Muhammad alfero alexander
Itu lah namaku.
Nama terindah yang di berikan oleh kedua orang tuaku yang paling kusayangi dan ku cintai.
Aku memiliki kembaran yang bernama
Arsheela jeslyn alexander.
Meskipun kami kembar, aku tetap anak pertama.
Karena kata abi dan umiku akulah yang pertama kali keluar kedunia ini setelah itu sheela.
Meskipun begitu, abi dan umiku selalu adil dalam bentuk apapun.
Mereka berdua selalu menyamaratakan aku dan sheela.
Kasih sayang, serta barang-barang.
Kami berdua selalu mendapatkan itu, tanpa ada yang merasa tersisihkan.
Ya walaupun aku sedikit marah dengan abiku.
Karena ia selalu saja bermesraan dengan umiku secara terang-terangan, membuat aku dan sheela cemburu.
Ya meskipun begitu aku tetap senang.
Oh ya, aku memiliki umma dan abba yang amat baik.
Dan juga memiliki mama dan papa yang juga sangat baik.
Aku juga memiliki kakak dan abang, ya walaupun sepupu, tapi mereka menganggapku dan adik-adikku seperti adik kandung mereka.
•
•Umi memasukki kamar ku, membangunkan ku untuk segera sholat shubuh.
"Al sayang, Bangun dong. Masa iya sih anak laki tidur nya kayak gini. Anak laki tuh harusnya mandiri, masa sholat shubuh harus umi sama abi yang bangunin."kata umi ku sambil menceramahiku.
Aku segera membuka kedua mataku, menatap wajah wanita yang sudah melahirkanku didunia ini. Wajah umiku sangat cantik, meskipun umurnya sudah tidak lagi muda.
Aku mengubah posisi ku menjadi duduk.
Kemudian aku pun memeluk umi ku dengan penuh kasih sayang.
"Good morning umi sayang."ucapku sambil mencium bahu nya.
Umi mengusap punggung badan ku dengan lembut.
"Morning juga pangeran nya umi sama abi. Yaudah sana kamu mandi gih, kita sholat berjama'ah. ntar abi kamu marah loh."ujar umi selembut sutra. aku pun mengangguk, kemudian melepaskan pelukan hangat ku pada umiku dan langsung berlalu ke kamar mandi.
Sudah biasa seperti itu.
Aku akan bermanjaan dengan umi ku disaat abi tidak ada, karena kalau abi yang membangunkanku bukan seperti itu lembutnya.
Kalau kalian tidak percaya, lihat saja besok.
Biasanya, umi dan abi selalu bergantian membangunkanku, kalau hari ini umi yang membangunkanku, maka besok adalah giliran abiku.
Mengapa begitu? Karena kalau umi membangunkanku, maka abiku akan membangunkan sheela, begitupun sebaliknya.
•
Aku menatap diriku di pantulan cermin.
Melihat wajahku yang sangat tampan saat menggunakan baju koko, sarung dan juga peci yang telah disiapkan umiku tadi.
Kalau umi yang membangunkanku beeh, semua keperluanku akan disiapkan olehnya. kalau abi? Jangan di tanyakan, karena pasti abiku hanya akan membangunkanku tanpa menyiapkan keperluanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah 2
Romancesquel of Ana uhibbuka fillah. "Inalillahi wa'inna illaihi roji'un." Jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini, dengan cara VOTE & COMMENT😊 SELAMAT MEMBACA SEMUA ❤ 📢plagiat di harapkan untuk menjauh📢 IG = @anggy_annisaaa Up 2x seminggu🤍