(AUF 2)- EPISODE 8

46 5 0
                                    

"Karena kamu adalah sekretaris dikelas ini, kamu bantuin saya untuk mindahin semua nilai kalian ke dalam ini."ujar ustadz arfan seraya menunjuk macbook pro nya.

Aku langsung mengambil buku nilai dan macbook pro milik ustadz arfan, lalu ku bawa ketempat dudukku tanpa mengucapkan sepatah katapun.


"Innalillahi, capek banget."ucapku sambil merentangkan kedua tanganku keatas.

"Udah selesai dek?"tanya kak al, aku pun menggelengkan kepalaku singkat.

"Udah mau selesai nih kak, sheela capek."kataku.

"Ayo, kakak temenin ke kantor nya bang arfan kita kerjain disana aja, kakak bantuin, Ayo."aku pun menoleh kearah kak al.

"Yakin nih mau bantuin?"tanyaku memastikan, kak al pun mengangguk, dengan semangat aku langsung bangkit dari dudukku.


Tok tok tok

"Masuk."

"Assalamu'alaikum ustadz."

"Wa'alaikumussalam, sudah selesai?"aku menggeleng sekedarnya.

"Masih banyak lagi yang belum dikerjakan kah? Soalnya saya butuh hari ini juga."tukasnya.

"Sebentar ya ustadz, tujuan kami kemari juga mau ngerjai ini kok. Tinggal dikit lagi."balasku.

"Kami numpang bentar ya ustadz."tanpa menunggu jawaban dari ustadz arfan, aku langsung duduk tepat didepan meja kuasanya. Dan diikuti oleh kak al.

"Dek, kamu bacain, biar kakak yang ngetik."titah kak al, aku pun mengangguk setuju.

Sejam kemudian, kami selesai dengan tugas dadakan yang diberikkan oleh ustadz arfan.

"Ini bang udah selesai."ujar kak al sembari menyerahkan macbook milik ustadz arfan.

"Syukron ya al, afwan kalau abang ngerepotin kamu."ucap tuh ustadz sembari tersenyum kearah kak al.

'Eh busyet, aku gapernah liat tuh senyuman, semena-mena nih, gabisa-gabisa.'batinku.

"Kok ustadz gitu sih? Perasaan sheela juga ada kerjain deh. kok kak al doang yang dapet ucapan terima kasih? Gaterima sheela."sarkas ku, kak al dan ustadz arfan pun menatapku bingung, namun tak lama kemudian mereka berdua tertawa.

"Adek..adek. Kamu cemburu ya?"ucap kak al sambil mengusap kepalaku yang terbalut khimar.

Aku mengerutkan bibirku.

"Yaudah deh, syukron ya arsheela."ujar ustadz arfan lembut, kok tiba-tiba ustadz arfan keliatan ganteng? Ya, walaupun biasanya emang ganteng.

'Astaghfirullah, zina oi zina.'batin ku, aku pun menggelengkan kepalaku.

"Telat!"kataku sambil menekan kata 'telat' aku langsung keluar dari ruangan ustadz arfan setelah mengucapkan salam, meninggalkan kak al dan ustadz arfan yang tengah melongo.


Aku pergi menuju lapangan.

Tak lama, dari kejauhan aku melihat beberapa ikhwan tengah berlari kearahku.

"UKHTI SHEELA!"teriak mereka, tentunya hal itu membuatku takut.

Dengan cepat aku berlari.

"Kok ukhti sheela lari sih? Padahal kita kan cuma mau ngasih ini ke ukhti sheela."mendengar itu, aku langsung menghentikan langkahku.

Beberapa orang ikhwan ini menatap ku sambil tersenyum.

"Kalau boleh ana tahu, itu coklat dan bunga nya buat apa?"tanyaku sembari menundukkan kepalaku, ya beberapa ikhwan itu datang tidak dengan tangan kosong.

"Buat ukhti sheela dong."jawab salah satu dari mereka.

'Ya Allah, aku harus gimana, somebody help me!'teriakku dalam hati.

"Afwan akhi, ana gak bisa terima. sekali lagi afwan ya."tolak ku.

"Yah, kok gitu sih ukh? Padahal kami udah niat banget mau ngasih, kami jamin, gak ada racunnya kok didalam coklat ini. Mohon diterima ya?"aku menggeleng keras.

"Kita mohon ukh."merasa tak tega, tanganku terulur untuk mengambil coklat itu namun, sebelum ujung jariku menyentuh bungkus coklat itu, ujung khimarku ditarik oleh seseorang, membuatku juga ikut terbawa oleh orang yang menarik khimarku.

Jujur aku sangat takut saat ini.

"LEPASIN!"teriakku, badanku bergetar, tak lama orang yang menarik khimar ku itu pun berhenti. sedangkan aku menangis dengan tubuhku yang sudah bergetar hebat.

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan ku. aku pun terduduk lemas di atas lantai. ya orang yang tadi menarikku, membawaku ke perpus, karena yang terdekat dilokasi tadi adalah perpus.

Aku terus menangis dan menangis.

Tak lama badanku dipeluk oleh seseorang, dan aku tahu siapa yang memeluk ku, karna aku sangat tanda dengan wangi kembaranku itu. Ya, itu adalah kak al.

Aku langsung membalas pelukan kak al dan nangis sekencang-kencang nya di pelukan kak al.

Satu
Dua
Tiga

"SHEELA!!!"

ARFAN POV.

Assalamu'alaikum semua, perkenalkan namaku muhammad arfan baihaqi
Biasa di panggil, arfan.

Aku adalah CEO ternama di bogor.

Dan juga pemilik sekolah
'raudhatul hasanah' dan juga guru agama, semua anak murid biasanya memanggilku dengan sebutan 'USTADZ'
umurku masih dikategorikan masih sangat muda.

Bagaimana tidak? diusiaku yang masih berumur 23 tahun, aku sudah menjadi seorang CEO di bogor, dan juga pemilik sekolah 'Raudhatul hasanah' sekolah itu didirikan oleh alm kakekku, dan diwasiatkan ke abahku, dan abahku pun mewariskan nya untukku.

Semua anak muridku mengatakan kalau aku tuh guru terkiller dan dingin.

Tapi aku menganggap diriku tidak seperti itu.

Disekolah, hanya satu murid yang membuatku tertarik padanya. Dia adalah arsheela jeslyn alexander.

Semua orang biasa memanggilnya sheela.

Sheela memiliki sifat yang sangat dingin.

Meskipun ia masih kelas 11, tetapi sifatnya sangat dewasa. Bagaimana aku tahu? Tentu saja dari gosip-gosip para guru yang beredar.

Disekolah, siswi yang memakai hijab syar'i hanya dua orang, sheela dan kakak sepupu nya, alana almaira alexander.


#Backtotopik

Aku melihat seorang siswi tengah dikejar-kejar beberapa orang siswa

Takutnya kenapa-napa, jadi aku memutuskan untuk mengikuti mereka.

Entah apa yang dilakukannya, siswi itu hendak menerima coklat yang di kasih oleh beberapa ikhwan tersebut dengan tangan bergetar. Dan entah kenapa, aku berjalan mendekatinya, menarik ujung khimar nya dan langsung membawanya ke perpustakaan karena disitu adalah tempat yang dekat dari lokasiku tadi.

"LEPASIN!"aku kaget bukan main, bagaimana tidak? siswi yang tadi ujung khimarnya kutarik malah berteriak, aku pun menghentikan aksi tarik menarikku tadi.

Dan aku kaget, karena siswi itu adalah sheela. ya, ia sudah terduduk di atas lantai sembari menangis, tak lupa kedua tangannya yang sudah menutup wajahnya.

Entah kenapa hatiku tersentuh melihatnya.

Tak lama seorang pria datang dan langsung memeluk sheela, ya aku tau pria itu, dia adalah
muhammad alfero alexander.

Saudara kembar sheela.

Tbc


Vote & comment!

Ana Uhibbuka Fillah 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang