34. Surat dari Kim

891 59 3
                                    

Ketika kim tersadar atas apa yg barusan terjadi, dengan cepat tangan nya mendorong tubuh hongyok. Namun naas.. tangan hongyok sedang melingkar di lehernya, sehingga mereka terjatuh berdua di atas sofa. Hongyok terus melancarkan serangan yg menggairahkan kepada kim.. untung saja iman kim kuat. Dengan sekali hentakan maka dia pun melepaskan diri dari pelukan hong.

"Apa yg kamu lakukan hong?" Tanya kim kesal dan nada bicaranya terdengar agak tinggi

Hongyok yg sedang di bawah pengaruh alkohol seakan tidak sadar dengan apa yg dia perbuat. Hanya mampu tersenyum bodoh dan ingin bangkit untuk menghampiri kim lagi.

"Jawab aku hong?"ucap kim makin kesal

"Kamu tanya kenapa?hehe..kamu bodoh atau apa kim?" Jawab hong dengan gaya khas orang mabuk

"Apa maksudmu?aku benar2 tidak mengerti"balas kim sembari mengerutkan dahi nya

"Aku...aku.. mencintai..mu"ucap hong seraya tumbang tepat di depan kim, refleks kim menangkap tubuh hongyok yg nyaris jatuh. Hongyok pun akhirnya tidak sadarkan diri.

Kim meremas rambutnya dengan kasar, kenapa jadi begini?kenapa hongyok suka padanya? Padahal jelas2 dia tau bahwa selama ini hanya pie yg paling kim cintai. Apa yg harus dia lakukan.

Dalam perasaan yg kalut, galau dan juga bingung.. kim mengantarkan hongyok ke kamar nya. Dan sepanjang malam itu, kim memilih untuk tidur d ruang tamu. Tapi parah nya, mata ini sulit sekali terpejam. Pernyataan cinta honyok terus saja terekam ulang di dalam otak nya.

Ketika fajar hampir menyingsing, kim masih saja pada posisi nya. Rasa nya sulit untuk berpura2 lupa atau tidak mendengar perkataan hong tadi malam. Karena tidak mendapat jawaban, akhirnya kim memutuskan untuk jogging agar dirinya lebih relax.

Cahaya mentari mulai menyambut dunia dengan kehangatan nya, membuat tidur hongyok terusik karena silaunya. Dengan memegangi kepala nya yg terasa berat, hongyok melihat sekeliling. Kenapa dia ada dikamar ini? Bukan kah semalam dia ada di bar?

Hong terus berpikir walau kepala nya terasa semakin sakit. Dan.. oh shit, dia teringat akan pengakuan cinta nya semalam kepada kim. Dan owh... ciuman itu.. pikir hong seraya menyentuh bibirnya. Memalukan sungguh memalukan. Aduh.. bagaimana cara dia bila bertemu dengan kim? Rasa nya sangat malu dan perbuatan semalam itu sungguh tidak pantas.

Sambil mengutuk perbuatan bodoh nya sendiri, hongyok pelan2 berjalan mencari kim. Dengan meyakinkan diri, akhirnya mau tidak mau.. suka tidak suka.. dia harus menghadapi nya. Toh.. semua adalah kenyataan, tentang perasaan nya terhadap kim.

Setelah berkeliling mencari kim tapi sosok yang dicari nya tidak ada. Apa kim marah? Kemana kim? Pertanyaan semacam itu terus saja menghantui nya. Hingga makhluk yg dicari nya muncul dari arah pintu masuk dengan keringat bercucuran.

Seketika keadaan menjadi kaku, sejenak mereka terdiam di posisi masing2 dan sibuk dengan pemikiran sendiri2.

"Darimana kim?" Tanya hongyok memecah keheningan

"Mm..itu, abis jogging.." jawab kim terbata tapi lebih ke arah dingin

"Sudah sarapan?" Tanya hong penuh perhatian

"Belum.."jawab kim singkat sembari tersenyum tipis

"Aku buatkan sarapan dulu ya" ucap hong sambil menatap wajah kim yg hampir daritadi tidak pernah melihat ke arah diri nya

"Ok" balas kim sambil berlalu ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hong memandang lama ke arah pergi nya kim itu, ada tatapan sedih dalam mata nya. Kenapa kim tidak membahas masalah semalam?apa dia marah atau malu? Tapi jujur sebenarnya hong merasa sikap kim menjadi berubah pada nya.. agak kaku dan dingin. Akhirnya niat untuk membahas tentang perasaan nya di urungkan karena situasi seperti nya tidak tepat. Lalu kapan waktu yg tepat?

Pie P.O.V

Dikediaman pie sendiri pun tidak jauh berbeda dengan kim. Hari2 nya terasa sangat sepi dan hampa.

Sampai pada suatu hari, nadine mencari loly boneka kesayangan nya. Dan pie ingat semalam nadine bermain bersama nenek nya di kamar beliau. Akhirnya pie pun mencari loly kedalam kamar ibu nya. Keadaan dirumah sangat sepi karena siang itu ibu wana sedang pergi ke rumah saudara nya. Saat pie mencari loly di ranjang ibunya, tak sengaja mata nya melihat secarik kertas di samping bantal yang bertuliskan "To My Love : Pie"

Dengan cepat pie mengambil kertas itu, dan membuka nya.. tapi sesaat kemudian pie malah menangis ketika membacanya. Ternyata itu adalah surat dari kim untuk pie yang dititipkan kepada ibu wana sebelum pergi. Ibu wana ternyata lengah dalam menyimpan surat itu, sesungguhnya setelah kepergian kim, ibu wana sempat membaca juga isi nya.. itulah alasan kenapa beliau tidak sampai hati membuang surat kim.

Sejujurnya beliau sedikit tergugah atas cinta dan keberanian kim dalam menyayangi putrinya namun keegoisan dan ketakutan pada kenyataan telah membutakan hal itu. Dan ibu wana tidak pernah berpikir bahwa pie akan masuk ke kamar nya, terlebih sikap pie yg sangat dingin kepadanya setelah kepergian kim. Mustahil bila pie akan datang ke kamarnya saat ini, tapi takdir berkata lain.

Takdir menuntun pie untuk melihat rahasia yg disembunyikan oleh ibunya sendiri. Melihat isi surat kim yg menyebutkan alamat tinggalnya, tanpa membuang waktu lagi..pie langsung bergegas mengemasi pakaian nya dan nadine. Tak lupa juga mengambil loly yg dicari2 nadine daritadi.

Dengan bermodalkan rasa nekat dan uang pas2 an, pie membawa nadine untuk datang ke kota kim. Dengan meninggalkan pesan singkat, pie berharap ibu nya tidak akan khawatir. Walau dirinya memang marah pada sang ibu karena sikap nya yg terlalu berlebihan, tapi tak dapat dipungkiri bila dia juga sangat menyayangi beliau. Apalagi ibu wana melakukan ini semata2 demi kebahagiaan putrinya, tidak adil rasa nya terlalu menyalahkan.

LEAVE OR STAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang