"Ustadz ali kenapa kak? Kok nangis?"tanya angkasa dengan kedua alis menyatu.
"Kakak kekamar dulu ya dek, kak. sheela mau istirahat. Assalamu'alaikum."setelah mendengar jawaban salam dari mereka semua, aku langsung melengos masuk kekamarku.
•
•
•Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untukku dan keluargaku.
Dimana, aku akan menjadi seorang istri.
Aku sudah mengenakan gaun pengantinku.
Dress bewarna putih yang menjuntai panjang kebawah.
Aku menatap wajahku pada pantulan cermin.
'Tenang sheela. Tarik nafas, buang. Pernikahan itu sekali seumur hidup.'
"Sheela,"panggil umi lembut, sontak aku langsung menoleh kearah umi.
"Anak umi cantik banget ya."ucap umi sembari mengusap lembut bahuku.
Aku tersenyum kemudian memeluk tubuh umiku erat.
"Sheela sayang umi."tukasku, tak terasa air mataku sudah menetes begitu saja dari pelupuk mataku.
"Kok kamu nangis sih sayang? Kan umi jadi ikutan nangis nih."umi terkekeh kemudian menghapus air matanya yang terus menetes.
"Umi, do'ain sheela ya. Semoga sheela bisa kayak umi, jadi istri yang baik dan juga jadi ibu yang baik untuk anak-anak sheela kelak."ujarku.
"Aamiin. Umi akan selalu mendo'akan anak-anak umi yang terbaik. Setelah menjadi istri, kamu harus nurut sama suami kamu. Jaga suami kamu dengan baik. Menikah itu untuk saling melengkapi segala kekurangan dan menghasilkan keturunan. Mau masuk surga nya Allah kan?"aku menganggukkan kepalaku.
"Nah, kalau mau masuk ke surganya Allah jadilah istri yang sholehah."ucap umi sembari mengusap kepalaku.
Aku menganggukkan kepalaku kemudian tersenyum lembut.
"Siap ibunda ratu!"
•
Saat ini aku sedang berada seorang diri di ruang hias.
Karena, semua orang sedang berada di bawah, tempat ijab qobul akan di ucapkan.
Akad dan acara pernikahannya di selenggarakan di hotel bintang 5 di kotaku.
Didalam ruangan ini, sangat lebar. Bahkan bertingkat 2, ruang hias, ruang makan, mushola dan juga beberapa kamar mandi.
Bagian bawahnya lah acara akan dilaksanakan.Alasan, kenapa tidak ada keluargaku yang menemaniku disini adalah, karena mereka ingin mendengar ijab qobul yang diucapkan oleh calon suami ku dengan gagahnya.
Alasan yang klasik bukan?
Aku menatap kearah luar jendela. bahkan, sangking ramainya yang datang ke acara pernikahanku ini, parkirnya sampai kepinggir jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah 2
Romancesquel of Ana uhibbuka fillah. "Inalillahi wa'inna illaihi roji'un." Jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini, dengan cara VOTE & COMMENT😊 SELAMAT MEMBACA SEMUA ❤ 📢plagiat di harapkan untuk menjauh📢 IG = @anggy_annisaaa Up 2x seminggu🤍