(AUF 2)- EPISODE 20

66 5 0
                                    

"Mas, sheela mau nanya. Yang ingin mengkhitbah sheela ayah sama bunda, atau murni dari mas?"tanyaku penasaran.

"Hmmm, gimana yah."mas arfan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Serius mas,"dengusku.

"Murni dari mas sendiri sayang."jawab mas arfan lembut.

"Berarti mas arfan suka ya sama sheela?"tanyaku, bermaksud untuk bercanda.

"Iya. Dari kita pertama kali ketemu. Saat itu kamu baru kelas 1 SMA. Pertemuan pertama kita terjadi di kantin. Kamu ingat kan?"aku mengangguk membenarkan.

Ya, emang pertemuan pertama kami terjadi di kantin. Saat itu mas arfan sedang mencari tempat duduk yang kosong di kantin, hingga akhirnya kak aiden menawarkan mas arfan untuk bergabung bersama kami.

"Tapi kok keliatannya saat itu mas biasa-biasa aja ya? Malah kita sering beradu argumen. Mas sih, selalu bikin sheela kesel."ujarku yang langsung dibalas kekehan oleh Mas arfan.

"Saat itu mas sedang memastikan isi hati mas. Apa mas benar-benar mencintai kamu atau hanya sekedar kagum."mas arfan menarik nafasnya dalam-dalam.

"Cara mas mencintai kamu berbeda, dengan tidak mengikuti kamu di sosial media. Bukan berarti mas tidak ingin tahu banyak tentang kamu, akan tetapi hati mas tidak kuat melakukan itu. Pikiran mas tidak pernah berhenti membayangkan tentang kamu, khawatir jatuhnya malah berlebihan. Mas tidak ingin membuat Allah cemburu karena menaruh hati pada Makhluk-Nya dengan berlebihan."ucap mas arfan, mendengar itu jantungku berdetak kencang. Tak terasa air mataku meluncur begitu saja. Ya, baginilah aku. Terkadang aku akan bersikap cengeng.

"Mas mencintai kamu. Tapi menjaga kamu dalam do'a adalah hal terbaik agar hati mas tak mengecewakan-Nya. Biarlah rindu tak sampai, Biarlah perasaan ini tak terbalaskan. Asal, perasaan itu tak membuat mas jauh dari-Nya yang sebenarnya lebih mencintai mas dari siapapun."lanjutnya lagi.

"Mas selalu menunggu sampai umur kamu pas untuk menikah. Akhirnya, mas memberanikan diri untuk bicara dengan bunda dan ayah untuk datang mengkhitbahmu. Kamu tau, mas takut sekali masa itu. Karena, selama mas sedang berusaha untuk memantaskan diri agar bisa menjadi imam yang baik untuk kamu, mas selalu mendengar kabar bahwasannya seseorang selalu datang setiap harinya untuk mengkhitbah kamu. Tetapi mereka semua ditolak mentah-mentah oleh abi. Bahkan sahabat dekat abi sendiri datang untuk mengkhitbah kamu juga di tolak mentah-mentah. Mas takut sekali saat itu, akhirnya mas memberanikan diri. Diterima atau tidaknya mas pasrah dengan takdir Allah. Dan, saat bunda dan ayah datang mas senang karena beliau disambut dengan ramah oleh abi dan umi. Terlebih lagi, abi langsung yang mempertemukan bunda dan ayah dengan kamu."ujar mas arfan sembari mencium keningku.

"Maaf ya kalau sebelum jadi suami kamu mas itu ngeselin. Tapi jujur, mas seperti itu hanya sama kamu doang sheela."aku mengangguk kemudian tersenyum.

"Mas adalah hadiah terbaik yang dikirimkan Allah untuk menjadi pendamping hidup sheela. Bimbing sheela agar bisa menjadi seperti ibunda khadijah, ibunda fatimah dan ibunda aisyah ya mas. Karena sesungguhnya, sheela sangat merindukan nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam. Sheela ingin, saat sheela sudah meninggal sheela dapat bertemu rasulullah di Surga nya Allah. Insya Allah."ucapku lembut.

Mas arfan menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum.

"Bimbing mas juga ya sayang, mas harap kita berdua dapat bersama hingga ke jannah nya Allah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ana Uhibbuka Fillah 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang