mirip dengan kim. Mata nadine mirip dengan mata sipit kim, terlebih senyuman nya...sangat manis. Mengingatkan pie pada sosok kim..

" Kim kamu dimana..kami merindukan mu. Sebentar lagi nadine akan berumur satu tahun. Itu artinya sudah setahun kita tidak bertemu kim.." ucap pie dalam hati di sertai air mata yang jatuh pada kedua pipinya

Pie selalu bersedih ketika mengingat kim, tak bisa di pungkiri bahwa pada kenyataan nya pie sangat mencintai kim dan sekarang bertambah besar karena sekarang dia mengerti arti sebuah kehadiran kim dalam hidupnya itu sangat berharga. Tak pernah sebelumnya pie merasakan di cintai seperti kim mencintainya.

Ketika pie ingin membuat susu untuk nadine karena pie tau nadine akan menangis ketika tidak ada susu saat dia terbangun. Maka nya pie selalu menyiapkan susu saat jam tidur nadine hampir berlalu.

Tapi saat pie membuka kotak susu nadine, susu nadine sudah habis. Dan gaji nya sebagai guru belum cair, pie tidak ingin meminjam uang ibu lagi. Hutang yang kemarin saja belum bisa dia bayarkan..pie malu pada ibunya.

Pie membangunkan amp yang sedang tertidur di samping nadine. Amp merasa terusik karena merasa tidurnya terganggu oleh pie. Terlebih dia dibangunkan hanya karena uang susu nadine.

"Aku gak punya uang" ucap Amp dengan nada keras sambil tidur kembali

Biasanya pie selalu mengalah tapi ini demi nadine, dia tidak ingin anak nya ikut menderita. Maka pie pun akhirnya berani menjawab suami nya.

"Itu tanggung jawab mu sebagai kepala keluarga, kewajiban yang tidak selalu kamu penuhi" ucap pie

"Kamu sadar kamu bicara apa padaku, berani kamu pada suamimu?" Ucap amp yang tersinggung dengan ucapan pie

"Aku terpaksa mengatakan nya,karena kamu keterlaluan. Kamu tidak pernah memikirkan kebutuhan anak kita.."ucap pie sambil menangis

"Anak kita..dia bukan darah dagingku" ucap amp dengan nada kasar

"Apa katamu..sekarang kamu mulai membahas masalah itu. Padahal semua ini karena kekuranganmu yang tidak bisa memberiku anak" balas pie

"Istri macam apa kamu yang tidak bisa menerima kekurangan suami nya dan selalu mengungkitnya" ucap amp tidak mau kalah

"Aku tidak menerima mu?kamu tidak salah?10 tahun aku menunggu kamu memberiku anak, entah itu anak kita atau bukan..aku gak peduli. Tapi apa?kamu bilang aku tidak menerima kekurangan mu.."balas pie

"Kalau kamu menerimaku,tidak mungkin kamu selalu membahas masalah ini" bentak amp

"Aku membahas nya karena kamu yang mulai duluan.."balas pie

Suara pertengkaran membuat nadine terbangun. Amp lalu pergi meninggalkan pie yang sedang mendiamkan nadine. pie terus menangis tanpa bisa berkata apa2. Ternyata yang dia takutkan selama ini benar, bahwa amp akan sangat keras kepala seperti itu. Dia tidak akan menyayangi nadine sepenuhnya.

Ibu pie masuk ke dalam kamar anaknya dan melihat pie yg sedang menangis. Tanpa bicara ibu pie mengelus rambut putrinya lalu memeluknya lembut. Beliau sangat merasakan kesedihan putrinya.

LEAVE OR STAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang