Bel pulang sudah berbunyi sejak 20 menit lalu, namun umi tak kunjung menampakkan dirinya.
"Kak, yakin nih umi yang jemput?"tanyaku yang dibalas anggukkan oleh kak al.
"Iya, tadi pagi sih umi bilangnya gitu, tapi kakak telfon gak di angkat-angkat."kak al menjawab sembari menatap arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Coba kakak telfon abi."usulku, dan kak al mengangguk setuju. ia mulai mengeluarkan handphone nya dan menelfon abiku.
Namun saat di telfon, abi juga tidak mengangkat telfonnya.
Dari kejauhan aku melihat sepasang manusia tengah berlari kearah kami.
"Assalamu'alaikum dek. huh, astaghfirullah, capeknya."ucap kak aiden dan kak alana seraya duduk disebelah ku dan disebelah kak al.
"Wa'alaikumussalam warrahmatullah. kenapa kak? Kok lari-lari? Habis Dikejer sama ustadz arfan ya?"kata ku. ya, perkenalkan, muhammad arfan baihaqi, ustadz terkiller dan terdingin sepanjang masa.
Beliau baru saja dinobatkan menjadi pemilik sekolah sekaligus menjadi ustadz pengganti disekolah ini.
"Huhhh, ya kagak lah dek. Ya kali, ustadz arfan ngejer kita. Ya Allah, dek ada kabar penting nih. pentiiing banget."sambar kak aiden seraya mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
Aku dan kak al menaikkan sebelah alis kami.
"Kenapa kak?"al pun bersuara.
"Bunda gabisa jemput. tadi umma nelfon kakak, kata umma bunda gabisa jemput karena ada tetangga yang meninggal. so, bunda, umma, mama, ayah, abba sama papa ikut tahlilan. Dan kalian berdua pulang bareng kita."ucap kak alana.
"Innalillahi wa 'inna ilaihi rojiun."ucapku dan kak al bersamaan.
"Iya dek, yaudah. kuy langsung aja kita pulang."kata kak aiden dan kak alana bersemangat.
"Bukan kakak aku tuh."aku dan al pun berbisik.
"Kakak masih bisa denger ya!"ketus kak alana. aku dan kak al pun tersenyum.
•
•Sesampainya dirumah...
Setelah mobil terparkir rapi di bagasi, kami berempat segera memasukki rumah.
"Assalaamu'alaikum."ucap kami berempat serentak.
"Wa'alaikumussalam non, den."jawab bibi, bibi adalah pembantu rumah tangga dirumah.
"Umma sama abba masih tahlilan bi?"tanya kak alana.
"Iya non, tuan sama nyonya masih tahlilan."balas bibi, kami berempat pun menganggukkan kepala kami, kemudian kami berpamitan pada bibi dan pergi kekamar kami masing-masing.
•
•
•1 hours later.
Kami berempat turun kebawah, ya, kami berempat berniat untuk ikut tahlilan juga. karena itu adalah tetangga kami. aku dan kak alana memakai baju syar'i yang bewarna hitam, dengan khimar dengan warna yang senada dengan baju syar'i kami yang menjuntai panjang sampai ke lutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah 2
Romansasquel of Ana uhibbuka fillah. "Inalillahi wa'inna illaihi roji'un." Jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini, dengan cara VOTE & COMMENT😊 SELAMAT MEMBACA SEMUA ❤ 📢plagiat di harapkan untuk menjauh📢 IG = @anggy_annisaaa Up 2x seminggu🤍